54
Kegiatan Pembelajaran 4 :  TOLERANSI DAN EMPATI TERHADAP KERAGAMAN BUDAYA
Oleh: Sri Endah Kinasih
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, seorang guru diharapkan mampu menjelaskan tentang :
1.  Memahami Keragaman Budaya 2.  Memahami Toleransi dan Empati Terhadap Keragaman Budaya
3.  Menunjukkan sikap positif dan krisis terhadap keberagaman budaya
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diklat diharapkan dapat:
1.  Menjelaskan keragaman budaya 2.  Menjelaskan toleransi dan empati terhadap keragaman budaya
3.  Menjelaskan sikap positif dan krisis terhadap keberagaman budaya
C. Uraian Materi
Pengertian keragaman budaya
Keragaman budaya atau “cultural diversity” di Indonesia adalah sesuatu keunikan  yang  dimiliki  oleh  bangsa  Indonesia  ini.  Dengan  hampir  300
bahasa dengan 19 lingkaran hukum rechtskringen yang tersebar dipulau- pulau  di  Indonesia.  Mulai  dari  wilayah  pedesaan,  perkotaan,  pegunungan,
hutan,  pesisir  sampai  pada  dataran  rendah.  Belum  juga  terkait  dengan perbedaan  agama  dan  pelapisan  masyarakat.  Bisa  dikatakan  bahwa
Indonesia  adalah  salah  satu  negara  dengan  tingkatkeaneragaman  budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi.
Keragaman  tersebut  menghasilkan  suatu  keanggotaan  golongan  yang bersifat  silang  menyilang.  Keberagaman  yang  saling  menyilang  itu  dalam
ilmu  antropologi  dikenal  dengan  istilah  cross  cutting  affiliation. Bentuk hubungan yang demikian telah menyebabkan konflik antargolongan.
55 Misalnya,  konflik  antarsuku  dapat  segera  diatasi  dengan  bertemunya
berbagai elemen yang terdiri atas latar belakang agama, daerah, pelapisan sosial,  serta  para  anggota  suku-suku  bangsa  yang  terlibat  dalam  per
tentang an tersebut. Suatu cross cutting affiliation, biasanya akan menghasilkan cross cutting
loyalities.  Pengertian  cross  cutting  loyalities  adalah  terbentuknya  loyalitas pada  hubungan  silang  budaya  yang  sudah  terbentuk.  Oleh  karena  itu,
sampai pada suatu tingkat tertentu, masyarakat Indonesia telah terintegrasi meskipun  tumbuhnya  perbedaan  suku  bangsa,  agama,  daerah,  dan
pelapisan  sosial.  Toleransi  dan  empati  akan  membawa  pemahaman mengenai berbagai perbedaan yang menjadi sumber daya yang tak ternilai.
Sikap  toleransi  berarti  sikap  yang  rela  menerima  dan  menghargai perbedaan  dengan  orang  atau  kelompok  lain.  Empati  adalah  sikap  yang
secara  ikhlas  mau  merasakan  pikiran  dan  perasaan  orang  lain.  Sikap toleransi  dan  empati  ini  sangat  penting  ditumbuhkembangkan  dalam
keragaman  budaya  di  Indonesia.  Dengan  pengembangan  sikap  toleransi dan  empati  sosial,  maka  masalah-masalah  yang  berkaitan  dengan
keberagaman  sosial  budya  akan  dapat  dikendalikan,  sehingga  tidak mengarah  pada  pertentangan  sosial  yang  dapat  mengancam  diisintegrasi
nasional. Pengertian  empati  dapat  dianggap  sebagai  kelanjutan  dari  toleransi.
Empati  dapat  dimaknai  sebagai  kemampuan  untuk  merasakan  apa  yang dirasakan  orang  lain  oleh  seorang  individu  atau  suatu  kelompok
masyarakat.  Budaya  orang  lain  menjadi  landasan  bersikap  dalam  setiap interaksi  yang  terjalin.  Empati  berpotensi  untuk  mengubah  perbedaan
menjadi saling memahami dan mengerti secara mendalam. Sikap toleransi dan empati dapat diwujudkan dengan memahami bahwa
keanekaragaman budaya membutuhkan penguatan budaya lokal di tengah budaya  lain  yang  sama-sama  bertahan.  Keanekaragaman  budaya  telah
menjadi  kenyataan  sejarah  yang  tidak  mungkin  dihindari.  Mengabaikan keragaman  sama  halnya  dengan  mengingkari  hakikat  manusia  itu  sendiri.
Akan  tetapi  seringkali  keragaman  dalam  suku,  ras,  dan  budaya  menjadi sumber  konflik  dan  ketegangan  di  antara  suku,  ras,  dan  agama.  Bahkan,
beberapa  suku  bangsa  memandang  suku  bangsa  lain  lebih  rendah  dari