Uji Pengaruh Simultan F Test Uji Parsial Uji t

54 tindakan kinerja perusahaan ROA sebesar 0,036 dengan asumsi variabel lainnya tetap; 3 Koefisien regresi proporsi dewan komisaris independen X 2 = -0,204 artinya setiap peningkatan proporsi dewan komisaris independen sebesar 1 akan diikuti penurunan tindakan kinerja perusahaan ROA sebesar 0,204 dengan asumsi variabel lainnya tetap; 4 Koefisien regresi ukuran perusahaan X 3 = -0,005 artinya setiap peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1 akan diikuti penurunan tindakan kinerja perusahaan ROA sebesar 0,005 dengan asumsi variabel lainnya tetap; 5 Koefisien regresi ukuran dewan komisaris X 4 = 0,186 artinya setiap peningkatan ukuran dewan komisaris sebesar 1 akan diikuti peningkatan tindakan kinerja perusahaan ROA sebesar 0,186 dengan asumsi variabel lainnya tetap; 6 Koefisien regresi ukuran dewan komisaris X 5 = 0,098 artinya setiap peningkatan ukuran dewan komisaris sebesar 1 akan diikuti peningkatan tindakan kinerja perusahaan ROA sebesar 0,098 dengan asumsi variabel lainnya tetap;

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Pengaruh Simultan F Test

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara 55 bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .458 5 .092 7.347 .000 a Residual 1.046 84 .012 Total 1.504 89 a. Predictors: Constant, Kepemilikan Institusional, Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Terkordinasi, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Return On Asset Hasil Uji ANOVA atau F test menunjukkan F hitung sebesar 7,347 dengan tingkat signifikan 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,320 dengan signifikan 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja perusahaan karena F hitung F tabel 7,347 2,320 dan signifikan penelitian lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05.

4.5.2 Uji Parsial Uji t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara individual menerangkan variasi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan 5. Jika nilai signifikan t 0,05 artinya 56 terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai sigifikan t 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengelolahan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .035 .254 .136 .892 Ukuran Dewan Komisaris .036 .012 .430 3.025 .003 Proporsi Dewan Komisaris Independen -.204 .064 -.303 -3.180 .002 Ukuran Perusahaan -.005 .011 -.071 -.482 .631 Kepemilikan Terkonsentrasi .186 .069 .320 2.679 .009 Kepemilikan Institusional .098 .095 .117 1.032 .305 Dependent Variable: Return On Asset Pengujian untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat adalah sebagai berikut: a. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel ukuran dewan komisaris adalah sebesar 3,025 dengan nilai signifikan 0,003. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 3,025 sedangkan t tabel adalah 1,98667, sehingga t hitung t tabel 3,025 1,98667. Signifikan penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 0,003 0,05 maka ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROA. 57 b. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel proporsi dewan komisaris independen adalah sebesar -3,180 dengan nilai signifikan 0,002. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah -3,180 sedangkan t tabel adalah 1,98667, sehingga t hitung t tabel -3,180 1,98667. Signifikan penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 0,002 0,05 maka proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROA. c. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel ukuran perusahaan adalah sebesar -0,482 dengan nilai signifikan 0,631. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah -0,482 sedangkan t tabel adalah 1,98667, sehingga t hitung t tabel -0,482 1,98667. Signifikan penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,631 0,05 maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROA. d. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel kepemilikan terkonsentrasi adalah sebesar 2,679 dengan nilai signifikan 0,009. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 2,679 sedangkan t tabel adalah 1,98667, sehingga t hitung t tabel 2,679 1,98667. Signifikan penelitian ini menunjukkan angka yang lebih kecil dari 0,05 0,009 0,05 maka ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROA. e. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa besarnya t hitung untuk variabel kepemilikan institusional adalah sebesar 1,302 dengan nilai signifikan 0,305. Hasil uji 58 statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung adalah 1,032 sedangkan t tabel adalah 1,98667, sehingga t hitung t tabel 1,032 1,98667. Signifikan penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05 0,305 0,05 maka kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ROA.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 39

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11