Langsung pada bagan Sistem Pengklasifikasian DDC Pada Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan

kalau tidak carilah tajuk lain dan dengan cara yang sama seperti tadi diteliti nomor kelas yang lain samapi menemukan nomor yang paling tepat.

4.2 Langsung pada bagan

Langkah-langkah yang ditempuh di dalam memakai prosedur ini adalah sebagai berikut: 1. Tentukan dulu subyek buku aspeknya seperti yang diuraikan dalam “menganalisa suatu bahan pustaka”. 2. Kemudian temukan untuk sementara pada kelas utama dimana buku itu dapat diklasir berdasarkan hasil analisa tadi. Misalnya buku tentang baja seoerti contoh di atas dapat dimasukkan kelas utama 5 lima murni, kelas 6 teknologi dan kelas 7 kesenian. 3. Kemudian tentukanlah termasuk divisi manakah dari kelas utama yang dipilih buku itu. Seandainya buku itu berhubungan dengan teknologi baja, maka buku itu dapat ditempatkan pada divisi-divisi 62, 6, 67 dan 69,sehingga kita harus memilih salah satu di antaranya. 4. Dengan cara yang sama selanjutnya kita berturut-turut meneliti seksi, sub- seksi dan sub-sub seksi kalau perlu lebih dari itu, sampai kita memperoleh nomor kelas dan tajuk yang paling tepat. Tentu saja terjadi bahwa nomor kelas dan tajuk yang paling tepat. Tentu saja terjadi bahwa nomor yang kita peroleh bukan yang paling spesifik hanya mendekati saja atau nomor ini disediakan juga untuk subyek yang lain dari yang dibahas buku itu. Hal ini tidak berarti kita mendapat nomor kelas yang salah, nomor kelas itu tepat meskipun dapat dipakai juga untuk subyek atau aspek subyek yang lain. 5. Pada setiap langkah dalam prosedur di atas, kita harus memeriksa setiap petunjuk dan catatan dan catatan yang kita jumpai sehingga kita tidak membuat kesalahan dalam mencari nomor kelas yang paling tepat. Kedua prosedur yang dijelaskan di atas merupakan prosedur umum yang disederhanakan dan mengandaikan bahwa satu buku hanya membahas satu subyek saja. Akan tetapi dijelaskan sebelumnya, di dalam praktek persoalannya tidak selalu semudah itu. Oleh karena itu kita masih perlu Universitas Sumatera Utara memahami pengertian dan pengguna 1 tajuk, catatan dan petunjuk yang terdapat dalam DDC dan 2 pembentukan nomor kelas number building, sehingga kita dapat mempergunakannya dengan tepat di dalam pekerjaan mengklasir buku. Sebelum kita membahas kedua hal tersebut, perhatikan dahulu beberapa petunjuk yang berhubungan dengan kedua prosedur yang dijelaskan dalam bagan ini: a. Kedua prosedur tersebut perlu dipakai bersama-sama meskipun bagi pemula, prosedur tidak langsung kelihatannya lebih tepat. Kerugian kita apabila selalu memakai prosedur tidak langsung adalah bahwa kita lambat sekali di dalam memahami seluk beluk system DDC yang tentu saja agak mengurangi ketrampilan kita di dalam pekerjaan mengklasir buku. b. Nomor kelas yang dicantumkan dalam indeks bersifat relative harus dibandingkan dengan bagan lengkap. Misalkan buku kita tentang baja yang sudah disebutkan di atas membahas tentang konstruksi bangunan yang memakai bahan baja. Di dalam indeks diberikan nomor kelas 693, akantetapi kalau kita periksa pada bagan maka nomor yang paling tepat adalah 693.7. Oleh karena itu janganlah mengklasir buku hanya berdasarkan indeks saja. Indeks hanya memberikan petunjuk dan tidak pernah memberikan semua keterangan yang perlu. c. Mereka yang sudah mengenal bagan dengan cukup baik mungkin lebih senang memakai prosedur langsung akantetapi dianjurkan juga untuk memeriksa indeks, untuk melihat apakahada kemungkinan nomor yang lain, terutama buku yang sulit di klasir. d. Salah satu cara yang baik untuk melatih diri di dalam mempergunakan kedua cara tersebut diatas adalah dengan menyeleksi sebelumnya sejumlah buku yang diperkirakan termasuk suatu disiplin tertentu dan kemudian mencari nomor kelasnya. Hal ini dapat membantu kita memahami masing- masing kelas dalam bagan satu demi satu, daripada meloncat dari kelas yang satu ke kelas yang lain setiap kali kita mengklasir sebuah buku. e. Cara yang lain untuk melatih diri adalah dengan mencoba mencek nomor kelas DDC yang diberikan kepada buku-buku yang terdapat dalam Universitas Sumatera Utara beberapa biliografi, seperti Bibliografi Nasional Indonesia dan Berita Bibliografi, dengan bagan, untuk menguji apakah kita memberikan nomor kelas yang sama apabila kita mengklasirnya.

5. Memahami tajuk, catatan dan petunjuk dalam DDC

Di dalam bagan dan juga tabel-tabel DDC kita jumpai bahwa setiap entri terdiri dari satu serangkaian nomor kelas, yang diikuti oleh satu tajuk yang seringkali disertai dengan satu atau beberapa catatan atau petunjuk tertentu. Sesuai dengan prinsip dasar hirarsikal yang telah diuraikan sebelumnya halaman7, maka sebuah tajuk yang mencakup pengertian atau konsep yang khusus berlaku untuk tajuk tersebut dan semua bagiannya. Seringkali tajuk itu tidak dituliskan secara lengkap, akan tetapi harus dibaca sebagai bagian dari konsepnya yang lebih luas. Perhatikan kedua contoh berikut ini: 625 Teknik perkeretaapian dan jalan raya Perencanaan, analisa, pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan. 625.1 Jalan kereta api 625.2 Lokomotip, gerbong, peralatan kereta api. 625.7 Jalan raya Termasuk alat pengatur dan pengaman lalu lintas. 380 Perdagangan, perhubungan, pengangkutan. Golongkan di sini pemasaran marketing …… …… 385 Pengangkutan dengan kereta api 386 Pengangkutan melalui sungai, terusan, ferry 387 Pengangkutan laut, udara dan ruang angkasa 388 Jalan raya, kendaraan bermotor, pengangkutan dalam kota terminal dan tempat parkir Dari contoh pertama terlihat bahwa tajuk “Teknik perkeretaapian dan jalan raya” mencakup pengertian khsus yang berhubungan dengan perencanaan, Universitas Sumatera Utara analisa, pembuatan, pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan daripada bagian- bagiannya yaitu jalan kereta api 625.1, lokomotif, gerbong, peralatan kereta api 625.7, seharusnya dibaca sebagai sebagai perencanaan, analisa, pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan raya; meskipun hanya ditulis “Jalan raya saja”. Pada contoh kedua, tajuk perdagangan, perhubungan, pengangkutan anatra lain mencakup pengangkutan dengan kereta api 385, melalui sungai, terusan, ferry 386 dan Jalan raya 388. Jadi, meskipun untuk nomor kelas 388 hanya tercantum Jalan raya, kita harus membacanya sebagai “Pengangkutan melalui jalan raya” yang merupakan bagian dari tajuk yang lebih luas dengan 380. Jelas bahwa Jalan raya pada 625.7 mempunyai pengertian lain daripada Jalan raya pada 388, meskipun tidak ditulis lengkap.

5.1 Tajuk heading dapat terdiri dari: