Karakteristik Responden PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dianalisis data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada para responden di kelurahan Simpang Selayang dengan responden sebanyak 100 orang. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat yang bersuku Karo yang telah memiliki hak suara di dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan Tahun 2010 di Kelurahan Simpang Selayang yaitu berjumlah 2.896 orang. Data yang disajikan dan dianalisis adalah karakteristik umum responden dan Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010.

A. Karakteristik Responden

Berikut ini akan disajikan data yang berkaitan dengan identitas responden yaitu: Umur, jenis kelamin, agama, pendapatan perbulan dan pendidikan. 43 Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Persentase 1 17-21 2 22-26 31 30,1 3 27-31 14 13,6 4 32-36 8 7,8 5 37-41 7 6,9 6 42-46 10 9,7 7 47-51 8 7,7 8 52-56 10 9,7 9 57-61 9 8,7 Jumlah 97 100 Sumber : Kuesioner 2012 Di dalam penelitian ini, jumlah responden adalah 97 orang. Jika dilihat dari karakteristik umur responden pada tabel di atas maka, yang paling banyak jumlahnya adalah responden yang berusia muda. Suatu hal yang dapat dinarasikan dari hasil tabel di atas adalah banyaknya responden muda karena berada pada usia yang produktif. Artinya responden pada usia sebagaimana dijelaskan di atas memiliki suatu idealisme yang sangat baik dalam hal menentukan dan berpartisipasi pada pelaksanaan pilkada. Responden pada usia di atas juga dapat dijelaskan sangat berkarakter dalam menggunakan hak pilihnya, tidak sedemikian mudah terpengaruh dan lebih menunjukkan idealismenya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diambil secara acak dikarenakan populasi bersifat heterogen. Selain itu juga dalam penentuan responden yang akan diwawancarai peneliti menggunakan metode accident sampling dimana peneliti menanyai terlebih dahulu setiap calon responden yang ditemukan peneliti apakah menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Kota Medan tahun 2010 untuk kemudian dilanjudkan dengan mengisi kuesioner. Karakteristik umur ini cukup baik dalam mewakili pandangan responden tentang alasan masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih tetapi tidak menggunakan hak pilihnya. Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 56 54,3 2 Perempuan 41 39,7 Jumlah 97 100 Sumber: Kuesioner 2012 Perbedaan jenis kelamin tidak menjadi faktor penghambat bagi masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah, dimana adanya persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Dilihat dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih besar jumlahnya jika dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan, meskipun perbedaannya tidak begitu jauh. Oleh karena itu, komposisi berdasarkan jenis kelamin masih dianggap berimbang. Sangat dipahami jika perbedaan jenis kelamin juga dapat mempengaruhi keikutsertaan masyarakat di dalam pemilihan umum. Untuk itu, agar penelitian ini dapat mewakili atau menggambarkan masyarakat pemilih berdasarkan karakteristik jenis kelamin dilakukan. Pengambilan sampel berdasarkan jenis kelamin ini diambil secara acak sesuai dengan hasil data yang diperoleh di lapangan. Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Persentase 1 Islam 79 76,6 2 Kristen Protestan 15 14,5 3 Kristen Katolik 3 2,9 Jumlah 97 100 Sumber : kuesioner 2012 Begitu juga halnya dengan karakteristik responden berdasarkan agama, pengambilan sampel berdasarkan hasil yang ada di lapangan. Masyarakat di Kelurahan Simpang Selayang merupakan masyarakat yang beraneka ragam di dalam segala hal termasuk agama. Karakteristik responden berdasarkan agama diwakili oleh tiga agama yaitu Islam, Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Perbandingan jumlah reponden berdasarkan karakteristik agama pada penelitian ini ternyata di dominasi oleh agama Islam. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor agama juga dapat berpengaruh terhadap tingkahlaku masyarakat dalam penentuan pilihannya. Agama adalah suatu fundamen yang mendasar bagi masyarakat dalam bertingkah laku, termasuk dalam menggunakan partisipasi politiknya. Agama sangat mempengaruhi masyarakat untuk menentukan pilihannya termasuk dalam hal pelaksanaan pilkada di Kota Medan tahun 2010. Tabel 3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Petani 10 10,3 2 Sopir 9 9,2 3 Wiraswasta 6 6,1 4 Pedagang 12 12,3 5 PNS 3 3,1 6 Mahasiswa 8 8,2 7 Ibu rumah tangga 17 17,5 8 Pegawai swasta 3 3,1 9 Buruh Bangunan 22 22,6 10 Sopir Becak 7 7,2 97 100 Sumber : Kuesioner 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, masyarakat di Kelurahan Simpang Selayang terdiri dari beraneka ragam jenis pekerjaan. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah buruh bangunan. Kemudian Pegawai Negeri Sipil dan pegawai swasta. Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat responden dalam penelitian ini semuanya memiliki pekerjaan. Pekerjaan ini sangat mempengaruhi kesempatan responden untuk berpartisipasi politik dalam pelaksanaan pilkada. Tentunya apabila pekerjaan yang dijalani oleh responden menyita waktu mereka bukan tidak mungkin mereka tidak akan berpartisipasi dalam pelaksanaan pilkada di Kota Medan Tahun 2010. Tabel 3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Setiap Bulan No Pendapatan Perbulan Jumlah Persentase 1 Rp. 500.000 23 23,7 2 Rp.500.000 – Rp. 1 juta 58 59,8 3 Rp. 1.000.000 – 3.000.000 16 17,5 4 Rp. 3.000.000 97 100 Sumber : kuesioner 2012 Secara umum masyarakat di Kelurahan Simpang Selayang berada pada level menengah kebawah. Hal ini dapat dilihat dari data yang diambil dari 97 responden. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, bahwa responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik hidup yang sederhana. Hal ini juga dilandasi dari tabel jenis pekerjaan yang dilakukan oleh responden yang identik dengan penghasilannya. Pendapatan responden setiap bulannya juga memberikan kontribusi terhadap partisipasi responden dalam pelaksanaan pilkada di Kota Medan tahun 2010. Apabila responden menilai bahwa partisipasi yang diberikan akan mampu memberikan perubahan terhadap kesejahteraannya tentunya partisipasi akan menjadi lebih baik. Demikian juga sebaliknya apabila ternyata responden menilai apabila partisipasinya tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatannya maka partisipasi yang diberikan oleh responden tentunya akan menurun. Tabel 3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Jumlah Persentase 1 Sarjana SI, S2 dan S3 2 2,1 2 Diploma DI, D2 dan D3 8 8,3 3 SLTA Sederajat 48 49,5 4 SMP Sederajat 27 27,8 5 SD 12 12,3 Jumlah 97 100 Sumber : Kuesioner 2012 Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir yaitu SLTA sederajat. Pada responden yang pendidikan terakhirnya SLTA sederajat terdapat beberapa responden yang merupakan mahasiswa. Kemudian pada urutan kedua terbesar yaitu responden dengan pendidikan terakhir SMP sederajat Sementara itu, jumlah responden yang pendidikan terakhirnya sarjana sedikit.. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang ada di Kelurahan Simpang Selayang berada pada tingkat sedang. Tingkat pendidikan juga sangat memberikan kontribusi terhadap partisipasi politiknya. Semakin baik tingkat pendidikan seseorang maka akan memberikan suatu pandangan betapa pentingnya partisipasi politik tersebut diberikan. Demikian juga apabila tingkat pendidikan responden rendah maka partisipasi politik juga akan rendah.

B. Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010