mempunyai hubungan langsung dengan maslah kewarganegaraan atau tugas warga negara, akan tetapi hanya diperlukan bagi mereka yang
berpergian ke luar negeri, dan tidak cukup banyak bahan tertulis tentang paspor dan visa untuk diberikan nomor kelas tersendiri.
5.3 Petunjuk dan instruksi pada tajuk
Kecuali catatan-catatan, seringkali sebuah tajuk yang disertai dengan petunjuk atau instruksi tertentu, yang harus diikuti untuk mendapatkan nomor
kelas yang paling tepat bagi sebuah buku. Ada beberapa petunjuk dan instruksi yang tercantum dalam bagan yaitu:
a. Golongkan di sini, yang menunjukkan bahwa tajuk tersebut mencakup beberapa konsep yang tumpang tindih, misalnya:
338.9 Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Program dan kebijaksanaan pemerintah.
Golongkan di sini Ekonomi berencana 200
AGAMA Golongkan di sini karya komprehensif tentang agama Kristen
b. Golongkan di tempat lain, memberikan petunjuk untuk memilih nomor
kita lain daripada nomor untuk tajuk tersebut, khusus untuk salah satu bagian atau aspek itu, misalnya:
022 Gedung perpustakaan dan pusat informasi
Perencanaan, peralatan, fasilitas Golongkan arsitektur perpustakaan dalam 727
Dari contoh ini jelas karena tajuk gedung perpustakaan dan pusat informasi hanya mencakup perencanaan, peralatan dan fasilitas, maka
aspek arsitektur harus digolongkan di tempat lain yang, dalam hal ini 727 tepatnya 727.8
Contoh: 340.59 Hukum Islam
Jangan golongkan di sini, golongkan pada 2x4 Fiqih
Universitas Sumatera Utara
Dalam contoh ini hukum islam pada umumnya lebih ditekankan pada masalah agama, bukan pada masalah hukum pada umumnya.
5.4 Pemakaian lebih dari satu nol pada subdivisi standar
Biasanya subdivisi standar terdiri dari notasi dua bilangan atau lebih di mana bilangan pertama adalah 0, seperti-01, dan seterusnya yang
ditambahkan pada notasi dasar nomor kelas tertentu untuk menyatakan bentuk publikasi tertentu, misalnya 631.05 berkala di bidang teknologi
pertanian diperoleh dengan menambahkan notasi dalam-05 pada 631 teknologi pertanian. Akan tetapi dalam bagan kadang-kadang diberi
petunjuk yang lain, misalnya: 620 Ilmu teknik
Pakailah 620.01-620.09 untuk subdivisi standar 620.1 Mekanika terapan dan bahan-bahannya
Menurut penggunaan biasa, nomor kelas 620.1 adalah tajuk filsafat dan teori teknik angka dasar 62 ditambah subdivisi standar-01, akan tetapi oleh
karena di dalam bagan telah disediakan tajuk khusus untuk 620.1, yaitu mekanika terapan dan bahan-bahannya, maka kita harus menambahkan satu
nol lagi untuk subdivisi standar. Bahkan kadang-kadang terpaksa harus ditambahkan dua atau tiga nol, karena di dalam bagan telah disediakan juga
kelas khusus untuk notasi yang mengandung dua atau tiga nol itu. Dalam edisi yang persingkat ini hal demikian itu sudah terlalu mendetail, sehingga h
kita tidak akan diketemukan contoh-contoh yang tepat.
6. Pembentukan nomor kelas atau sintesa notasi number building
Didalam membahas “Prosedur umum pemilihan nomor kelas yang tepat” telah disebutkan bahwa kita perlu memahami pengertian dan penggunaan 1
tajuk, catatan dan petunjuk yang terdapat dalam DDC dan 2 pembentukan nomor kelas number building. Setelah kita mengikuti penjelasan tentang
tajuk, catatan dan petunjuk pada bagian yang lalu, maka dalam bagian ini
Universitas Sumatera Utara
akan kita bahas masalah pembentukan nomor kelas, yang biasanya juga disebut “sintesa notasi”.
Secara sepintas lalu, pada bagian-bagian sebelumnya telah kita jumpai contoh-contoh sintesa notasi atau pembentukan nomor kelas, misalnya pada
penggunaan subdivisi standar, di mana notasi subdivisi standar ditambahkan pada suatu nomor kelas tertentu untuk menyatakan bentuk publikasi tajuk
nomor kelas itu. Yang dimaksudkan dengan pembentukan nomor kelas atau sintesa notasi
adalah suatu “proses penggabungan sintesa beberapa bagian dari suatu system klasifikasi untuk memperoleh suatu nomor kelas yang paling spesifik
untuk sebuah karya”. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh.
6.1 Penambahan dari tabel-tabel pembantu