Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic

2.8.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Matriks EFE

Matriks evaluasi faktor eksternal memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks EFE dapat dibuat dengan lima tahapan. 1. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Masukkan peluang dan ancaman. 2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 tidak penting hingga 1,0 paling penting. 3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut, 4= respon perusahaan superior, 3= respon perusahaan di atas rata, 2= respon perusahaan rata-rata, 1= respon perusahaan jelek. 4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tertimbang. 5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi.

2.9 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic

Planning Matrix Teknik analisis dalam literatur yang di desain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Teknik ini adalah Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif Quantitative Strategic Palnning Matrix QSPM. Universitas Sumatera Utara Baris atas QSPM terdiri atas alternatif strategi yang diturunkan dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy. Tetapi tidak semua strategi yang disarankan oleh teknik pencocokan harus dievaluasi dalam QSPM. Dalam hal ini digunakan strategi yang diperoleh dari Matriks SWOT. Berikut merupakan tahapan dalam penyusunan Matriks QSPM, 1. Membuat daftar peluang, ancaman eksternal dan ekkauatan, kelemahan internal kunci perusahaan pada kolom kiri QSPM 2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang ada pada matriks EFE dan IFE 3. Evaluasi matriks Tahap 2 dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan 4. Tentukan nilai daya tarik Attractiveness Scores AS 5. Hitung total nilai daya tarik 6. Hitung penjumlahan total nilai daya tarik. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual memberikan bentuk sistematis yang didasarkan kepada analisis yang menjadi alur proses dari suatu penelitian. Kerangka konseptual terdiri dari aliran proses berpikir sistematis yang diawali dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, analisis permasalahan serta saran atau solusi alternatif terhadap permasalahan tersebut. Dalam penulisan Geladikarya ini kerangka konseptual yang digunakan dalam proses penelitian dapat diilustrasikan sebagai berikut: 1. Proses penelitian diawali dengan menganalisis bauran pemasaran jasa yang terdiri dari product, price, promotion, place, people, process, dan customer service sehingga diketahui variabel mana yang paling diperlukan untuk diperbaiki dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata di kawasan wisata Danau Siais. 2. Analisis semua kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dengan analisis SWOT. Kemudian dengan menggunakan matriks IFE dan EFE untuk memformulasikan strategi. Terakhir dengan menggunakan matriks QSPM sebagai alat untuk memilih alternatif yang paling layak digunakan. 3. Akhir dari penelitian diharapkan dapat menghasilkan saran dan rekomendasi terhadap Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata sehingga mampu mengembangkan dan memasarkan objek wisata Danau Siais Tapanuli Selatan. Universitas Sumatera Utara