Metode Taguchi 1. Penentuan Variabel tak Bebas

Gambar 5.6. Cause and Effect Diagram Kecacatan Berat Cup 5.3. Metode Taguchi 5.3.1. Penentuan Variabel tak Bebas Variabel tak bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk cup. Karakteristik yang digunakan yaitu smaller the better yang berarti bahwa berkurangnya jumlah produk yang cacat maka akan semakin baik kualitasnya.

5.3.2. Identifikasi Faktor-faktor

Variabel-variabel yang teridentifikasi merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kualitas cup yang mengakibatkan produk tersebut cacat. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Suhu mesin Vaccum Thermoformer Dong Long yang berfungsi untuk meleburkan bahan baku ke dalam cetakan.Temperatur 350 – 360 C. Kecacatan Berat Cup Mesin Material Manusia Metode Suhu Injeksi Suhu Pendingin Kecepatan Injeksi Angin Ketebalan Bahan Baku Kualitas Bahan Baku Kurangnya Keahlian Kurangnya Konsentrasi Kelalaian SOP kurang Berjalan Settingan Mesin kurang Optimal Perawan Mesin kurang Kecepatan Injeksi B.Baku Universitas Sumatera Utara 2. Suhu pendingin mesin Vaccum Thermoformer Dong Long yang berfungsi untuk mendinginkan produk cup setelah keluar dari cetakan dengan suhu 14 – 20 . 3. Kecepatan mesin Vaccum Thermoformer Dong Long untuk menginjeksi bahan baku ke dalam cetakan dengan kecepatannya 25 - 35 ms. 4. Kecepatan mesin Vaccum Thermoformer Dong Long menginjeksi angin agar produk tidak lengket pada lembaran bahan baku dengan kecepatan 15 - 25 ms. Jika digambarkan dengan menggunakan diagram sebab akibat, maka dapat dilihat pada Gambar 5.12. Gambar 5.7. Diagram Sebab Akibat dari Identifikasi Faktor-faktor.

5.3.3. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor

Banyaknya level yang dipilih dan nilainya tergantung pada pengetahuan terhadap proses atau produk. Level faktor yang digunakan dalam eksperimen berdasarkan observasi langsung pada departemen produksi yang berkaitan dengan batas-batas yang telah ditetapkan dan wawancara terhadap operator atau bisa juga Produk Cacat Suhu Injeksi B. Baku Suhu Pendingin Kecepatan Injeksi B.Baku Kecepatan Injeksi Angin Rendahnya suhu injeksi Suhu yang terlalu tinggi Rendahnya suhu injeksi Suhu yang terlalu tinggi Rendahnya kecepatan injeksi B.Baku Kecepatan injeksi B.Baku yang terlalu tinggi Rendahnya kecepatan injeksi Angin Kecepatan injeksi Anginyang terlalu tinggi Universitas Sumatera Utara diperoleh dari keadaan yang sebenarnya di pabrik. Data hasil penetapan level ini dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Penentuan Jumlah Level dan Nilai Level Faktor Kode Faktor Kontrol Level 1 Level 2 A Suhu injeksi bahan baku ke dalam cetaan 350 C 360 C B Suhu pendingin produk 14 C 20 C C Kecepatan injeksi bahan baku ke dalam cetakan 25 ms 35 ms D Kecepatan injeksi angin agar produk jadi tidak lengket pada lembaran bahan baku 15 ms 25 ms

5.3.4. Perhitungan Derajat Kebebasan

Perhitungan derajat kebebasan dilakukan untuk menghitung jumlah minimum penelitian yang harus dilakukan untuk menyelidiki faktor yang diamati. Perhitungan derajat kebebasan dan kombinasi yang diusulkan nantinya akan mempengaruhi pemilihan dalam tabel mariks orthogonal. dof untuk faktor X = η x – 1 Dalam penelitian ini terdapat 4 faktor dan 2 level yaitu: 1. Faktor A adalah suhu injeksi bahan baku ke dalam cetakan = 2 level 2. Faktor B adalah suhu pendinginan produk = 2 level 3. Faktor C adalah kecepatan injeksi bahan baku ke dalam cetakan = 2 level 4. Faktor D adalah kecepatan injeksi = 2 level Dengan demikian diperoleh derajat kebebasanya seperti pada Tabel 5.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Perhitungan Derajat Kebebasan Faktor Derajat Kebebasan dof Total A 2 – 1 1 B 2 – 1 1 C 2 – 1 1 D 2 – 1 1 Total Derajat Kebebasan dof 4

5.3.5. Pemilihan Matriks Orthogonal

Dalam penelitian ini digunakan orthogonal array L 8 sesuai dengan ketentuan yang dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11. Pemilihan Orthogonal Array dengan Jumlah Derajat Kebebasan yang Sesuai Jumlah dof Orthogonal Array OA 2 – 3 L 4 4 – 7 L 8 8 – 11 L 12 12 – 15 L 16 Sumber: Tapan P Bagchi, Taguchi Method Explained Jumlah derajat kebebasan dalam penelitian ini yaitu 4 berada diantara jumlah derajat kebebasan 4 – 7 yang berarti bahwa matriks orthogonal yang digunakan adalah L 8 2 7 sesuai pada pemilihan orthogonal array pada Tabel 5.14 di atas. Susunan matriks orthogonal L 8 dapat dilihat pada Tabel 5.20. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Matriks Orthogonal Array Eksperimen KolomFaktor 1 2 3 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 4 1 2 2 2 2 1 1 5 2 1 2 1 2 1 2 6 2 1 2 2 1 2 1 7 2 2 1 1 2 2 1 8 2 2 1 2 1 1 2 Sumber: Tapan P Bagchi, Taguchi Method Explained

5.3.6. Penempatan Kolom untuk Faktor dan Interaksi ke dalam Matriks Orthogonal

Penelitian ini menggunakan 4 faktor yaitu A, B, C, dan D dan memiliki 2 level serta memiliki 4 derajat kebebasan dengan menggunakan matriks ortghonal. orthogonal L 8 2 7 . Dengan demikian penelitian ini memiliki grafik linier seperti pada Ganbar 5.13. 1 3 5 2 4 • 7 6 Gambar 5.8. Grafik Linier L 8 2 7 Faktor A ditempatkan pada kolom satu, faktor B ditempatkan pada kolom 2, faktor C dikolom 3, dan faktor D pada kolom 4. Hasil penempatan faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Penempatan Faktor pada Kolom Orthogonal Array Faktor Kolom Suhu injeksi bahan baku 1 Suhu pendingin produk 2 Kecepatan injeksi bahan baku 3 Kecepatan injeksi angin 4

5.3.7. Persiapan dan Pelaksanaan Eksperimen Taguchi

Tahapan persiapan percobaan meliputi pengamatan mesin thermoforming dan metalizing dan melakukan penyetelan faktor level pada mesin sesuai dengan tabel orthogonal array. Hasil percobaan dibuat sesuai matriks kombinasi level faktor seperti terlihat pada Tabel 5.13. dan Tabel 5.14. Tabel 5.14. Data Percobaan Terhadap Kualitas Produk Cup No Frekuensi Reject kali Total Reject N kali Level 1 Level 2 1 50 62 56 2 61 56 59 3 48 36 42 4 56 52 54 5 62 46 54 6 48 63 53 7 41 38 40 8 59 44 52 Sumber: PT. Guna Kemas Indah Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Hasil Percobaan Terhadap Kualitas Produk Cup Eksperimen Matriks Orthogonal L 8 2 7 Frekuensi Reject Rata-rata Reject N kali Faktor A B C D e e E 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 50 62 56 2 1 1 1 2 2 2 2 61 56 59 3 1 2 2 1 1 2 2 48 36 42 4 1 2 2 2 2 1 1 56 52 54 5 2 1 2 1 2 1 2 62 46 54 6 2 1 2 2 1 2 1 48 63 53 7 2 2 1 1 2 2 1 41 38 40 8 2 2 1 2 1 1 2 59 44 52 Sumber: PT. Guna Kemas Indah 5.3.8. Perhitungan Efek Faktor Utama 5.3.8.1. Perhitungan Pengaruh Nilai Level dan Faktor Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap kualitas produk cup maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata tiap level dengan rumus: X n = y 1 + y 2 + … y n n Contoh untuk faktor A: A 1 = ¼ 56 + 59 + 42 + 54 A 2 = ¼ 54 + 53 + 40 + 52 = 52,75 = 49,75 Hasil perhitungan nilai level dan faktor atau nilai respon rata-rata dari pengaruh faktor produk cup dapat dilihat pada Tabel 5.16. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16. Respon Rata-rata dari Pengaruh Faktor Produk Cup A B C D Level 1 52,75 55,50 51,75 48,00 Level 2 49,75 47,00 50,75 54,5 Selisih 3,00 8,50 1,00 6,50 Ranking 3 1 4 2

5.3.9. Perhitungan dengan Signal to Noise Ratio SNR

Analisa SNR digunakan untuk memilih faktor-faktor yang memiliki kontribusi pada pengurangan variansi suatu respon dan untuk mengetahui level faktor mana yang berpengaruh pada hasil eksperimen. Untuk melihat faktor yang berpengaruh pada variasi karakteristik kualitas, data ditransformasikan ke dalam bentuk rasio SN Signal to Noise Ratio dengan karakteristik semakin kecil semakin baik Smaller the Better. Rumus yang dugunakan untuk menghitung Signal to Noise Ratio adalah sebagai berikut: MSD = N 2 SN = -10 log 10 MSD Contoh untuk nilai SN 1 adalah sebagai berikut: MSD 1 = 56 2 = 3136 SN 1 = -10 log 10 MSD 1 = -10 log 10 3136 = -34,964 Universitas Sumatera Utara Nilai SN Ratio untuk setiap faktor dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Nilai SN Ratio Eksperimen SN Ratio 1 -34.964 2 -35.418 3 -32.465 4 -34.648 5 -34.648 6 -34.486 7 -32.042 8 -34.321 Selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata tiap level faktor berdasarkan SN ratio sehingga diperoleh peringkat faktor yang dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Hasil Percobaan terhadap Kualitas Produk Cup Berdasarkan SN Ratio Eksperimen Matriks Orthogonal L 8 2 7 SN Ratio Faktor A B C D e e e 1 1 1 1 1 1 1 1 -34.964 2 1 1 1 2 2 2 2 -35.418 3 1 2 2 1 1 2 2 -32.465 4 1 2 2 2 2 1 1 -34.648 5 2 1 2 1 2 1 2 -34.648 6 2 1 2 2 1 2 1 -34.486 7 2 2 1 1 2 2 1 -32.042 8 2 2 1 2 1 1 2 -34.321 Universitas Sumatera Utara Perhitungan rata-rata tiap level faktor digunakan rumus sebagai berikut: X n = y 1 + y 2 + … y n n Faktor A A 1 = ¼ -34,964 + -35,418 + -32,465 + -34,648 = -34,374 A 2 = ¼ -34,648 + -34,486 + -32,042 + -34,321 = -33,874 Peringkat nilai faktor berdasarkan SN ratio untuk setiap faktor dapat dilhat pada Tabel 5.19 Tabel 5.19. Peringkat Faktor Berdasarkan SN Ratio Faktor Level Faktor Selisih Ranking 1 2 A -34,374 -33,874 0,500 3 B -34.879 -33.369 1,510 1 C -33.603 -34.062 0,459 4 D -33.369 -34.719 1,350 2 Dari Tabel 5.27 di atas dapat diketahui bahwa faktor B berada pada ranking I yang berarti bahwa faktor tersebut memiliki kontribusi terbesar pada pengurangan variansi suatu respon dan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada hasil eksperimen kemudian faktor yang berpengaruh berikutnya adalah faktor D dan A. Sedangkan faktor C berada pada ranking ke IV yang berarti bahwa faktor tersebut kurang memberi kontribusi dalam pengurangan variansi suatu respon atau kurang berpengaruh pada hasil eksperimen. Universitas Sumatera Utara 5.3.10. Perhitungan Varians 5.3.10.1. Perhitungan Jumlah Kuadrat Level Faktor Sum of Square Untuk mengidentifikasi pengaruh level dari faktor terhadap kualitas produk cup maka dilakukan perhitungan nilai rata-rata tiap level, SSA = �� � Ai2 n Ai � KA i=1 � – T2 N Dimana: K A = Jumlah level faktor A A i = Level ke I faktor A N Ai = Jumlah percobaan level ke I faktor A T = Jumlah seluruh nilai data N = Banyak data keseluruhan 1. Faktor A SS A = A1 2 nA1 + A2 2 nA2 − T 2 N = 211 2 4 + 199 2 4 − 410 2 8 = 11.130,25 + 9.900,25 – 21.012,5 = 18 2. Faktor B = 222 2 4 + 188 2 4 − 410 2 8 = 12.321 + 8.836 – 21.012,5 SS B = 144,5 Universitas Sumatera Utara 3. Faktor C = 207 2 4 + 203 2 4 − 410 2 8 = 10.712,25 + 10.302,25 - 21.012,5 SS C = 2 4. Faktor D = 192 2 4 + 218 2 4 − 410 2 8 = 9.216 + 11.881 – 21.012,5 SS D = 84,5

5.3.10.2. Perhitungan Derajat Kebebasan

Perhitungan derajat kebebasan dilakukan pada tiap faktor dengan rumus dof untuk faktor X = η x – 1 Dengan menggunkan rumus tersebut di atas maka dapat diperoleh derajat kebebasan dari setia faktor dof A = 2 – 1 = 1 dof B = 2 – 1 = 1 dof c = 2 – 1 = 1 dof D = 2 – 1 = 1

5.3.10.3. Perhitungan Rata-rata Kuadrat Mean Square

Rata-rata kuadrat dihitung dengan rumus: ���� ������ = ��� �� ������ dof Universitas Sumatera Utara Rata-rata kuadrat untuk setiap faktor adalah sebagai berikut: 1. MS A = 4,5 1 = 18 2. MS B = 12,5 1 = 144,5 3. MS C = 24,5 1 = 2 4. MS D = 2 1 = 84,5

5.3.10.4. Perhitungan Jumlah Kuadrat Total

Jumlah kuadrat total dihitung dengan rumus: SS T = ∑ y 2 = 56 2 + 59 2 +42 2 + 54 2 + 54 2 + 53 2 + 40 2 + 52 2 = 3.136 + 3.481 + 1.764 + 2.916 + 2.916 + 2.809 + 1.600 + 2.704 SS T = 21.326

5.3.10.5. Perhitungan Kuadrat karena Rata-rata Mean

Kuadrat karena rata-rata dihitung dengan rumus: Sm = n , y 2 = 8 x 51,25 2 = 21.012,5

5.3.10.6. Perhitungan Jumlah Kuadrat Error

Jumlah kuadrat error dihitung dengan rumus: SS faktor = SS A + SS B + SS C + SS D Universitas Sumatera Utara = 18 + 144,5 + 2 + 84,5 = 249 SS e = SS T – SS m – SS faktor = 21.326 – 21.012,5 – 249 = 64,5 Hasil perhitungan Analisa Varians dapat dilihat pada Tabel 5,20, Tabel 5.20. Analisa Varians Sumber Dof SS MS A 1 18 18 B 1 144,5 144,5 C 1 2 2 D 1 84,5 84,5 Error 4 64,5 16,125 Total 8 313,5 - Sumber: Pengolahan data

5.3.11. Pooling Up Faktor

Penentuan error ini dilakukan dengan metode pooling up yaitu mengumpulkan faktor-faktor yang tidak signifikan sebagai error. Pada pooling up dilakukan dengan ketentuan nilai MS hitung ≤ MS error . Dari Tabel 5.20 dapat diketahui faktor yang tidak signifikan adalah faktor C oleh karena itu faktor C di-pooling up karena nilai MSnya lebih kecil dari nilai error. Nilai MS untuk faktor C pada Tabel 5.20 digabungkan dengan nilai MS error pada Tabel 5.20 dengan cara ditambahkan, Hasil dari penambahan atau penggabungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.21. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Analisa Varians Penggabungan Sumber Dof SS MS A 1 18 18 B 1 144,5 144,5 C Pooling terhadap faktor C D 1 84,5 84,5 Error 5 66,5 13,3 Total 8 313,5 - Sumber: Pengolahan data Setelah dilakukan penggabungan I maka dihitung nilai F – rasionya dengan rumus F = MSMS error,, 1. F - rasio A = 18 13,3 3, F - rasio B = 144,5 13,3 = 1,353 = 10,860 2. F - rasio D = 84,5 13,3 = 6,353 Nilai hasil Analisa Varians Penggabungan dapat dilihat pada Tabel 5.22. Tabel 5.22. Hasil Analisa Varians Penggabungan Sumber Dof SS MS F- rasio A 1 18 18 1,353 B 1 144,5 144,5 10,860 C Pooling terhadap faktor C D 1 84,5 84,5 6,353 Error 5 66,5 13,3 - Total 8 313,5 - Sumber: Pengolahan data Universitas Sumatera Utara Pengujian hipotesa dan kesimpulan dengan tingkat kepercayaan 90 yang diperoleh dari tabel analisa varians setelah dilakukan pooling terhadap faktor B adalah sebagai berikut: 1. Faktor A H o : Tidak ada pengaruh faktor A terhadap kualitas produk cup H 1 : Ada pengaruh faktor A terhadap kualitas produk cup Kesimpulan: F hitung = 1,535 F tabel 0,10 1,5 = 4,06 maka H o diterima artinya tidak ada pengaruh faktor A terhadap kualitas produk cup 2. Faktor B H o : Tidak ada pengaruh faktor B terhadap kualitas produk cup H 1 : Ada pengaruh faktor B terhadap kualitas produk cup Kesimpulan: F hitung = 10,86 F tabel 0,10 1,5 = 4,06 maka H o ditolak artinya ada pengaruh terhadap faktor B terhadap kualitas produk cup 3. Faktor D H o : Tidak ada pengaruh faktor D terhadap kualitas produk cup H 1 : Ada pengaruh faktor D terhadap kualitas produk cup Kesimpulan: F hitung = 6,353 F tabel 0,10 1,5 = 4,06 maka H o ditolak artinya ada pengaruh faktor D terhadap kualitas produk cup.

5.3.12. Perhitungan Persen Kontribusi

Perhitungan persen kontribusi untuk masing-masing faktor dan karakteristik kualitas dapat dihitung dengan rumus: Universitas Sumatera Utara 100 x SS SS P T faktor = Sebelum persen konteribusi dihitung terlebih dahulu dihitung SS 1 dengan menggunakan rumus sebagai berikut: SS’ faktor = SS faktor – MS e dof faktor Untuk karakteristik faktor A yaitu: 1. SS’ A = SS A – MS e dof A = 18 – 13,3 1 = 4,7 Maka persen kontribusi faktor A 100 5 , 313 7 , 4 x P = 5 , 1 = P Hasil perhitungan persen kontribusi dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Persen Kontribusi Sumber Dof SS MS SS’ ρ A 1 18,00 18,00 4,70 1,50 B 1 144,50 144,50 131,20 41,85 D 1 84,50 84,50 71,20 22,71 Error 5 66,50 13,30 - - Total 8 313,50 - - -

5.3.13. Perhitungan Interval Kepercayaan

Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk cup yang optimum yaitu: Faktor A level 2, faktor B level 2, dan faktor C level 1 sehingga model persamaan rata-rata kualitas produk cup menurut Glen Stuart Peace adalah sebagai berikut: µ prediksi = T + A level 1 – T + B level 1 – T + D level 2 – T dimana: T = rata-rata jumlah reject pada Tabel 5.15. A level 1 = respon rata-rata dari pengaruh faktor pada Tabel 5.16. B level 1 = respon rata-rata dari pengaruh faktor pada Tabel 5.16. D level 2 = respon rata-rata dari pengaruh faktor pada Tabel 5.16. µ prediksi = 51,25 + 52,75 – 51,25+ 55,5 – 51,25 + 54,5 – 51,25 = 51,25 + 1,50 + 4,25 + 3,25 = 60,25 Interval kepercayaan rata-rata pada tingkat kepercayaan 90 menurut Irwan Soejanto adalah sebagai berikut: Diketahui : F 0,10 ; 1:5 = 4,06 dan MS e = 13,3 n eff = Jumlah total eksperimen 1 + Jumlah derajat kebebasan perkiraan rata − rata = 8 x 2 1+1+1+1 = 16 4 = 4 Selang kepercayaan prediksi optimal yaitu : Cl = ± �F0,10; 1 ∶ 5x MS e x 1 n eff = ± �4,06 x 13,3 x 1 4 Universitas Sumatera Utara = ± 3,674 µ prediksi – Cl ≤ µ prediksi ≤ µ prediksi + Cl 60,250– 3,674 ≤ 60,25≤ 60,25+ 3,674 56,576 ≤ 60,25≤ 63,924

5.3.14. Eksperimen Konfirmasi

Pada eksperimen konfirmasi, faktor dan level ditetapkan seperti faktor dan level optimal yaitu suhu injeksi bahan baku pada level 1, suhu pendingin pada level 1 dan kecepatan injeksi angin pada level 2. Jumah cup yang diperiksa sebanyak 353 pc. Hasil percobaan konfirmasi dapat dilihat pada Tabel 5.24. Tabel 5.24. Hasil Percobaan Konfirmasi Pengukuran Jumlah cup Frekuensi Accept kali Frekuensi Reject N kali 1 353 52 43 2 353 49 53 3 353 50 48 4 353 53 42 5 353 53 52 6 353 52 38 7 353 51 41 8 353 54 56 Jumlah 373 Rata-rata 46,625 Interval kepercayaan rata-rata untuk eksperimen konfirmasi menurut Irwan Soejanto adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Cl = ± �F0,10; 1 ∶ 5x MS e x 1 n eff + 1 r = ± �4,06 x 13,3 x 1 4 + 1 8 = 4,499 Interval kepercayaankonfirmasi eksperimen untuk rata-rata adalah: 46,625 – 4,499 ≤ µ konfirmasi ≤ 46,625 + 4,499 42,126 ≤ µ konfirmasi ≤ 51,124 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH