Control Chart Peta Kontrol

2. Tertuju pada nilai tertentu Nominal is best Karakteristik kualitas dengan nilai atau target tidak nol dan terbatas. Atau dengan kata lain nilai yang mendekati suatu nilai yang ditentukan adalah yang terbaik. SN = -10 log V e 3. Semakin besar semakin baik Higher is Better Karakteristik kualitas dengan rentang nilai tak terbatas dan non negatif. Nilai semakin besar adalah semakin yang diinginkan. Grafik karakteristik kualitas dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Grafik Karakteristik Kualitas

3.4. Control Chart Peta Kontrol

9 Peta Kontrol Control Chart adalah metode statistic yang membedakan adanya variasi atau penyimpangan kerena sebab umum dan sebab khusus. Penyimpangan yang disebabkan oleh sebab khusus biasanya berada diluar batas pengendalian sedangkan yang disebabkan oleh sebab umum berda dalam batas pengendalian. Control Chart merupakan suatu grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses maupun kualitas produk berada dalam keadaan 9 Dorothea Wahyuni A. Pengendalian Kualitas Statistik. Yokyakarta: Andi hal. 75 Universitas Sumatera Utara stabil atau tidak atau dengan kata lain apakah masih dalam keadaan terkendali sesuai dengan batas spesifikasi atau di luar kendali di luar batas spesifikasi. Bila data yang terkumpul sebagian besar berada dalam batas pengendalian, maka dapat disimpulkan bahwa proses berjalan dalam kondisi stabil. Tetapi sebaliknya, bila sebagian besar data menunjukkan deviasi di luar batas kendali, maka bisa dikatakan proses berjalan tidak normal, yang bisa berdampak pada penurunan mutu produk. Control Chart yang paling umum digunakan adalah: a. Control Chart untuk variabel Yaitu Control Chart untuk pengukuran data variabel. Data yang bersifat variabel diperoleh dari hasil pengukuran dimensi, seperti berat, panjang, tebal, dan sebagainya. Control Chart untuk variabel ini terdiri dari: 1. Peta Kontrol x Peta ini menggambarkan variasi harga rata-rata mean dari suatu sampel lot data data yang diklasifikasikan dalam kelompok-kelompok yang ditarik dari suatu proses kerja. Untuk membuat peta kontrol x dapat digunakan rumus-rumus sebagai berikut: R A x LCL x tengah Garis R A x UCL 2 2 − = = + = A 2 merupakan konstanta yang sudah ditetapkan sebelumnya. Contoh peta control X dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5. Peta Kontrol x 2. Peta kontrol R Peta pengendali jarak range digunakan untuk mengetahui tingkat keakurasi atau ketetapan proses yang diukur dengan mencari range dari sampel yang diambil dan untuk mengetahui dan menghilangkan penyebab khusus yang membuat terjadinya penyimpangan. Untuk membuat peta kontrol R dapat digunakan rumus-rumus sebagai berikut: R D LCL R tengah Garis R D UCL 3 4 = = = Konstan D 3 dan D 4 ditabelkan untuk berbagai nilai sampel dalam tabel. Contoh peta control R dapat dilihat p pada Gambar 2.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Peta kontrol R 3. Peta kontrol s Peta kontrol standar deviasi S digunakan untuk mengukur tingkat keakurasian proses. Peta ini menggambarkan variasi standar deviasi dari sampel lot data yang ditarik dari suatu proses kerja. Untuk membuat peta kontrol s dapat digunakan rumus-rumus sebagai berikut: S B LCL S tengah Garis S B UCL 3 4 = = = Konstan B 3 dan B 4 ditabelkan untuk berbagai nilai sampel pada tabel. Contoh peta control S dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Peta Kontrol s b. Control Chart untuk atribut Control Chart untuk atribut yaitu Control Chart untuk karakteristik kualitas yang tidak mudah dinyatakan dalam bentuk numerik. Contohnya inspeksi secara visual seperti penentuan cacat warna, goresan, berkarat, dan sebagainya. Control Chart untuk atribut ini terdiri dari: 1. p-Chart Peta control p digunakan untuk mengamati proporsi produk cacat dibandingkan dengan keseluruhan produksi. Secara simbolis, dapat ditulis sebagai berikut: n np p = Di mana: p = proporsi produk cacat di dalam sampel atau subgrup n = jumlah semua sampel atau subgrup np = jumlah produk cacat di dalam sampel atau subgrup Universitas Sumatera Utara 2. np-Chart Peta np hampir sama dengan Peta p, keduanya digunakan untuk menghitung proporsi produk cacat. Namun, penggunaan kedua peta ini tidak sama. Peta np lebih mudah digunakan bagi personil operasi daripada Peta p, karena hasil-hasil inspeksi dimasukkan ke dalam peta tanpa perhitungan lebih lanjut. Perbedaan lainnya, Peta np hanya dapat digunakan untuk subgrup yang jumlahnya konstan, tidak seperti Peta p yang dapat digunakan juga untuk jumlah subgrup yang tidak konstan. 3. u-Chart Secara matematis, Peta u hampir sama dengan Peta p. Namun, peta u digunakan untuk mengamati kecacatan yang terdapat pada tiap unit produk. Peta u dapat digunakan untuk ukuran subgrup yang bervariasi. 4. c-Chart Peta kontrol c digunakan untuk mengamati kecacatan yang terdapat pada total produksi. Sebuah produk cacat mengandung paling sedikit satu kecacatan. Perlu diperhatikan, bahwa Peta c hanya dapat digunakan untuk menghitung kecacatan apabila jumlah subgrup-subgrupnya konstan. Contoh gambar untuk control chart dapat dilihat pada Gambar 2.5. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8. Control c-Chart Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN