59 diperoleh dari 0,552 x 0,552, yang berarti bahwa Return On Asset hanya bisa
diterangkan oleh ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan institusional sebesar
30,4 saja sedangkan 69,6 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yakni pada variabel lain yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti komite audit,
kepemilikan manajerial.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
1 Pengaruh Simultan
Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa variasi dari variabel independen yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, proporsi dewan
komisaris independen, ukuran perusahaan, kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan institusional mampu menjelaskan variasi variabel dependen
kinerja perusahaan sebesar 30,4. Selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian bahwa
secara simultan variabel independen yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan ,
kepemilikan terkonsentrasi, kepemilikan institusional berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja perusahaan Return On Asset. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,00 0,05 dan t
hitung
t
tabel
7,347 2,320.
2 Pengaruh Parsial
60 Dari uji t yang dilakukan, diperoleh bahwa variabel ukuran dewan
komisaris berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,003 0,05 dan t
hitung
t
tabel
3,025 1,98667. Artinya besar kecilnya ukuran dewan komisaris mampu
mempengaruhi kinerja perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Adam 2009 dimana efektivitas mekanisme pengendalian
tergantung pada nilai, norma dan kepercayaan yang diterima dalam suatu organisasi serta peran dewan komisaris dalam monitoring terhadap
manajemen. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, diperoleh bahwa variabel proporsi
dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,002
0,05 dan t
hitung
t
tabel
-3,180 1,98667. Artinya banyaknya proporsi dewan komisaris independen dalam perusahaan tidak mampu meningkatkan kinerja
perusahaan. Hal ini disebabkan karena dengan makin banyak anggota dewan komisaris independen maka proses pengawasan yang dilakukan makin tidak
berkualitas atau tidak efektif dengan makin banyaknya pihak independen dalam perusahaan.
Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, diperoleh bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Hal
ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,631 0,05 dan t
hitung
t
tabel
-0,482 1,98667. Hasil ini bertentangan dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Sembiring 2008.
61 Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, diperoleh bahwa kepemilikan
terkonsentrasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,009 0,05 dan t
hitung
t
tabel
2,679 1,98667. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Isnanta 2007
dimana kepemilikan saham terkonsentrasi dapat menjadikan pemegang saham pada posisi yang kuat untuk dapat mengendalikan manajemen secara efektif,
sehingga mendorong manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Konsentrasi kepemilikan dapat menjadi mekanisme
internal pendisiplinan manajemen, sebagai salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas monitoring, karena dengan
kepemilikan yang besar menjadikan pemegang saham memiliki akses informasi yang cukup signifikan untuk mengimbangi keuntungan
informasional yang dimiliki perusahaan. Dari uji t yang dilakukan, diperoleh bahwa variabel kepemilikan
institusional tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,05 0,305 0,05 dan t
hitung
t
tabel
1,302 1,98667. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Adam 2009. Hal ini berarti bahwa kepemilikan institusional, dalam hal ini
menggunakan kepemilikan publik, tidak mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Diduga hal ini terjadi karena institusi tersebut cenderung
memiliki insentif yang kuat untuk mengembangkan informasi privat.
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa Good Corporate Governance yang diproksikan dalam ukuran dewan komisaris mempunyai
pengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sedangkan Good Corporate Governance
yang diproksikan dalam proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI 2. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
tidak mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan yang diproksikan dalam kepemilikan terkonsentrasi mempunyai pengaruh
secara parsial terhadap peningkatan kinerja perusahaan sedangkan struktur kepemilikan yang diproksikan dalam kepemilikan institusional tidak