Analisis Wacana Van Djik

proses produksi dan reproduksi makna. Bahasa tidak di pahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri si pembicara. Bahasa dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu,tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa; batasan- batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti di pakai, topic apa yang sering dibicarakan. Wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan. Karena memakai perspektif kritis, analisis wacana kategori ini di sebut juga dengan analisis wacana kritis critical discourse analysis. Ini untuk membedakan dengan analisis wacana dalam kategori pertama dan kedua discourse analysis Dalam beberapa analisis wacana yang dikembangkan oleh para ahlinya, penulis memilih analisis wacana menurut Teun A Van Tjik. Hal ini dikarenakan menurut wacana Teun A Van Tjik lebih spesifik mengangkat sebuah wacana beberapa aspek yang sangat berkaitan Teun A Van Tjik melihat suatu konstruksi proses wacana tersebut diproduksi.

I.5.2 Analisis Wacana Van Djik

Model teori ini sering disebut sebagai kognisi sosial, menurut Van dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasari pada analisis teks semata, karena teks hanya merupakan hasil suatu praktik produksi yang harus diamati. Perlu dilihat bagaimana suatu teks diproduksi sehingga kita memperoleh pengetahuan kenapa teks bisa seperti itu Eriyanto, 2001:222. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level Universitas Sumatera Utara kognisi sosial dipelajari suatu proses produksi berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan kognisi sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah Eriyanto, 2001:224. Teks bukanlah suatu yang berasal dari langit, bukan juga dari suatu ruang hampa yang mandiri. Akan tetapi teks merupakan pembentukkan suatu praktek yang diskursus. Van Dijk tidak hanya membongkar teks semata, tetapi ia melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada di dalam masyarakat dan bagaimana kognisipikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Dalam kognisi sosial yang terjadi, terdapat suatu pandangan tentang adanya ideologi yang mewakili cara pandang masyarakat dalam melihat suatu hal. Dalam ideology yang terbentuk, sebenarnya merupakan hasil dari nilai-nilai yang di adopsi seseorang dalam melihat masalah. Dengan adanya suatu ideologi, maka akan tergambar suatu bentuk resresentasi yang secara khusus melihat suatu hal yang berkembang di masyarakat Proses pembentukkan respresentasi yang terjadi di masyarakat tersebut lahir dari sebuah analisis atau konteks sosial yang dipahami bersama oleh masyarakat. Inti dari analisis Van Dijk adalah menghubungkan analisis tekstual memusatkan perhatian pada teks kearah yang komprehensif bagaimana teks berita di produksi, baik dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun dari masyarakat Universitas Sumatera Utara

I.6 Kerangka Konsep