meskipun dengan kadar plak yang rendah, lebih beresiko pada penderita diabetes melitus tidak terkontrol dibandingkan dengan penderita diabetes melitus terkontrol.
6
3.4 Pertimbangan Khusus Untuk Terapi Implan Pada Pasien Diabetes
Melitus.
3.4.1 Penyembuhan dan resiko infeksi pasca operasi. Dampak daripada diabetes melitus terhadap penyembuhan jaringan lunak
bergantung pada tingkat kontrol kadar gula darah pada periode peri-operatif ada timbulnya komplikasi vaskular kronis.
19,31
Pasien dengan kontrol metabolik yang rendah mengalami gangguan sistem imun, granulosit merubah fungsinya dengan memodifikasi gerakan menuju area
infeksi dan penurunan aktivitas mikrobisida, dengan kecenderungannya yang lebih besar terhadap infeksi luka.
32
Selain itu, konsentrasi gula darah dan cairan tubuh yang tinggi mendorong kepada perkembangan patogen mikotik seperti kandida.
11
Mikroangiopati yang timbul sebagai komplikasi diabetes melitus dapat mengganggu vaskularisasi flep, sehingga memperlambatkan penyembuhan dan
bertindak sebagai jalan masuk infeksi ke jaringan lunak.
12,31
3.4.2 Penilaian peri-operatif Kadar tinggi glukosa dalam plasma mempunyai pengaruh negatif terhadap
penyembuhan dan proses remodeling tulang. Untuk mengukur status kadar glukosa dalam darah 6-8 minggu sebelumnya, harus diketahui nilai HbA1c. HbA1c yang
kurang dari 7 dianggap tahap kadar gula darah yang terkontrol.
33
Universitas Sumatera Utara
Dalam operasi implan, Streptokokus, anerobik cocci Gram positif dan anaerobik rod Gram negatif adalah patogen yang menyebabkan terjadinya masalah
penyembuhan luka pasca bedah. Oleh karena itu, antibiotik yang menjadi pilihan adalah amoksisilin atau penisilin. Bagi pasien yang alergi kepada penisilin,
klindamisin dapat dijadikan pilihan alternatif.
19,33
Jika antibiotik yang diberikan untuk profilaksis infeksi luka pasca bedah, maka dosis pertama diberikan sebelum
operasi, supaya konsentrasi antibiotik di dalam jaringan dapat dicapai selama operasi. Selain dari antibiotik profilaksis telah dilaporkan penggunaan obat kumur
chlorhexidine gluconate 0.12 saat pemasangan implan menunjukkan pengurangan tingkat kegagalan dari 13.5 ke 4.4 pada pasien diabetes melitus.
11,32
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PROSEDUR PEMASANGAN IMPLAN GIGI DAN PASCA BEDAH