Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah masa lalu

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 105 Kebijakan Umum Keuangan Daerah Kabupaten Sanggau, yang berkaitan dengan fungsi pemerintah yang bertugas memfasilitasi, membuat regulasi dan menyediakan barang dan jasa yang sifatnya publik, maka kebijakan-kebijakan dibidang belanja daerah diarahkan sebagai berikut : 1 Seluruh SKPD agar menggunakan anggaran yang telah diamanatkan dengan lebih efisien dan efektif, dan mempertanggungjawabkannya melalui hasil output yang lebih terukur dan berkesinambungan sustainable. 2 Mengarahkan kegiatan-kegiatan SKPD supaya lebih fokus terhadap upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 3 Mengupayakan agar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh setiap SKPD ada interkoneksinya, sehingga kegiatan yang satu dengan yang lainnya bersifat melengkapi dan bersinergi satu sama lain dan bermuara pada satu tujuan yang telah ditetapkan. 4 Mengupayakan bantuan yang diberikan bersifat stimulan agar lebih efektif dan efisien dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Kebijakan keuangan dalam bentuk pengeluaran belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial, yaitu: 1 Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 106 dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran; 2 Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawabnya; 3 Penggunaan dana perimbangan agar diprioritaskan untuk kebutuhan sebagai berikut : a. Penerimaan dana bagi hasil pajak agar diprioritaskan untuk mendanai perbaikan lingkungan pemukiman di perkotaan dan di pedesaan, pembangunan irigasi, jaringan dan jembatan; b. Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam agar diutamakan pengalokasiannya untuk mendanai pelestarian lingkungan areal pertambangan, perbaikan dan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk tercapainya standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan perundang- undangan; c. Dana Alokasi Umum agar diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai gaji dan tunjangan pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 107 d. Dana Alokasi Khusus digunakan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah.

3.1.4. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Sanggau dalam kurun waktu Tahun 2008-2012 yaitu: 1. Belanja terbesar untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp.457.908.232.224,90, hal ini terjadi karena adanya kenaikan gaji pegawai yang merupakan dampak kebijakan dari Pemerintah Pusat, kenaikan gaji berkala, promosi pegawai dan kenaikan pangkat. 2. Belanja terbesar untuk belanja dan pembiayaan pengeluaran terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp. 898.900.849.440,90 hal ini terjadi karena adanya penyertaan modal investasi daerah. 3. Prosentase belanja antara pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total pengeluaran terbesar justru terjadi pada tahun 2012 sebesar 50,94 persen dibandingkan tahun 2008 sebesar 41,13 persen. Secara lengkap analisis proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur pada tahun 2008-2012 disajikan dalam tabel di bawah ini: RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 108 Tabel III.4 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Sanggau Uraian Tahun Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012 Total Belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Rp 304.616.437.808,00 357.567.738.393,17 373.713.816.696,79 416.784.519.957,56 457.908.232.224,90 Total Pengeluaran Belanja+ Pembiayaan Pengeluaran 740.532.791.391,00 719.447.717.900 770.013.594.250,79 858.367.413.725,56 898.900.849.440,90 Prosentase ab x100 41,13 49,70 48,53 48,56 50,94 Sumber data: DPPKAD Kabupaten Sanggau, Tahun 2013 Data diolah

3.1.5. Analisis Pembiayaan

Berkenaan dengan pembiayaan daerah selama kurun waktu 2008-2102 sebagai berikut : 1. Penerimaan pembiayaan terbesar yang bersumber dari SiLPA terjadi pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 90.027.437.816,07 yang diakibatkan antara lain DPAL Tahun Anggaran 2011 yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 53.285.293.732,00 2. Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Sanggau melakukan pinjaman daerah kepada PT. Bank Kalbar Cabang Sanggau sebesar Rp. 10.000.000.000,00 namun terealisasi dipindahbukukan ke rekening Kas Daerah hanya sebesar Rp. 8.852.556.650,00 Untuk pembiayaan daerah Pemerintah Kabupaten Sanggau dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pada tahun anggaran 2008, tahun anggaran 2009 dan 2012 Pemerintah Kabupaten Sanggau melakukan penyertaan modal kepada PT Bank Kalbar yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal