2. Sambil mempelajari ringkasana kedua dan ringkasan ketiga periksalah juga
bagan schedule yang lengkap. Lakukan hal ini secara sistematis dan teratur sehingga sedikit demi sedikit anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang pola umum strukturnya. 3.
Bacalah dengan teliti bagian pendahuluan buku ini. Banyak penjelasan pada bagian ini yang membantu anda untuk memahami apa yang telah anda
pelajari pada kedua langkah tersebut di atas secara lebih mendalam. 4.
Periksalah Tabel-tabel 1 pembantu serta petunjuk pemakainnya. 5.
Pelajarilah sifat-sifat khusus dari kelas utama kesusastraan kelas 8 dan kelas utama karya umum kelas 0. Pada kelas 8, susunan pembagian
kesusastraan di dasarkan pertama-tama pada disiplin, setelah itu bahasa aslinya dan kemudian berdasarkan bentuk karya sastranya. Pada kelas 0,
susunan pembagiannya pertama-tama didasarkan pada bentuknya, kemudian pada bahasa atau tempat. Pada semua kelas yang lain, susunanya didasarkan
pada urutan disiplin atau subyek, tempat, waktu dan bentuk publikasi.
2. Menganalisa suatu bahan pustaka
Sebelum kita dapat menempatkan suatu bahan pustaka buku pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa
yang dibahas dalam buku itu. Sudut pandangnya yang dianut penulisannya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam
praktek, sehingga perlu mengetahu dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa
isinya, misalnya Matematika modern, Pengantar ekonomi dan Beternak itik, akan tetapi sering juga yang tidak jelas bahkan membingungkan sehingga
perlu diadakan pemeriksaaan lebih lanjut. Buku dengan judul seperti habis gelap terbitlah terang, pending emas, small is beautiful, Asian drama atau
one thousand day tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas
Universitas Sumatera Utara
misalnya judul tambahan, judul seri dan melalui cara-cara yang disebutkan di bawah ini.
2. Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan
petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu. 3.
Apabila dari daftar isi tidak jelas, atau tidak ada daftar isi, bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk
yang bermanfaat. 4.
Bacalah sepintas lalu kata pengantar atau pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandang penulis tentang
subyeknya, ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya.
5. Apabila keempat langkah tersebut di atas belum memadai untuk menentukan
subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi catalog penerbit,
timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli.
Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi di dalam menentukan subyek sebuah buku secara tepat oleh karena:
a. Di dalam kenyataan banyak pengarang yang membahas dua subyek atau
lebih dalam sebuah buku. b.
Sering pula ada buku yang membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek, yang berarti kita harus berurusan dengan lebih dari satu disiplin ilmu.
c. Makin lama makin banyak buku yang masalahnya di tinjau dari atau
mencakup berbagai ilmu sehingga merupakan karya interdisipliner dan kecenderungan ini menambah sulitnya tugas untuk mengklasirnya.
Oleh karena itu pada bagian berikut ini diberikan beberapa petunjuk umum untuk mengklasirkan bahan pustaka, di mana tercakup jawaban terhadap
kesulitan yang baru saja disebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Beberapa petunjuk umum untuk menggolongkan bahan pustaka.