11 Secara umum penerapan prinsip good corporate governance secara
konkret, memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut Surya, 2008: a. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
b. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah. c. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan. d. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholder terhadap
perusahaan. e. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Dari berbagai tujuan tersebut, pemenuhan kepentingan seluruh stakeholder secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing dalam suatu
perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Kunci utama dibutuhkannya good corporate governance adalah sebagai
upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui mekanisme supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan uga sebagai upaya untuk memperkuat
dan mempertegas pertanggungjawaban dewan direksi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan Waterhouse dalam Pasoloroan,
2001. Good corporate governance dapat diproksikan ke dalam ukuran dewan
komisaris Siallagan, 2006 dan proporsi dewan komisaris independen.
2.1.3 Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam pelaksanaan good corporate governance. Fungsi
monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah
12 atau ukuran dewan komisaris Siallagan, 2006. Dengan semakin banyaknya
anggota komisaris maka badan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, kesulitan dalam mengawasi kerja dari masing-masing
dewan sendiri, kesulitan mengendalikan tindakan dari manajemen serta kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan.
Adanya kesulitan dengan anggota dewan komisaris yang banyak ini membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan
yang nantinya berdampak pula pada kinerja perusahaan yang semakin menurun Yermak dalam Nasution, 2007.
Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggungjawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
Nasution dan Setiawan, 2007. Pengawasan dilakukan agar kecenderungan manajer untuk melakukan manajemen laba berkurang agar investor tetap
memberikan kepercayaan untuk menanamkan investasinya pada perusahaan. Vafeas 2000 dalam Siallagan dan Machfoedz 2006 ,engatakan bahwa
peranan dewan komisaris diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring atas
pelaporan keuangan.
2.1.4 Dewan Komisaris Independen
Untuk menjamin pelaksanaan good corporate governance diperlukan anggota dewan komisaris yang memiliki integritas, kemampuan tidak cacat
hukum dan tidak memiliki hubungan bisnis ataupun hubungan lainnya
13 dengan pemegang saham pengendali mayoritas baik secara langsung
maupun tidak langsung atau biasa disebut komisaris independen. Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen,
pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan Surya, 2008. Keberadaan komisaris independen
dapat meningkatkan kinerja perusahaan melelui pengawasan dan nasehat atau
masukan yang diberikannya demi kepentingan perusahaan.
Komisaris independen bersama dewan komisaris memiliki tugas-tugas meliputi Surya, 2008:
a. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar rencana kerja, kebijakan pengendalian resiko, anggaran tahunan dan rencana
usaha; menetapkan sasaran kerja; mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan
penjualan asset. Tugas ini terkait dengan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan
manajemen accountability
b. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses
pencalonan anggota dewan direksi transparan transparency dan adil fairness;
c. Memonitori dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris,
termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan manipulasi transaksi perusahaan. Tugas ini untuk memberikan perlindungan hak-hak para
pemegang saham fairness;
d. Memonitor pelaksanaan governance, dan mengadakan perubahan dimana perlu. Komisaris independen harus melaksanakan transparansi
transparency dan pertanggungjawaban responsibility atas hal ini; e. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam
perusahaan OECD Principles of Corporate Governance. Proses keterbukaan transparency ini untuk menjamin tersedianya informasi
yang tepat waktu dan jelas.
14
2.1.5 Ukuran Perusahaan