9 perusahaan. Konflik kepentingan ini akan menimbulkan biaya cost yang
biasa disebut agency cost Surya, 2008.
Kondisi perusahaan yang dilaporkan oleh manajer tidak sesuai atau tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan
perbedaan informasi yang dimiliki antara manajer dengan pemegang saham. Sebagai pengelola, manajer lebih mengetahui keadaan yang ada dalam
perusahaan daripada pemegang saham. Keadaan tersebut dikenal debagai asimetri informasi. Asimetri informasi antara manajemen agent dengan
pemilik principal dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk
melakukan manjemen laba Richardson, 1998 dalam Suryani 2010.
Good corporate governance sangat berkaitan dengan bagaimana membuat para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi
mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri, menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan
berkaitan dengan dana atau modal yang telah ditanamkan oleh investor. Dengan kata yakni good corporate governance diharapkan dapat berfungsi
untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan agency cost sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan Gusnadi, 2008.
2.1.2 Good Corporate Governance
10 Pengertian corporate governance menurut FCGI yaitu seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para
pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak- hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan. Corporate governance bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi pihak-pihak pemegang kepentingan Almilia
dan Sifa, 2006. Pelaksanaan good corporate governance dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional. Prinsip-
prinsip dasar ini diharapkan menjadi rujukan bagi para regulator dalam menbangun framework bagi penerapan corporate governance. Prinsip-prinsip
dasar penerapan good corporate governance yang dikemukakan oleh Organitation for Economic Corporationad Development OECD dalam
martina 2009 terdiri dari empat aspek yaitu:
a. Kewajaran Fairness Menekankanpada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang sama
kepada pemegang saham minoritas maupun mayoritas, termasuk hak-hak pemegang saham asing serat investor lainnya.
b. Transparansi Transparency Informasi perusahaan yang disajikan tepat waktu, akurat, disertai
pengungkapan laporan keuangan yang memadai. c. Akuntabilitas Accountability
Kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organisasi perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
d. Responsibilitas Responsibility Pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian kepatuhan didalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat dan peraturan perundangan yang berlaku serta tanggungjawab sosial kepada
masyarakat.
11 Secara umum penerapan prinsip good corporate governance secara
konkret, memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut Surya, 2008: a. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
b. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah. c. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan. d. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholder terhadap
perusahaan. e. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Dari berbagai tujuan tersebut, pemenuhan kepentingan seluruh stakeholder secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing dalam suatu
perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Kunci utama dibutuhkannya good corporate governance adalah sebagai
upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui mekanisme supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan uga sebagai upaya untuk memperkuat
dan mempertegas pertanggungjawaban dewan direksi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan Waterhouse dalam Pasoloroan,
2001. Good corporate governance dapat diproksikan ke dalam ukuran dewan
komisaris Siallagan, 2006 dan proporsi dewan komisaris independen.
2.1.3 Ukuran Dewan Komisaris