RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
152
4.2.1.2. Kelemahan Weakness
1. Terbatasnya infrastruktur dasar;
2. Kualitas sumber daya manusia yang rendah;
3. Belum optimalnya akses pelayanan pendidikan, kesehatan,
dan sosial terutama di wilayah perbatasan dan pedalaman;
4. Topografi wilayah Kabupaten Sanggau yang sangat luas
dan berbukit-bukit dan memiliki lebih dari 4 tipe kelerengan yang bervariasi dari 0
– 2 persen hingga 40 persen;
5. Kapasitas keuangan daerah yang terbatas;
6. Kepadatan penduduk yang rendah dengan penyebaran
yang tidak merata; dan 7.
Belum optimalnya kompetensi, sistem kinerja dan kesejahteraan aparat.
4.2.2. Identifikasi Lingkungan Eksternal
Secara umum, analisis eksternal bertujuan untuk memetakan peluang dan ancaman yang dihadapi Kabupaten Sanggau dalam
kurun waktu 5 lima tahun kedepan sebagai dasar awal untuk meletakkan kerangka pembangunan daerah. Tinjauan eksternal ini
untuk melihat posisi Kabupaten Sanggau baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional.
Perencanaan dalam lingkup regional dan nasional tertuang dalam Rencana
Pembangunan Menengah
Nasional RPJMN
Tahun 2010-2014. Telaahan terhadap dokumen perencanaan jangka menengah nasional ini diharapkan akan mengarahkan pada
sinkronisasi antara
pusat dengan
daerah dan
membantu mengidentifikasi
peluang dan
ancaman bagi
perencanaan pembangunan Kabupaten Sanggau. Beberapa peluang dan ancaman
Kabupaten Sanggau yaitu:
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
153
4.2.2.1. Peluang Opportunity
1. Adanya kerjasama antara dua negara yaitu Malaysia-
Indonesia melalui Sosek Malindo; 2.
Kabupaten Sanggau merupakan daerah yang masuk dalam kawasan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI; 3.
Adanya jaminan kepastian hukum; 4.
Terbukanya peluang pasar yang besar bagi produk daerah;
5. Adanya reformasi birokrasi; dan
6. Kawasan perbatasan sebagai beranda depan negara.
4.2.2.2. Ancaman Threat
1. Adanya dampak globalisasi dan arus informasi yang
bersifat negatif yang semakin sulit dibendung; 2.
Munculnya dampak pemanasan global global warming akibat pengelolaan lingkungan yang belum optimal;
3. Krisis ekonomi global yang masih berkepanjangan; dan
4. Kesenjangan sosial ekonomi dengan Negara Bagian
Sarawak Malaysia Timur; dan 5.
Adanya praktek ilegal trading dan human trafficking.