Pemasaran pariwisata tourism marketing sangat kompleks sifatnya karena produk yang ingin dipasarkan sangat terikat dengan supplier yang
menghasilkannya, instansi,
organisasi, atau
lembaga pariwisata
yang mengelolanya. Memasarkan produk industri pariwisata tidak hanya sebatas
koordinasi, tetapi diperlukan kerjasama yang baik antara organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan pariwisata dengan semua pihak yang
terlibat dan berkaitan dengan kegiatan pariwisata. Dalam pandangan Yoety 2005 keberhasilan suatu program pemasaran dalam bidang pemasaran sangat ditentukan
oleh faktor kesamaan pandangan terhadap peranan pariwisata bagi pembangunan daerah, karena itu sebelum program pemasaran dilaksanakan harus ada komitmen
dari semua unsur terkait bahwa pariwisata merupakan sektor ekonomi yang bersifat quick yielding dan merupakan agent of development bagi daerah berkaitan.
Bertolak pada industri pariwisata merupakan industri yang berorientasi pada jasa layanan dan mempunyai sifat yang sangat berlawanan dengan industri
barang, sangat subjektif, serta intangible maka dengan karakteristik yang dimilikinya tersebut dalam pemasarannya harus memperhatikan strategi
pemasaran dalam artian proses segmenting, targetting, positioning, dan marketing mix harus tepat.
2.6 Strategi Pengembangan Pariwisata
Pengembangan adalah suatu usaha menuju ke arah yang lebih baik, yang berarti ada perubahan dan pertumbuhan. Perubahan itu bisa dalam arti kualitas
dan kuantitas. Dalam konteks pariwisata secara kualitas berarti meningkatkan objek wisata dan peningkatan mutu pelayanan. Sedangkan secara kuantitas berarti
perluasan penganekaragaman objek wisata serta akomodasi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat baik
dari segi ekonomi, sosial dan budaya. Pengembangan kepariwisataan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk menarik jumlah wisatawan yang
semakin banyak secara terus menerus sehingga akan merupakan aset penting dalam pembangunan, baik bagi negara dan bagi Kabupaten Tapanuli Selatan
khususnya yang bertujuan memajukan perekonomian rakyat. Menurut Happy Marpaung 2002 perkembangan kepariwisataan bertujuan
memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui
keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan
wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata.
Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah, dan taraf perkembangan ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam
pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta
dalam perkembangan
kepariwisataan. Sesuai
dengan panduan,
maka perkembangan pariwisata dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil
masalah-masalah yang ada.
2.7 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan faktor internal dalam dan faktor eksternal luar yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam
metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
a. Strengths, merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,