Pengaruh Harga, Kemasan, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Minute Maid Pulpy Orange Pada Siswa Sma Negeri 1 Medan
Lampiran A
No. Responden : ...
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Harga, Kemasan, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Minute Maid Pulpy Orange Pada Siswa SMA Negeri 1 Medan I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin : L / P
Kelas : I (X) / II (XI) / III (XII)
Umur : Tahun
II. Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan memberitanda (√) pada kolom yang tersedia
Sangat Setuju = SS
Setuju = S
Kurang Setuju = KS
Tidak Setuju = TS
(2)
1. Pertanyaan yang berhubungan dengan Harga (X1)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
Harga Produk
1. Harga Pulpy Orange sesuai dengan kemampuan dan daya beli konsumen. 2. Harga Pulpy Orange sesuai dengan
manfaat yang diperoleh. Harga Pesaing
3.
Pulpy Orange memiliki harga yang bersaing dengan produk minuman sari buah yang lain.
4. Harga Pulpy Orange sesuai dengan kualitasnya.
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan Kemasan (X2)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
Portability
5. Kemasan Pulpy Orange praktis untuk dibawa.
6. Kemasan Pulpy Orange mudah dibuka tutupnya.
Memorable
7. Warna dari kemasan Pulpy Orange menarik.
8. Desain kemasan Pulpy Orange mudah diingat.
9. Bentuk kemasan Pulpy Orange menarik.
10.
Desain kemasan Pulpy Orange
menggambarkan identitas/karakter ceria dari produk tersebut.
Easy to Read 11.
Susunan huruf pada kata-kata di dalam kemasan Pulpy Orange dapat dibaca dengan jelas.
12. Makna kalimat pada kemasan Pulpy Orange dapat dimengerti
13.
Informasi komposisi isi didalam kemasan Pulpy Orange sesuai dengan isi yang sebenarnya.
14.
Kombinasi warna grafisnya (warna - latar dan warna tulisan) lebih unik dibanding dengan produk minuman lain
(3)
Visual Protection
15. Kemasan Pulpy Orange menjaga isinya agar tetap segar.
16. Kemasan Pulpy Orange tidak mudah rusak.
17.
Kemasan Pulpy Orange melindungi produk dari pencemaran bau yang menyengat.
3. Pertanyaan yang berhubungan dengan Iklan (X3)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
Empathy
18. Iklan Pulpy Orange kreatif
19. Saya menyukai iklan Pulpy Orange Persuasion
20. Saya tertarik dengan iklan Pulpy Orange di TV
21. Saya ingin membeli produk Pulpy Orange setelah melihat iklan di TV Impact
22. Iklan produk Pulpy Orange lebih kreatif dibanding iklan pesaing lainnya
23.
Iklan di TV membuat saya mengetahui mengenai produk Pulpy Orange
Communication
24. Saya mendapatkan informasi yang jelas dari iklan iklan produk Pulpy Orange 25. Saya mengerti pesan yang disampaikan
dalam iklan produk Pulpy Orange
26.
Saya mengenal slogan Produk Pulpy orange “Refreshingly Orange
Surprisingly Pulpy”
4. Pertanyaan yang berhubungan dengan Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
27. Saya membeli Pulpy Orange untuk memenuhi kebutuhan
28. Saya membeli Pulpy Orange karena ingin mencobanya.
(4)
29.
Saya sudah membandingkan dengan produk lain sebelum membeli Pulpy Orange
30.
Setelah saya menikmati manfaatPulpy Orange dan membeli Pulpy Orange saya merasa tertarik dan akan membelinya kembali.
31. Saya akan merekomendasikan produk ini kepada orang lain
Terima kasih saya ucapkan atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner ini, semoga kesuksesan menyertai kita.
(5)
Daftar Pustaka Buku
Canon, Joseph P, dkk. 2009. Pemasaran Dasar Edisi 16 Pendekatan Manajerial Global. Jakarta: Salemba Empat
Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Filsafat Ilmu dan Metode riset. Medan: USU Press
Klimchuk, Marianne Rosner dan Sandra A. Krasovec. 2007. Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep Sampai Penjualan.Jakarta: PT. Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Erlangga.
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana.
Majalah MIX. Edisi November 2005.
Majalah SWA. Edisi Maret 2014.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi promosi yang kreatifdan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. _______. 2009. Mengukur Efektivitas Program Promosi dan Analisis Kasus dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Bisnis Konsep dan Kasus. Medan: USU Press.
_______ dan Muslich Lufti. 2012. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
(6)
Tjiptono, Fandy. 1997. Pemasaran Strategi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Skripsi
Lumbanbatu, Juni Riantro. 2010. Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Masrina. 2011. Pengaruh Iklan Televisi Molto Ultra Sekali Bilas Terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sitompul, Siska Aprilia. 2008. Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian Fanta pada Siswa SMA St. Thomas 1 Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Situs Online
Andarningtyas, Natisha. 2014. Pertumbuhan Industri Minuman Ringan
Meningkat.
Dewi, Ni Luh Gede Diah Nirmala dan Made Jatra. 2013. “Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone di Denpasar”, E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Volume 2 Nomor 2, hal 259.
Poeradisstra, Farchad. 2011. Prospek Pasar Minuman Ringan di Indonesia. http://indonesianconsume.blogspot.com/2011/02/prospek-pasar- minuman-ringan-di.html (21 November 2013).
Research Division Frontier Consulting Group. 2012. Learning From New Comer: Minuman Saribuah dalam Kemasan Siap Minum (Part 1).
Wibowo, Setyo Ferry dan Maya Puspita Karimah. 2012. “Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei Pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Volume 3 Nomor 1, hal 12-13.
(7)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting
dan Situmorang, 2008:57).
3.2. Batasan Operasional
a. Batasan operasional dalam penelitian ini adalah pengaruh harga, kemasan, dan
iklan terhadap keputusan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange.
b. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri atas 2 yaitu :
I. Variabel Independent (Bebas):
a) Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga diukur
dengan menggunakan skala interval. Diukur melalui indikator:
1. Harga Produk
a. Keterjangkauan harga
(8)
2. Harga Pesaing
a. Daya saing harga
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
b) Kemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus
suatu produk. Kemasan diukur dengan menggunakan skala interval. Diukur
dengan menggunakan indikator:
1. Portability artinya kemudahan konsumen dalam menggunakan
produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan. Indikator
portability adalah: a. Praktis dibawa
b. Mudah dibuka
c. ringan dibawa
d. Mudah dipegang
2. Memorable artinya mencakup kemudahan konsumen untuk mengingat
visual dari produk (warna, desain, dan bentuk kemasan) maupun
penggunaannya. Indikator memorable adalah:
a. Warna menarik
b. Desain Mudah diingat
c. Warna gambarkan rasa
d. Bentuk menarik
(9)
3. Easy to read artinya mudah dibaca mencakup cetakan huruf-huruf
yang berisi informasi didalam kemasan yang dapat dibaca oleh
konsumen. Indikator easy to read adalah:
a. Tulisan dapat dibaca
b. Dapat dimengerti
c. Merek Berpengaruh
d. Informasi Komposisi
e. Kombinasi warna unik
4. Visual Protection artinya melindungi produk yang dikemasnya yang
mencakup fungsi, bahan, serta struktur produknya. Indikator visual
protection adalah: a. Isi tetap segar
b. Terlindung dari cuaca
c. Tidak mudah rusak
d. Terlindung dari bau
c) Iklan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi non pribadi dan promosi
ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan diukur dengan
menggunakan skala interval. Diukur melalui indikator :
1. Empathy, yaitu sikap empati yang timbul setelah melihat iklan.
Indikatornya adalah:
a. Pendapat Konsumen
(10)
2. Persuasion, yaitu pengaruh yang timbul ketika melihat tayangan iklan.
Indikatornya adalah:
a. Tertarik
b. Keinginan membeli
3. Impact, yaitu dampak yang ditimbulkan setelah penayangan iklan.
Indikatornya adalah:
a. Mengetahui
b. Membandingkan
4. Communication,yaitu penyampaian pesan iklan yang tepat sehingga
informasi dapat diterima oleh konsumen . Indikatornya adalah:
a. Informasi yang jelas
b. Mengerti isi pesan
c. Mengenal slogan
II. Variabel Dependent (Terikat)
Keputusan Pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang
terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan,
pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif
pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
Keputusan pembelian diukur dengan menggunakan skala interval. Diukur
dengan menggunakan indikator:
1. Kesadaran akan kebutuhan
2. Pencarian informasi dan evaluasi
(11)
4. Memberi rekomendasi kepada orang lain
5. Melakukan pembelian ulang
3.3. Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang
sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Operasional Dimensi Indikator Skala
Pengu kuran
Kode
Harga (X1)
sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa
1.Harga Produk 2.Harga
Pesaing
1.1 Keterjangkauan harga
1.2 Kesesuaian harga dengan manfaat 2.1 Daya saing harga 2.2 Kesesuain harga
dengan kualitas produk Skala Interv al 1 2 3 4 Kemasan (X2)
aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk.
1.Portability
2.Memorable
3.Easy to read
4.Visual
Protection
1.1 Praktis dibawa 1.2 Mudah dibuka 1.3 ringan dibawa 1.4 Mudah dipegang
2.1 Warna menarik 2.2 Desain Mudah diingat 2.3 Warna gambarkan rasa
2.4 Bentuk menarik 2.5 Desain Karakter ceria
3.1 Tulisan dapat dibaca 3.2 Dapat dimengerti 3.3 Merek Berpengaruh 3.4 Informasi Komposisi 3.5 Kombinasi warna unik
4.1 Isi tetap segar 4.2 Terlindung dari cuaca 4.3 Tidak mudah rusak 4.4 Terlindung dari bau
Skala Interv al 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Iklan (X3)
semua bentuk terbayar atas presentasi non pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas
1.Empathy 2.Persepsion 3.Impact 4.Communicati
on
1.1 Pendapat konsumen 1.2 Menyukai
2.1 tertarik
2.2 Keinginan membeli
3.1 Mengetahui Skala Interv al 19 20 21 22 23 24 25
(12)
Sumber: Susilo (2005), Kotler dan Keller (2009), Kotler dan Amstrong (2008), Stanton (1996), Rangkuti (2009)
3.4. Skala Pengukuran
Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Interval, yaitu skala yang mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut
(Situmorang dan Lufti, 2012:5). Dengan skala interval, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan.
Adapun bobot dari jawaban pertanyaan atau pernyataan instrumen sebagai
berikut:
a. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi nilai 1
b. Jawaban Tidak Setuju (TS) : diberi nilai 2
c. Jawaban Kurang Setuju (KS) : diberi nilai 3
d. Jawaban Setuju (S) : diberi nilai 4
e. Jawaban Sangat Setuju (SS) : diberi nilai 5
3.2 Membandingkan 2.3 Informasi yang jelas 2.4 Mengerti isi pesan 2.5 Mengenal slogan
26 27 Keputusa n Pembelia n (Y)
suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.
1.Kesadaran akan kebutuhan
2. Pencarian informasi dan evaluasi
3. membuat keputusan pembelian
4. memberikan rekomendasi kepada orang lain
5. melakukan pembelian ulang Skala Interv al 28 29 30 31 32 33
(13)
3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Medan terletak di Jalan Teuku Cik
Dik Tiro No. 1, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari bulan
Maret 2014 sampai bulan April 2014.
3.6. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2003: 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu
kesimpulan.
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003).
Pengambilan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dan
Sevila:
� = N
1 + Ne2
�= 1370
1 + 1370(0.1)2 � = 93,19
� = 94
Metode penarikan sampel yang dipakai adalah Proportionate Stratified
(14)
penarikan sampel acak secara proporsional untuk setiap kelompok strata dalam
populasi (Ginting dan Situmorang, 2008:138).
Data jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel 3.2 dengan
pertimbangan siswa yang menjadi responden yang sudah pernah mengkonsumsi
minuman Minute Maid Pulpy Orange.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Dan Sampel Siswa SMA Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas Jumlah Siswa Jumlah Responden Persentase (%)
X 588 40 42.5 %
XI 422 29 31%
XII 360 25 26.5%
Total 1370 94 100%
Sumber: Data Diolah oleh Penulis,2014
3.7. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari
responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan
cara memberikan daftar pertanyaan (kuisioner) dan melakukan
wawancara.
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui jurnal,
(15)
3.8. Metode Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Pengumpulan data dilakukan dengan cara, memberikan daftar pertanyaan
kepada responden terpilih, mengenai elemen-elemen harga, kemasan,
iklan, dan keputusan pembelian.
b. Wawancara
Pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
responden terpilih yaitu siswa SMA Negeri 1 Medan untuk memperoleh
data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
c. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan data dari buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan oleh peneliti untuk menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Situmorang dan Lufti,
2012:76). Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat ukur.
Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS
20.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika rhitung >rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
(16)
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Variabel Pernyataan Corrected Item-Total Correlation
Corrected Item-Total Correlation
1 Harga Produk (X1) P1 0,530 0,524
2 P2 0,797 0,806
3 P3 0,600 0,593
4 P4 0,693 0,703
5 Kemasan (X2) P5 0,604 0,594
6 P6 0,464 0,437
7 P7 0,302
8 P8 0,576 0,566
9 P9 0,747 0,756
10 P10 0,735 0,747
11 P11 0,742 0,751
12 P12 0,459 0,447
13 P13 0,593 0,584
14 P14 0,653 0,648
15 P15 0,711 0,723
16 P16 0,549 0,548
17 P17 0,404 0,437
18 P18 0,657 0,685
19 Iklan (X3) P19 0,588 0,598
20 P20 0,525 0,546
21 P21 0,719 0,736
22 P22 0,738 0,745
23 P23 0,792 0,796
24 P24 0,634 0,633
25 P25 0,727 0,717
26 P26 0,697 0,699
27 P27 0,655 0,640
28 Keputusan Pembelian (Y)
P28 0,526 0,515
29 P29 0,338
30 P30 0,556 0,543
31 P31 0,510 0,469
32 P32 0,740 0,741
33 P33 0,450 0,451
(17)
Dari 33 pernyataan, terdapat 2 pernyataan yang dinyatakan tidak valid
yaitu pernyataan 7 dan 29 karena rhitung <rtabel dimana sebesar rtabel 0,361.
Dengan demikian, dilakukan pengujian ulang kuesioner, dengan menghapus
pernyataan yang tidak valid. Sehingga diperoleh 31 pernyataan yang valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen yang reliabel adalah
suatu alat ukur yang dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan
hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten (Situmorang dan Lufti, 2012:79)
.
Pengujian dilakukan dengan program SPSS 20.0 for Windows. Butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika ralpha positif atau >rtabelmaka pertanyaan reliabel.
2. Jika ralpha negatif atau <rtabelmaka pertanyaan tidak reliabel.
Pada Tabel 3.4 ditunjukkan nilai Croanbac’s Alpha lebih besar dari 0.80
artinya reliabilitasnya sangat baik. Karena itu, seluruh butir pertanyaan yang
(18)
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
No. Variabel Pernyataan Cronbach's Alpha if
Item Deleted
1 Harga Produk (X1) P1 0,955
2 P2 0,952
3 P3 0,954
4 P4 0,953
5 Kemasan (X2) P5 0,954
6 P6 0,955
8 P8 0,954
9 P9 0,953
10 P10 0,953
11 P11 0,953
12 P12 0,955
13 P13 0,954
14 P14 0,954
15 P15 0,953
16 P16 0,954
17 P17 0,955
18 P18 0,953
19 Iklan (X3) P19 0,954
20 P20 0,955
21 P21 0,953
22 P22 0,953
23 P23 0,953
24 P24 0,954
25 P25 0,953
26 P26 0,953
27 P27 0,954
28 Keputusan Pembelian (Y) P28 0,955
30 P30 0,954
31 P31 0,955
32 P32 0,953
33 P33 0,955
(19)
3.10. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan :
a. Metode Deskriptif
Metode ini data-data yang telah diperoleh digolongkan, diklasifikasikan,
diinterpretasikan dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh suatu gambaran
umum tentang data–data yang diteliti.
b. Metode Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS Versi 20.0 for Windows.
Bentuk perumusannya sebagai berikut :
Y = a + ����+ ���� + ����+ �
Dimana : Y = Keputusan Pembelian Minuman Minute Maid Pulpy
Orange
a = Konstanta
X1 = Skor indikator Harga
X2 = Skor Indikator Kemasan
X3 = Skor indikator Iklan
B1…3 = Koefisien Regresi
(20)
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Uji Serempak (Uji F)
Untuk membuktikan bahwa setiap variabel bebas (Xi) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara serentak.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho : bi = 0, artinya jika tidak terdapat pengaruh bi terhadap keputusan pembelian
minuman Minute Maid Pulpy Orange.
Ho : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange.
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a) Ho diterima jika Fℎ�����<F����� (α)
b) H1 diterima jika Fℎ�����>F����� (α)
2. Uji Secara Parsial (Uji t)
Untuk melihat pengaruh variabel harga, kemasan dan iklan Minute Maid
Pulpy Orange (Xi) terhadap variabel keputusan pembelian (Yi), maka dalam hal
(21)
Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari setiap
variabel harga, kemasan dan iklan Minute Maid Pulpy Orange (Xi) terhadap
variabel keputusan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange (Yi).
H1 : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari setiap variabel harga, kemasan, dan iklan Minute Maid Pulpy Orange (Xi) terhadap
variabel keputusan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange (Yi).
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a) Ho diterima apabila t hitung < t tabel (α) b) H1 diterima apabila t hitung > t tabel (α)
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi
variabel harga, kemasan dan iklan Minute Maid Pulpy Orange (X) terhadap
keputusan pembelian minuman Minute Maid Pulpy Orange (Y). Jika nilai R²
mendekati satu (1) maka semakin kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati
nol (0) maka pengaruhnya semakin lemah.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang
dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi
(22)
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear yang
sempurna atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi
(Situmorang dan Lufti, 2012:133). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian
dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala
multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang
dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor)
dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari
0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala
multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai
Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut
tidak terdapat problem multikolinearitas (Santoso, 2003)
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan
variabel bebas terhadap variabel terikat (Situmorang dan Lufti, 2012:107). Jika
varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti, 2012:108). Salah satu cara
(23)
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan nilai residualnya
SRESID.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk
lonceng (Situmorang dan Lufti, 2012:100). Untuk menguji apakah data-data yang
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode
sebagai berikut :
a. Pendekatan Grafik
Pendekatan grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya
adalah bahwa : mean, mode, dan median pada tempat yang sama. Jika
ketiga tendensi sentral tersebut terletak tidak pada satu tempat maka berarti
(24)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan
Minute Maid adalah merek minuman ringan rasa buah yang high vitamin
C (Hi-C). Minute Maid merupakan perusahaan pertama di memasarkan konsentrat sari buah jeruk didirikan pada tahun 1945 dengan
nama Florida Foods Corporation. Perusahaan Minute Maid dimiliki oleh
dan aneka minuman terbesar di dunia. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari
1.900 orang dan memiliki lebih dari $ 2 miliar dalam penjualan (per tahun 1997).
Pada Oktober 1949 perusahaan mengadopsi nama Minute Maid Corp.
Perusahaan Minute Maid dibeli oleh
1967, Minute Maid pindah ke Houston, Texas, dan bergabung dengan Duncan
Foods untuk membentuk divisi Coca-Cola Foods. Pada tahun 1970, perusahaan
itu terlibat dalam skandal di Amerika Serikat tentang perumahan yang buruk,
sering disebut sebagai "ruang kerjanya", dan kondisi kerja dari Minute Maid
buruh tani di Florida. United Farm Workers melangkah untuk mendukung
pekerja. NBC melaporkan masalah dalam tahun 1970 dokumenter berjudul
Migran Chet Huntley: An NBC White Paper. Menanggapi pers buruk dan boikot
(25)
Pada tahun 1973, perusahaan ini merilis siap minum -produk jus jeruk
dingin pertama di Amerika Serikat- memasuki "perang jus jeruk" dengan
Tropicana. Pada tahun 1996, namanya berubah dari Minute Maid
Corp menjadi The Minute Maid Company. The Coca-Cola Company menjual
kebun jeruk Minute Maid di Florida pada tahun 1997. United Farm Workers
kembali mengambil sisi petani jeruk selama ini.
Pada tahun 2001, divisi Minute Maid milik Coca-Cola meluncurkan merek
Simply Orange. Pada tahun 2002, Minute Maid membeli hak penamaan untuk
kembali merek kasarnya Houston Astros dari Enron Field ke Minute Maid Park.
Pada tahun 2003, divisi Minute Maid bergabung sepenuhnya dengan Coca-Cola
Amerika Utara.
Di dunia Minute Maid dikenal sebagai perusahaan penghasil jus terbesar dan
memiliki pengalaman lebih dari 68 tahun dalam memeras sari buah terbaik di
dunia. PT. Cocacola Company telah berhasil memasarkan produk ini di lebih 60
negara. Di Indonesia, Minute Maid pertama kali dipasarkan pada tahun 2008
dengan nama Minute Maid Pulpy Orange diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (PT. CCBI) di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Saat ini Minute Maid di
Indonesia terus berkembang sehingga ada tiga produk, yaitu Pulpy, Fresh dan
(26)
A. Minute Maid Pulpy
Merupakan minuman rasa buah dengan bulir jeruk atau potongan aloe vera
asli. Tersedia dalam 5 pilihan rasa:
1. Minute Maid Pulpy Orange (diluncurkan 2008)
2. Minute Maid Pulpy Tropical (diluncurkan 2010)
3. Minute Maid Pulpy O'Mango (diluncurkan 2011)
4. Minute Maid Pulpy Lemon (diluncurkan 2012)
5. Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape (diluncurkan 2013)
B. Minute Maid Fresh
Merupakan minuman rasa buah dengan harga terjangkau. Diluncurkan pada
tahun 2013 dan tersedia dalam 2 pilihan rasa:
1. Minute Maid Fresh Rasa Jeruk Mandarin
2. Minute Maid Fresh Rasa Markisa
C. Minute Maid Nutriboost
Merupakan minuman mengandung susu dan sari buah. Diluncurkan pada
tahun 2013 dan tersedia dalam 2 pilihan rasa:
1. Minute Maid Nutriboost Rasa Jeruk
(27)
4.1.2. Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Minute Maid
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah analisis data yang digunakan dengan cara
data-data yang telah diperoleh digolongkan, diklasifikasikan, diinterpretasikan
dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh suatu gambaran umum tentang
data–data perusahaan yang diteliti.
1. Analisis Deskriptif Responden
Responden dalam penelitiann ini adalah siswa SMA Negeri 1 Medan yang
berjumlah 94 orang. Karakteristik—karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin,
umur, dan kelas. Pada penelitian ini akan digunakan data tabulasi silang
(crosstab), yang hasilnya dapat dilihat di bawah ini :
a. Crosstab Jenis Kelamin dan Umur
Hasil tabulasi silang (crosstab) untuk umur dan jenis kelamin dapat dilihat
(28)
Tabel 4.1
Crosstab Jenis Kelamin Dan Umur
Umur Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
14 3 3
15 16 15 31
16 13 22 35
17 10 8 18
18 3 4 7
Total 42 52 94
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden berumur 14 tahun berjumlah 3
responden, yang terdiri atas responden wanita. Responden berumur 15 tahun
berjumlah 31 responden, yang terdiri atas 16 responden laki-laki dan 15
responden perempuan. Responden berumur 16 tahun berjumlah 35 responden,
yang terdiri atas 13 responden laki-laki dan 22 responden perempuan. Responden
berumur 17 tahun berjumlah 18 responden, yang terdiri atas 10 responden
laki-laki dan 8 responden perempuan. Responden berumur 18 tahun berjumlah 7
responden, yang terdiri atas 3 responden laki-laki dan 4 responden perempuan.
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa perempuan berumur 16 lebih banyak
(29)
b. Crosstab Jenis Kelamin dan Kelas
Hasil tabulasi silang (crosstab) untuk jenis kelamin dan kelas dapat dilihat
pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Crosstab Jenis Kelamin Dan Kelas
Jenis Kelamin Kelas Total
X XI XII
Laki-laki 18 11 13 42
Perempuan 22 18 12 52
Total 40 29 25 94
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang berada di kelas X berjumlah
40, terdiri atas 18 responden laki-laki dan 22 responden perempuan. Responden
yang berada di kelas XI berjumlah 29, terdiri atas 11 responden laki-laki dan 18
responden perempuan. Responden yang berada di kelas XII berjumlah 25, terdiri
atas 13 responden laki-laki dan 12 responden perempuan. Dari tabel 4.2
menunjukkan bahwa siswa perempuan di kelas X lebih banyak mengkonsumsi
Minute Maid Pulpy Orange.
2. Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
skala interval untuk mengukur harga, kemasan, dan iklan terhadap keputusan
pembelian Minute Maid Pulpy Orange pada siswa SMA Negeri 1 Medan.
Variabel harga (X1) terdiri dari 4 butir pernyataan, variabel kemasan (X2) terdiri
dari 13 butir pernyataan, variabel iklan (X3) terdiri dari 9 butir pernyataan,
(30)
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)
Distribusi jawaban responden terhadap variabel harga (X1) dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)
No. Item
1 2 3 4 5
Skor
F % F % F % F % F %
1 7 7,44 10 10,62 16 17,02 52 55,31 9 9,57 3,49
2 2 2,12 8 8,51 21 22,34 61 64,89 2 2,12 3,56
3 2 2,12 6 6,38 23 24,46 47 50,0 12 12,76 3,52
4 1 1,06 2 2,12 20 21,27 60 63,82 11 11,70 3,82
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.3 diatas menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap
variabel harga yang diperoleh dari 94 responden:
1. Untuk penilaian harga Pulpy Orange sesuai dengan kemampuan dan daya beli
konsumen dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 9
responden atau 9,57% sangat setuju, 52 responden atau 55,31% setuju, 16
responden atau 17,02% kurang setuju, 10 responden atau 10,62% tidak setuju,
7 responden atau 7,44% sangat tidak setuju.
2. Untuk penilaian harga Pulpy Orange sesuai dengan manfaat yang diperoleh
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 2 responden atau
2,12% sangat setuju, 61 responden atau 64,89% setuju, 21 responden atau
22,34% kurang setuju, 8 responden atau 8,51% tidak setuju, 2 responden atau
2,12% sangat tidak setuju.
3. Untuk penilaian Pulpy Orange memiliki harga yang bersaing dengan produk
(31)
dilihat 12 responden atau 12,76% sangat setuju, 47 responden atau 50%
setuju, 23 responden atau 24,46% kurang setuju, 6 responden atau 6,38% tidak
setuju, 2 responden atau 2,12% sangat tidak setuju.
4. Untuk penilaian harga Pulpy Orange sesuai dengan kualitasnya dengan
klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 11 responden atau 11,70%
sangat setuju, 60 responden atau 63,82% setuju, 20 responden atau 21,27%
kurang setuju, 2 responden atau 2,12% tidak setuju, 1 responden atau 1,06%
sangat tidak setuju.
b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan (X2)
Distribusi jawaban responden terhadap variabel harga (X1) dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan (X2)
No. Item
1 2 3 4 5
Skor
F % F % F % F % F %
5 0 0 0 0 12 12,76 52 55,31 30 31,91 4,19
6 0 0 1 1,06 9 9,57 60 63,82 24 25,53 4,13
7 0 0 1 1,06 11 11,70 55 58,51 27 28,72 4,14
8 0 0 2 2,12 11 11,70 58 61,70 23 24,46 4,08
9 1 1,06 5 5,31 16 17,02 57 60,63 15 15,95 3,85
10 1 1,06 4 4,25 17 18,08 49 52,12 23 24,46 3,94
11 1 1,06 2 2,12 12 12,76 61 64,89 18 19,14 3,98
12 1 1,06 4 4,25 19 20,21 59 62,76 11 11,70 3,79
13 1 1,06 6 6,38 13 13,82 67 71,27 7 7,44 3,77
14 1 1,06 4 4,25 27 28,72 53 56,38 9 9,57 3,69
15 1 1,06 1 1,06 19 20,21 59 62,76 14 14,89 3,89
16 1 1,06 3 3,19 18 19,14 49 52,12 23 24,46 3,95
17 3 3,19 6 6,38 11 11,70 63 67,02 11 11,70 3,77
(32)
Pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap
variabel kemasan yang diperoleh dari 94 responden:
5. Untuk penilaian kemasan Pulpy Orange praktis dibawa dengan klasifikasi
penilaian sangat setuju, dapat dilihat 30 responden atau 31,91% sangat setuju,
52 responden atau 55,31% setuju, 12 responden atau 12,76% kurang setuju.
6. Untuk penilaian kemasan Pulpy Orange mudah dibuka tutupnya dengan
klasifikasi penilaian sangat setuju, dapat dilihat 24 responden atau 25,53%
sangat setuju, 60 responden atau 63,82% setuju, 9 responden atau 9,57%
kurang setuju, 1 responden atau 1,06% tidak setuju.
7. Untuk penilaian warna Pulpy Orange menarik dengan klasifikasi penilaian
sangat setuju, dapat dilihat 27 responden atau 28,72% sangat setuju, 55
responden atau 58,51% setuju, 11 responden atau 11,70% kurang setuju, 1
responden atau 1,06% tidak setuju.
8. Untuk desain kemasan Pulpy Orange mudah diingat dengan klasifikasi
penilaian sangat setuju, dapat dilihat 23 responden atau 24,46% sangat setuju,
58 responden atau 61,70% setuju, 11 responden atau 11,70% kurang setuju, 2
responden atau 2,12% tidak setuju.
9. Untuk penilaian bentuk kemasan Pulpy Orange menarik dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 15 responden atau 15,95% sangat setuju,
57 responden atau 60,63% setuju, 16 responden atau 17,02% kurang setuju, 5
responden atau 5,31% tidak setuju, 1 responden atau 1,06% sangat tidak
(33)
10.Untuk penilaian desain kemasan Pulpy Orange menggambarkan karakter ceria
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 23 responden atau
24,46% sangat setuju, 49 responden atau 52,12% setuju, 17 responden atau
18,08% kurang setuju, 4 responden atau 4,25% tidak setuju, 1 responden atau
1,06% sangat tidak setuju.
11.Untuk penilaian susunan huruf di kemasan Pulpy Orange dapat dibaca dengan
klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 18 responden atau 19,14%
sangat setuju, 61 responden atau 64,89% setuju, 12 responden atau 12,76%
kurang setuju, 2 responden atau 2,12% tidak setuju, 1 responden atau 1,06%
sangat tidak setuju.
12.Untuk penilaian makna kalimat pada kemasan Pulpy Orange dimengerti
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 11 responden atau
11,70% sangat setuju, 59 responden atau 62,76% setuju, 19 responden atau
20,21% kurang setuju, 5 responden atau 4,25% tidak setuju, 1 responden atau
1,06% sangat tidak setuju.
13.Untuk penilaian informasi komposisi pada kemasan Pulpy Orange sesuai
dengan isi sebenarnya dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat
7 responden atau 7,44% sangat setuju, 67 responden atau 71,27% setuju, 13
responden atau 13,82% kurang setuju, 6 responden atau 6,38% tidak setuju, 1
responden atau 1,06% sangat tidak setuju.
14.Untuk penilaian kombinasi warna grafis lebih unik dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 9 responden atau 9,57% sangat setuju,
(34)
responden atau 4,25% tidak setuju, 1 responden atau 1,06% sangat tidak
setuju.
15.Untuk penilaian kemasan Pulpy Orange menjaga isinya agar tetap segar
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 14 responden atau
14,89% sangat setuju, 59 responden atau 62,76% setuju, 19 responden atau
20,21% kurang setuju, 1 responden atau 1,06% tidak setuju, 1 responden atau
1,06% sangat tidak setuju.
16.Untuk penilaian kemasan Pulpy Orange tidak mudah rusak dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 23 responden atau 24,46% sangat setuju,
49 responden atau 52,12% setuju, 18 responden atau 19,14% kurang setuju, 3
responden atau 3,19% tidak setuju, 1 responden atau 1,06% sangat tidak
setuju.
17.Untuk penilaian kemasan Pulpy Orange melindungi dari pencemaran dengan
klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 11 responden atau 11,70%
sangat setuju, 63 responden atau 67,02% setuju, 11 responden atau 11,70%
kurang setuju, 6 responden atau 6,38% tidak setuju, 3 responden atau 3,19%
(35)
c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Iklan (X3)
Distribusi jawaban responden terhadap variabel harga (X1) dapat dilihat pada
tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Iklan (X3)
No. Item
1 2 3 4 5
Skor
F % F % F % F % F %
18 2 2,12 6 6,38 25 26,59 51 54,25 10 10,63 3,64
19 2 2,12 10 10,63 25 26,59 51 54,25 6 6,38 3,52
20 3 3,19 12 12,76 30 31,91 42 44,68 7 7,44 3,40
21 10 10,63 11 11,70 39 41,48 30 31,91 4 4,25 3,07
22 3 3,19 13 13,82 43 45,74 33 35,10 2 2,12 3,32
23 1 1,06 7 7,44 11 11,70 64 68,08 11 11,70 3,81
24 1 1,06 2 2,12 34 36,17 52 55,31 5 5,31 3,61
25 4 4,25 5 5,31 23 24,46 55 58,51 7 7,44 3,59
26 9 9,57 11 11,70 22 23,40 45 47,87 7 7,44 3,19
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.5 diatas menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap
variabel iklan yang diperoleh dari 94 responden:
18.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange kreatif dengan klasifikasi penilaian
kurang setuju, dapat dilihat 10 responden atau 10,63% sangat setuju, 51
responden atau 54,25% setuju, 25 responden atau 26,59% kurang setuju, 6
responden atau 6,38% tidak setuju, 2 responden atau 2,12% sangat tidak
setuju.
19.Untuk penilaian pendapat responden terhadap iklan dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 6 responden atau 6,38% sangat setuju,
51 responden atau 54,25% setuju, 25 responden atau 26,59% kurang setuju, 10
responden atau 10,63% tidak setuju, 2 responden atau 2,12% sangat tidak
(36)
20.Untuk penilaian ketertarikan terhadap iklan Pulpy Orange dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 7 responden atau 7,44% sangat setuju,
42 responden atau 44,68% setuju, 30 responden atau 31,91% kurang setuju, 12
responden atau 12,76% tidak setuju, 3 responden atau 3,19% sangat tidak
setuju.
21.Untuk penilaian keinginan membeli seteah melihat iklan Pulpy Orange dengan
klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 4 responden atau 4,25%
sangat setuju, 30 responden atau 31,19% setuju, 39 responden atau 41,48%
kurang setuju, 11 responden atau 11,70% tidak setuju, 10 responden atau
10,63% sangat tidak setuju.
22.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange dibanding pesaing dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 2 responden atau 2,12% sangat setuju,
33 responden atau 35,10% setuju, 43 responden atau 45,74% kurang setuju, 13
responden atau 13,82% tidak setuju, 3 responden atau 3,19% sangat tidak
setuju.
23.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange membuat konsumen mengenal produk
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 11 responden atau
11,70% sangat setuju, 64 responden atau 68,08% setuju, 11 responden atau
11,70% kurang setuju, 7 responden atau 7,44% tidak setuju, 1 responden atau
1,06% sangat tidak setuju.
24.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange memberi informasi dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 5 responden atau 5,31% sangat setuju,
(37)
responden atau 2,12% tidak setuju, 1 responden atau 1,06% sangat tidak
setuju.
25.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange menyampaikan pesan dengan jelas
dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 7 responden atau
7,44% sangat setuju, 55 responden atau 58,51% setuju, 23 responden atau
24,46% kurang setuju, 5 responden atau 5,31% tidak setuju, 4 responden atau
4,25% sangat tidak setuju.
26.Untuk penilaian iklan Pulpy Orange membuat konsumen mengenal slogan
produk dengan klasifikasi penilaian kurang setuju, dapat dilihat 7 responden
atau 7,44% sangat setuju, 45 responden atau 47,87% setuju, 22 responden atau
23,40% kurang setuju, 11 responden atau 11,70% tidak setuju, 9 responden
atau 9,57% sangat tidak setuju.
d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
Distribusi jawaban responden terhadap variabel harga (X1) dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No. Item
1 2 3 4 5
Skor
F % F % F % F % F %
27 9 9,57 13 13,82 36 38,29 36 38,29 0 0 3,05
28 4 4,25 3 3,19 7 7,44 72 76,59 8 8,51 3,81
29 0 0 1 1,06 2 2,12 90 95,77 1 1,06 3,95
30 7 7,44 6 6,38 21 22,34 51 54,25 9 9,57 3,52
31 10 10,63 9 9,57 26 27,65 42 44,68 7 7,44 3,28
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap
(38)
27.Untuk penilaian pembelian Pulpy Orange untuk memenuhi kebutuhan dengan
klasifikasi penilaian kurang setuju, 36 responden atau 38,29% setuju, 36
responden atau 38,29%kurang setuju, 13 responden atau 13,82% tidak setuju,
9 responden atau 9,57% sangat tidak setuju.
28.Untuk penilaian pembelian Pulpy Orange karena mencoba dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 8 responden atau 8,51% sangat setuju,
72 responden atau 76,59% setuju,7 responden atau 7,44% kurang setuju, 3
responden atau 3,19% tidak setuju, 4 responden atau 4,25% sangat tidak
setuju.
29.Untuk penilaian membandingkan dengan produk lain dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 1 responden atau 1,06% sangat setuju,
90 responden atau 95,77% setuju, 2 responden atau 2,12% kurang setuju, 1
responden atau 1,06% tidak setuju.
30.Untuk penilaian pembelian ulang Pulpy Orange dengan klasifikasi penilaian
kurang setuju, dapat dilihat 9 responden atau 9,57% sangat setuju, 51
responden atau 54,25% setuju, 21 responden atau 22,34% kurang setuju, 6
responden atau 6,38% tidak setuju, 7 responden atau 7,44% sangat tidak
setuju.
31.Untuk penilaian memberi rekomendasi kepada orang lain dengan klasifikasi
penilaian kurang setuju, dapat dilihat 7 responden atau 7,44% sangat setuju,
42 responden atau 44,68% setuju, 26 responden atau 27,65% kurang setuju, 9
responden atau 9,57% tidak setuju, 10 responden atau 10,63% sangat tidak
(39)
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menganalisis grafik
dan uji statistik. Untuk melihat apakah data berdistribusi normal penulis
menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas
plot yang membentuk plot antara nilai-nilai teoritis melawan nilai-nilai yang
didapat dari sampel.
1. Pada grafik histogram , dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik
histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hasil pengujian dapat dilihat pada
grafik berikut :
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Gambar 4.2 Histogram
(40)
Pada grafik histogram pada Gambar 4.2 terlihat bahwa variabel berdistribusi
normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau
ke kanan dan membentuk pola lonceng.
2. Apabila plot dari keduanya berbentuk linear, maka hal ini merupakan indikasi
bahwa residual menyebar normal. Bila pola-pola titik yang tidak terletak
selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linear, meskipun ujung-ujung plot
agak menyimpang dari garis lurus , dapat dikatakan bahwa sebaran data (hal
ini residual) adalah menyebar normal. Berikut merupakan hasil Normal P –
Plot of Regression Standardized Residual.
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Gambar 4.3
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data
berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Z (1 Sample KS)
(41)
a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan
distribusi normal
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 94
Normal Parameters�,� Mean 0E-7
Std. Deviation 2,96270299
Most Extreme Differences Absolute ,131
Positive ,064
Negative -,131
Kolmogorov-Smirnov Z 1,269
Asymp. Sig. (2-tailed) ,080
a. Test Distribution is Normal b. Calculed from data
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig ( 2 tailed) adalah
0.080 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel berdistribusi
normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya untuk menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Yang seharusnya
terjadi adalah varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap
nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Untuk mendeteksi
keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal yaitu
melalui pendekatan grafik dan metode informal yaitu melalui uji statistik yang
(42)
1. Pendekatan Grafik
Melalui pendekatan grafik , hasil pengolahan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Gambar 4.4.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.4 dapat dilihat titik-titik
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka Nol pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Pendekatan Statistik
Melalui pendekatan statistik dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil
(43)
Tabel 4.8 Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 6,562 2,303 2,850 ,005
Harga ,071 ,088 ,089 ,815 ,417
Kemasan -,088 ,052 -,206 -1,689 ,095
Iklan -,033 ,043 -,090 -,750 ,455
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Jika Variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari Tabel diatas dapat
dilihat signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0.05 maka tidak mengalami
gangguan heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas ini berarti
variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda
tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Hasil
(44)
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat
tolerance variabel dan Variance Inflation Factor (VIF), sebagai berikut:
a. VIF > 5 maka variabel ada masalah multikolinearitas
b. VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas
c. Tolerance < 0,1 maka terdapat masalah multikolinearitas.
d. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan Tolerance > 0.05,
maka tidak terdapat masalah mulikolinearitas dalam penelitian ini.
4.2.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas (harga, kemasan dan iklan) terhadap variabel terikat (keputusan
pembelian) yang dilakukan pada 94 responden siswa SMA Negeri 1 Medan yang
pernah mengkonsumsi Pulpy Orange.
Model Collinearity
Statistics Tolerance VIF
1
(Constant)
Harga ,882 1,133
Kemasan ,703 1,422
(45)
Tabel 4.10
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables Removed
Method
1 Iklan, Harga,
Kemasanb . Enter
a. Dependent Variable: Keputusan b. All requested variables entered. Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen
dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel
independen yang tidak digunakan, atau disebut dengan metode enter.
Tabel 4.11 Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2,958 3,369 -,878 ,382
Harga ,007 ,128 ,005 ,054 ,957
Kemasan ,279 ,076 ,376 3,667 ,000
Iklan ,179 ,063 ,286 2,824 ,006
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.11, dapat dirumuskan
model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
(46)
Dimana : Y = Keputusan Pembelian Minuman Minute Maid Pulpy Orange
a = Konstanta
X1 = Skor indikator Harga
X2 = Skor Indikator Kemasan
X3 = Skor indikator Iklan
B1…3 = Koefisien Regresi
e = Standar error
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = -2,958. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika
variabel harga (X1), kemasan (X2), dan iklan (X3) adalah 0, maka
keputusan pembelian (Y) terhadap Pulpy Orange pada siswa SMA Negeri
1 Medan tetap ada sebesar -2,958, dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Koefisien b1X1 = 0,007. Ini menunjukkan bahwa variabel harga (X1)
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan
kata lain, jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian Pulpy Orange pada siswa SMA Negeri 1 Medan
akan meningkat sebesar 0,007 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien b2X2 = 0,279. Ini menunjukkan bahwa variabel kemasan (X2)
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan
(47)
keputusan pembelian Pulpy Orange pada siswa SMA Negeri 1 Medan
akan meningkat sebesar 0,279 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Koefisien b3X3 = 0,179. Ini menunjukkan bahwa variabel iklan (X3)
berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan
kata lain, jika variabel iklan ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian Pulpy Orange pada siswa SMA Negeri 1 Medan
akan meningkat sebesar 0,179 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Serempak (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari
harga, kemasan dan iklan yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.
1. Model Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : b1,b2,b3 = 0,artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan,
dan iklan secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 , artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan, dan iklan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(48)
2. FTabel dapat dilihat pada α = 0,5
Dengan derajat pembilang = k-1 = 4-1 = 3
Derajat penyebut = n- k = 94 – 4 =90, FTabel 0,05 (3,90) = 2,70
Mencari Fhitung dengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan
data SPSS , dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 411,640 3 137,213 15,128 ,000b
Residual 816,318 90 9,070
Total 1227,957 93
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Fhitung= ���� ���������������������������������� = 137,213
9,070 = 15,128
Pada Tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa nilai Fhitung (15,128) >Ftabel(2,70).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas terdiri dari variabel harga (X1),
kemasan (X2), iklan (X3), secara serentak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) Pulpy Orange pada siswa
SMA Negeri 1 Medan.
4.2.4.2. Uji Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel
(49)
Dengan kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung < ttabel pada α =5%
Ho ditolak jika thitung >ttabel pada α =5%
Nilai ttabel dapat dilihat pada α =5% yang diperoleh dari n-k
n= jumlah sampel yaitu 94
k= jumlah variabel yang digunakan yaitu 4
maka nilai ttabel 5% (90) adalah 1,98
hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji-t) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -2,958 3,369 -,878 ,382
Harga ,007 ,128 ,005 ,054 ,957
Kemasan ,279 ,076 ,376 3,667 ,000
Iklan ,179 ,063 ,286 2,824 ,006
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasi Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Dari Tabel 4.13 maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Variabel harga berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan. Hal ini
(50)
(1,98) artinya jika harga ditingkatkan sebesar satu satuan (unit) maka
keputusan pembelian tidak akan meningkat sebesar 0,007 satuan (unit).
2. Variabel kemasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai thitung (3,667) >ttabel
(1,98) artinya jika harga ditingkatkan sebesar satu satuan (unit) maka
keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,279 satuan (unit).
3. Variabel iklan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,006) < 0,05 dan nilai thitung (2,824) >ttabel
(1,98) artinya jika harga ditingkatkan sebesar satu satuan (unit) maka
keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,179 satuan (unit).
4.2.4.3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien Determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara
0 (nol) sampai 1 (satu) , (0≤ R2≤ 1). Jika R2 semakin besar ( mendekati satu ) , maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel harga, kemasan, dan
iklan terhadap keputusan pembelian. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil
(mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh variabel
(51)
Tabel 4.14
Pengujian Koefisien Determinasi �� Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,579a ,335 ,313 3,01168
a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (Data Diolah)
Tabel 4.14 menunjukkan nilai Adjusted R Square = 0,313 berarti 31,3%
kemampuan harga, kemasan, dan iklan menjelaskan pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan dan 68,7%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.3. Pembahasan
4.3.3. Metode Analisis Deskriptif a. Analisis Deskriptif Responden
Dari hasil crostabb jenis kelamin dan umur dapat dilihat bahwa yang paling
banyak mengkonsumsi Pulpy Orange adalah siswa perempuan berumur 16 tahun.
Dari hasil crosstab jenis kelamin dan kelas dapat dillihat bahwa yag paling banyak
(52)
b. Analisis Deskriptif Variabel
1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan analisis deskriptif responden sangat setuju dengan pernyataan
harga Pulpy Orange sesuai dengan kualitasnya. Responden sangat tidak setuju
dengan pernyataan harga Pulpy Orange sesuai dengan kemampuan dan daya bei
konsumen.
2. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan analisis deskriptif responden sangat setuju dengan pernyataan
kemasan Pulpy Orange praktis untuk dibawa. Responden sangat tidak setuju
dengan pernyataan kombinasi warna grafisnya (warna - latar dan warna tulisan)
lebih unik dibanding dengan produk minuman lain.
3. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan analisis deskriptif responden sangat setuju dengan pernyataan
Iklan di TV membuat saya mengetahui mengenai produk Pulpy Orange.
Responden sangat tidak setuju dengan pernyataan ingin membeli produk Pulpy
(53)
4.3.4. Analisis Regresi Berganda dan Pengujian Hipotesis 1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Harga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan
loyalitas konsumen, kepemimpinan pangsa pasar, menarik pelanggan baru,
mendukung pembelian ulang. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya persaingan
harga dari berbagai merek yang tersedia di pasar, sehingga konsumen yang
sensitif terhadap perubahan harga cenderung akan beralih ke merek lain yang
lebih murah (Kotler dan Amstong, 2008:355).
Berdasarkan analisis regresi berganda koefisien b1X1 = 0,007 ini
menunjukkan bahwa variabel harga (X1) berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa harga, kemasan, dan iklan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan yang dapat dilihat dari nilai Fhitung
(15,128) >Ftabel ( 2,70).
Berdasarkan uji t variabel harga berpengaruh secara positif dan tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA
Negeri 1 Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,957) > 0,05 dan nilai
thitung (0,054) <ttabel (1,98). Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan
bahwa harga berpengaruh positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
(54)
Hal ini berbeda dengan hasil pengujian yang dilakukan oleh Wibowo dan
Karimah (2012) ) dalam jurnal Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi
Hypermall) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini produsen Pulpy
Orange ingin menyakinkan konsumen bahwa produknya memiliki nilai lebih
layak dihargai tinggi.
R = 0,579 berarti hubungan antara harga, kemasan, dan iklan terhadap
keputusan pembelian sebesar 57,9% artinya hubungan cukup erat. Semakin besar
R berarti hubungan semakin erat.
2. Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian
Kemasan yang baik dapat menghantarkan informasi kepada konsumen. Desain
kemasan yang inovatif ditujukan untuk menarik perhatian konsumen, kemasan
mempunyai kekuatan untuk menjelaskan produk dan membantu meningkatkan
penjualan (Kotler dan Kelller, 2009:28).
Berdasarkan analisis regresi berganda koefisien b2X2 = 0,279 ini
menunjukkan bahwa variabel kemasan (X2) berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan uji t variabel kemasan berpengaruh secara positif dan
(55)
Negeri 1 Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai
thitung (3,667) >ttabel (1,98).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi dan Jatra (2013) dalam jurnal
Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone di Kota
Denpasar menunjukkan bahwa variabel kemasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini variabel kemasan Minute
Maid Pulpy Orange menghantarkan informasi kepada konsumen. Desain kemasan
yang inovatif dapat menarik perhatian konsumen, sehingga mempunyai kekuatan
untuk menjelaskan produk dan membantu mempengaruhi keputusan pembelian
dan meningkatkan penjualan.
3. Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Lee dan Johnson (2007:10) periklanan memiliki
fungsimengkomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualannya,
membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah
sikap mereka terhadap produk atau perusahaan tersebut, mengingatkan para
konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk
yang diiklankan tanpa memperdulikan merek pesaingnya.
Berdasarkan analisis regresi berganda koefisien b3X3 = 0,179 ini
menunjukkan bahwa variabel iklan (X3) berpengaruh secara positif terhadap
(56)
Berdasarkan uji t variabel iklan berpengaruh secara positif dan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian Pulpy Orange di SMA Negeri 1 Medan,
hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,006) < 0,05 dan nilai thitung (2,824) >ttabel
(1,98).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wibowo dan Karimah (2012) dalam
jurnal Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sabun
Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall) menunjukkan bahwa
iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam
hal ini variabel iklan menjalankan fungsinya dalam menginformasikan produk,
membujuk konsumen untuk membeli produk, dan mengingatkan konsumen
(57)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang dapat dirumuskan penulis dalam skripsi yang
berjudul “ Pengaruh Harga, Kemasan, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Minute Maid Pulpy Orange Pada Siswa SMA Negeri 1 Medan” adalah :
5.1. Kesimpulan
1. Hasil penelitian berdasarkan uji F menunjukkan bahwa harga, kemasan,
dan iklan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Minute Maid Pupy Orange di SMA Negeri
1 Medan.
2. Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukkanvariabel harga berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel
kemasan dan variabel iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian Minute Maid Pupy Orange di SMA Negeri 1 Medan.
Variabel yang paling dominan adalah kemasan.
3. Berdasarkan hasil uji koefisen determinasi (R2), R = 0,579 berarti
hubungan antara harga, kemasan dan iklan terhadap keputusan pembelian
sebesar 57,9% artinya hubungan cukup erat. Semakin besar R artinya
hubungannya semakin erat. Nilai Adjusted R Square = 0,313 berarti 31,3%
kemampuan harga, kemasan, dan iklan menjelaskan pengaruhnya terhadap
(58)
dan 68,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
5.2.Saran
Dalam penelitian ini, penulis memberikan saran kepada pihak – pihak yang
berkepentingan kepada penelitian ini antara lain :
1. Sebaiknya Minute Maid Pulpy Orange mempertahankan kualitas
produknya dan diharapkan kepada perusahaan agar dapat menyesuaikan
harga dengan daya beli konsumen terutama dalam penelitian ini adalah
siswa. Sehingga konsumen dapat menaikkan tingkat konsumsinya.
2. Sebaiknya produsen Minute Maid Pulpy Orange mempertahankan desain
kemasan yang praktis dan meningkatkan kombinasi warna grafisnya
supaya lebih unik dibandingkan pesaing.
3. Produsen Minute Maid Pulpy Orange harus dapat mempertahankan
penyampaian pesan iklan yang membuat konsumen mengetahui
keberadaan produk dan meningkatkan persuasif iklan yang dapat
membujuk konsumen untuk membeli produk.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat apa yang menjadi
alasan konsumen membeli Minute Maid Pulpy Orange selain yang telah
(59)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai harga, kemasan, dan iklan sebelumnya telah dilakukan
oleh:
1. Siska Aprilia Sitompul (2008) dengan judul penelitian: “ Pengaruh Kemasan
terhadap Keputusan Pembelian Fanta pada siswa SMA St. Thomas 1 Medan”.
Hasil penelitiannya adalah: Memorable, Easy to read , dan Visual
Protectionberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan Portability tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
2. Masrina (2011) dengan judul penelitian: “Pengaruh Iklan Televisi Molto Ultra
Sekali Bilas Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen
Fakultas Ekonomi USU”.
Hasil penelitiannya adalah: Iklan berpengaruh positif dan signifikan
sebesar 41.8 % terhadap keputusan pembelian.
3. Juni Riantro Lumbanbatu (2010) dengan judul penelitian: “Pengaruh
Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan”.
Hasil penelitiannya adalah: harga dan promosi berpengaruh positif dan
(60)
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti faktor apa saja yang harus
diperhatikan perusahaan sebelum dan setelah menetapkan strategi harga, kemasan
dan iklan serta bagaimana mengukur variabel tersebut. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Siska Aprilia Sitompul, Masrina, dan Juni Riantro Lumbanbatu ini
dapat dilihat hubungan antara harga, kemasan, dan iklan terhadap keputusan
pembelian.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Teknik Analisis
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Sitompul, Siska Aprilia (2008)
Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian Fanta pada siswa SMA St. Thomas 1 Medan
analisis regresi linier berganda
Variabel Terikat : -Memorable - Easy to read - Visual Protection - Portability
Variabel Bebas : -Keputusan Pembelian - Memorable berpengaruh positif dan signifikan - Easy to
readberpengaruh
positif dan signifikan - Visual
Protectionberpeng
aruh positif dan signifikan - Portability tidak berpengaruh positif dan signifikan
2 Masrina
(2011)
Pengaruh Iklan Televisi Molto Ultra Sekali Bilas Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU analisis regresi linier sederhana
Variabel Bebas : Iklan
Variabel Terikat : Keputusan Pembelian
Iklan berpengaruh positif dan signifikan sebesar 41.8 %
3 Juni Riantro Lumbanbatu (2010)
Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan analisis regresi linier berganda Variabel Bebas: Harga Promosi Variabel Terikat: Keputusan Pembelian -harga berpengaruh positif dan signifikan -Promosi berpengaruh positif dan signifikan
(61)
2.2. Tinjauan Pustaka
2.2.1. Keputusan Pembelian
2.2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat
kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsur
penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh
perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa
yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan
setelah melakukan pembelian produk tersebut. Adanya kecenderungan pengaruh,
harga, kemasan, dan promosi terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu
mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses pengambilan
keputusan pembeliannya. Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima
macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi
(Kotler dan Amstrong, 2008:203) :
1. Pemprakarsa (Initiator)
Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang
belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa
tertentu.
2. Pemberi pengaruh (Influencer)
Orang yang memberi pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat
(62)
3. Pengambil keputusan (Decider)
Orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang
dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.
4. Pembeli (Buyer)
Orang yang melakukan pembelian secara aktual.
5. Pemakai (User)
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah
dibeli.
2.2.1.2. Proses Keputusan Pembelian
Dalam membeli suatu produk, seorang konsumen biasanya melalui 5 (lima)
tahap proses keputusan pembelian. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi dan
konsumen bisa melewati beberapa tahap urutannya, namun kita akan
menggunakan model dibawah ini, karena model itu menunjukkan proses
pertimbangan selengkapnya yang muncul pada saat seorang konsumen melakukan
pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:179) ada lima tahap dalam
proses keputusan pembelian, yang terlihat pada Gambar 2.1 berikut:
Sumber: Kotler dan Amstrong, 2008
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
Perilaku Pascapembelian Keputusan
Pembelian Pengenalan
kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
(63)
Dari Gambar 2.1 tahap-tahap proses pembelian dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau
kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Pemasar perlu mengidentifikasikan
keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi
dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan rangsangan yang
paling sering membangkitkan minat terhadap suatu jenis produk. Pemasar
kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memacu minat
konsumen.
2. Pencarian Informasi
Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak
informasi yang terlibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian informasi
merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam
ingatan dan perolehan informasi dari lingkungan. Sumber informasi konsumen
terdiri atas empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara,
pengemasan.
(64)
d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
Pengaruh sumber – sumber ini bervariasi sesuai dengan produk dan
pembelinya. Pada umumnya, pembelian menerima sebagian informasi suatu
produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang dikendalikan oleh pemasar,
misalnya : iklan. Namun sumber yang paling efektif cenderung pribadi. Sumber
komersial biasanya memberitahu sebuah informasi kepada pembeli namun,
sumber pribadi mengevaluasi produk untuk pembeli.
3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif merupakan tahap proses keputusan pembelian dimana
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif
dalam sekelompok pilihan.
Terdapat 4 konsep dasar dalam eveluasi alternatif yaitu :
a. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
b. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
c. Konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut
dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat
yang dicari dalam memuaskan kebutuhan.
d. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang
atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Konsumen akan
memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat
(65)
4. Keputusan Pembelian
Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam pembelian yang
nyata. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan tingkat merek dan
membentuk niat pembelian. Pada umumnya konsumen akan membeli merek
yang paling disukai. Keputusan pembelian ini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu : faktor sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak diharapkan.
Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli, konsumen akan
menjumpai keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek,
penjual, kuantitas, waktu pelayanan, dan cara pembayarannya.
5. Perilaku Pascapembelian
Perilaku pascapembelian merupakan tahap proses keputusan membeli dimana
konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Hal yang menentukan kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap sebuah produk adalah hubungan antara ekspektasi
konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi
ekspektasi, konsumen akan kecewa ; jika produk memenuhi ekspektasi,
konsumen puas ; jika produk melebihi ekspektasi, konsumen akan sangat
puas.
2.2.1.3. Indikator Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri
dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
(66)
pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Terdapat indikator dari pembelian,
yaitu (Kotler dan Amstrong, 2008:180):
1. Kesadaran akan kebutuhan
2. Pencarian informasi dan evaluasi
3. Membuat keputusan pembelian
4. Memberi rekomendasi kepada orang lain
5. Melakukan pembelian ulang
2.2.2. Harga
2.2.2.1. Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang
ditagih atas sebuah produk atau jasa, atau sejumlah dari nilai yang ditukarkan para
pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa.
Lee dan Johnson (2007:15) menyatakan harga merupakan nilai yang
dipertukarkan dengan produk-produk dalam sebuah transaksi pemasaran.
Harga merupakan sesuatu yang harus diberikan oleh pelanggan untuk
mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan.
Jadi harga berperan langsung dalam membentuk nilai pelanggan (Canno dkk,
2009:176).
Harga merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam menentukan
(1)
Daftar Isi
Halaman Judul ... i
Abstrak ... iv
Abstrac ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... vii
Daftar Gambar ... viii
Daftar Lampiran ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 10
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1. Penelitian Terdahulu ... 12
2.2. Tinjauan Pustaka ... 14
2.2.1. Keputusan Pembelian ... 14
2.2.1.1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 14
2.2.1.2. Proses Keputusan Pembelian ... 15
2.2.1.3. Indikator Keputusan Pembelian ... 18
2.2.2. Harga ... 19
2.2.2.1. Pengertian Harga ... 19
2.2.2.2. Peranan Harga ... 20
2.2.2.3. Tujuan Penetapan Harga ... 21
2.2.2.4. Indikator Harga ... 22
2.2.3. Kemasan ... 23
(2)
2.2.3.2. Manfaat Kemasan... 24
2.2.3.3. Fungsi Kemasan ... 25
2.2.3.4. Tujuan Kemasan... 26
2.2.3.5. Indikator Kemasan ... 27
2.2.4. Iklan ... 29
2.2.4.1. Pengertian Iklan ... 29
2.2.4.2. Klasifikasi Iklan ... 31
2.2.4.3. Fungsi Iklan ... 33
2.2.4.4. Tujuan Iklan ... 34
2.2.4.5. Indikator Iklan ... 35
2.3. Telaah Hubungan antar Variabel ... 36
2.3.1. Harga dan Keputusan Pembelian ... 36
2.3.2. Kemasan dan Keputuusan Pembelian ... 37
2.3.3. Iklan dan Keputusan Pembelian ... 38
2.4. Kerangka Konseptual ... 39
2.5. Hipotesis ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 41
3.1. Jenis Penelitian ... 41
3.2. Batasan Operasional ... 41
3.3. Defenisi Operasional Variabel ... 45
3.4. Skala Pengukuran ... 46
3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
3.6. Populasi dan Sampel ... 47
3.7. Jenis dan Sumber Data ... 48
3.8. Metode Pengumpulan Data ... 49
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49
3.10. Metode Analisis Data ... 49
(3)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 5
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 58
4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 58
4.1.2. Logo Perusahaan ... 61
4.2. Hasil Penelitian ... 61
4.2.1. Metode Analisis Deskriptif ... 61
4.2.2. Uji Asumsi Klasik ... 73
4.2.3. Analisis Regresi Berganda ... 78
4.2.4. Pengujian Hipotesis ... 81
4.2.4.1. Uji Serempak ... 81
4.2.4.2. Uji Secara Parsial ... 82
4.2.4.3. Koefisien Determinasi ... 84
4.3. Pembahasan ... 85
4.3.1. Metode Analisis Deskriptif ... 85
4.3.2. Analisis Berganda dan Pengujian Hipotesis ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
5.1. Kesimpulan ... 90
5.2. Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA
(4)
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Pasar Minuman Ringan di Indonesia ... 2
Tabel 1.2 Nilai Pasar Jus Buah ... 3
Tabel 1.3 Last Usage Berdasarkan SES ... 7
Tabel 1.4 Volume Penjualan Minute Maid Pulpy Orange Pada Kantin SMA Negeri 1 Medan ... 9
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 13
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 45
Tabel 3.2 Jumlah Populasi dan Sampel... 48
Tabel 3.3 Uji Validitas ... 50
Tabel 3.4 Ui Reliabilitas ... 52
Tabel 4.1 Crosstab Umur dan Jenis Kelamin ... 62
Tabel 4.2 Crosstab Jenis Kelamin dan Kelas ... 63
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 64
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemasan... 65
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Iklan ... 68
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 71
Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 75
Tabel 4.8 Uji Glejser ... 77
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ... 78
Tabel 4.10 Variables Entered/Removed ... 79
Tabel 4.11 Coefficients ... 79
Tabel 4.12 Uji F ... 82
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-t) ... 83
Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi R2 ... 85
(5)
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 15
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 39
Gambar 4.1 Logo Minute Maid Pulpy ... 61
Gambar 4.2 Histogram ... 73
Gambar 4.3 Normal P – Plot of Regression Standardized Residual ... 74
(6)
Daftar Lampiran
Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Hasil Jawaban Validitas
Lampiran C Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran D Hasil Distribusi Jawaban Responden Lampiran E Hasil Regresi