Penatalaksanaan Faktor Resiko Dalam Pemasangan Implan

 FP-3 : Protesa cekat; menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingiva sebagian dari ruang edentulus; protesa yang paling sering digunakan adalah gigi palsu dan gingiva akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam  RP-4 : Protesa lepasan; dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan.  RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan implan.

2.4 Penatalaksanaan Faktor Resiko Dalam Pemasangan Implan

2.4.1 Rencana perawatan Dokter gigi harus memahami dan berkomunikasi dengan pasien bahwa pemasangan implan tidak selamanya sukses. Faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan perawatan implan ini harus dipertimbangkan sejak tahap rencana perawatan, termasuk resiko operasi, potensi kegagalan dan desain protesa pada restorasi akhir. 15,17,19 2.4.1.1 Kondisi sistemik pasien Kondisi medis dan terapi dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan implan gigi, dan melalui pemeriksaan secara menyeluruh kondisi medis pasien sebelum pemasangan implan sangat penting untuk dipertimbangkan. 8,20 Misalnya, diabetes melitus bukan merupakan kontra indikasi pemasangan implan, tetapi diabetes melitus harus berada dalam keadaan terkawal dan pasien harus memahami bahwa tahap keberhasilan pada pasien diabetes melitus mempunyai persentase sedikit Universitas Sumatera Utara lebih rendah jika dibandingkan pada pasien non diabetes. 11,19,21 Osteoporosis merupakan satu lagi kondisi yang bisa mempengaruhi pada pemasangan implan. Kualitas tulang pada daerah implan harus dievaluasi secara teliti pada pasien ini. Kondisi kardiovaskular, kelainan pendarahan, dan kondisi sistemik lain yang bisa mempengaruhi mekanisme penyembuhan tubuh juga harus diteliti terlebih dahulu. Infeksi HIV, leukemia, sindroma Sjogren’s dan penyakit autoimun lain yang memerlukan penggunaan kortikosteroid untuk jangka waktu yang lama akan menghambat proses penyembuhan dan mempengaruhi infeksi bakteri. 7,22,23 Pasien yang mempunyai dua atau lebih kondisi sistemik ini memiliki resiko kegagalan yang lebih tinggi. Adalah sangat penting untuk meninjau kondisi medis pasien secara hati- hati sebelum mempertimbangkan perawatan implan dan menjelaskan kepada pasien bagaimana kondisi sistemik dapat mempengaruhi keberhasilan perawatan. 2.4.1.2 Kondisi daerah implan Pertimbangan yang paling penting dalam pemasangan implan ini adalah kualitas dan kuantitas tulang serta bentuk alveolar ridge pada daerah implan. 8 Pemeriksaan radiografi dan klinis juga merupakan sesuatu yang penting dalam melakukan penilaian dan untuk menemukan daerah implan dengan dukungan tulang yang optimal. 9 Dokter gigi juga harus hati-hati dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan apakah pemasangan implan dapat dilakukan segera setelah ekstraksi. 24 Universitas Sumatera Utara 2.4.1.3 Persetujuan tindakan medis Setelah melakukan penilaian apakah pasien tersebut sudah memenuhi kriteria untuk dapat dilakukan perawatan implan, persetujuan tindakan medis harus diperoleh dari pasien sebelum perawatan dimulai. Suatu persetujuan tindakan medis harus mencakup: 15,19 1. Jumlah dan lokasi implan yang telah direncanakan 2. Operasi tambahan jika perlu 3. Prosedur anastesi 4. Potensi resiko dari operasi dan anastesi 5. Desain protesa dan restorasi akhir. 2.4.2 Pembuatan protesa Pembuatan implan protesa memerlukan teknik keahlian yang khusus yang berbeda dengan pembuatan protesa konvensional. Tujuan utama adalah untuk mencapai fungsi dan estetik wajah dan gigi, maka perhatian yang khusus harus diberikan dalam pemeliharaan implan dan restorasi akhir dalam mencapai keberhasilan jangka panjang. 8,20 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 DIABETES MELITUS