Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 126 c. mendanai kewajiban lainnya sampai dengan tahun anggaran belum diselesaikan. 1. Untuk memenuhi kebutuhan kebijakan anggaran akan diupayakan dengan pemanfaatan pinjaman dengan mempertimbangkan rasio kemampuan kewajiban lancar untuk membiayai pembangunan infrastruktur publik ataupun programkegiatan strategis lainnya.

3.2.3.2. Arah Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, mencakup : pembentukan dana cadangan; penyertaan modal investasi pemerintah daerah; pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan tahun 2014-2019 adalah : 1. Pengeluaran pembiayaan antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo jika daerah melakukan pinjaman daerah; 2. Penyertaan modal dan pemberian pinjaman kepada perbankan atau lembaga keuangan tertentu; 3. Penyertaan modal BUMD disertai dengan revitalisasi dan restrukturisasi kinerja BUMD dan pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kajian terhadap kelayakan BUMD; RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 127 Tabel III.11 PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2014-2019 EK REKENING BELANJA PROYEKSI BELANJA 014 2015 2016 2017 2018 2019 PEMBIAYAAN DAERAH 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 0.00 75,000,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Pinjaman Daerah 0.00 75,000,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 0.00 75,000,000,000.00 0.00 0.00 0.00

0.00 2

PENGELUARAN PEMBIAYAAN 0.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 Pengembalian Pokok Pinjaman 0.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 0.00 0.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00 PEMBIAYAAN NETTO 0.00 75,000,000,000.00 Sumber data : DPPKAD Kabupaten Sanggau,Tahun 2013 Data diolah RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 128

3.2.3.4. Arah Kebijakan Dana Masyarakat dan Mitra

Arah kebijakan Tahun 2014-2019 untuk dana masyarakat dan mitra yang merupakan potensi daerah perlu terus dikembangkan dan didorong untuk mendukung proses pembangunan Kabupaten Sanggau. Pengembangan tersebut diarahkan melalui upaya menjalin kerjasama yang lebih luas dan meningkatkan partisipasi swastamasyarakat untuk menarik investasi yang lebih besar di Kabupaten Sanggau. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan investasi daerah adalah: 1. Deregulasi peraturan daerah untuk dapat meningkatkan minat berinvestasi di Kabupaten Sanggau; 2. Kerjasama investasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau dengan pihak swasta atau dengan pihak pemerintah daerah lain dengan perjanjian yang disepakati; 3. Mendorong peningkatan investasi langsung oleh masyarakat lokal; 4. Penyelenggaraan Perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PPTSP yang merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan; 5. Meningkatkan koordinasi program melalui Corporate Social Responsibility CSR dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. 6. Kegiatan investasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana investasi ditujukan pada kegiatan yang dapat melibatkan peran masyarakat luas seperti sektor pertanian, sektor industri berbasis pertanian, industri pengolahan, dan industri manufaktur. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 129

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1 Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah merupakan kesenjangan antara kondisi yang diharapkan terjadi dengan kondisi sebenarnya yang terdapat di daerah tersebut. Permasalahan pembangunan pada umumnya terjadi disebabkan oleh faktor internal pelaksanaan pembangunan yang terjadi dan faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya pembangunan di suatu daerah. Permasalahan internal dapat terjadi antara lain karena tidak teroptimalkannya sumber daya pembangunan yang tersedia dan tidak teratasinya kelemahan yang membuat kinerja pembangunan tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Sedangkan faktor eksternal dapat terjadi pada umumnya disebabkan oleh adanya ancaman yang tidak terantisipasi dan mempengaruhi kinerja pembangunan serta adanya peluang yang tidak termanfaatkan sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan. Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Serawak Malaysia Timur, sehingga Kabupaten Sanggau merupakan wilayah terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai permasalahan terkait aspek geostrategis tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah Kabupaten Sanggau dalam melaksanakan agenda pembangunannya. Penyelenggaraan pembangunan dalam kurun waktu 2009-2014 telah membuahkan hasil yang diharapkan, tetapi untuk pembangunan ke depan masih terdapat persoalan dan tantangan dari berbagai aspek yang dihadapi. Permasalahan pembangunan merupakan suatu kondisi yang masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan karena hasilnya belum optimal. Pada bagian atau tahapan perumusan isu-isu strategis, permasalahan-permasalahan pembangunan prioritas saja yang menjadi RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 130 agenda utama rencana pembangunan daerah dalam 5 lima tahun ke depan. Permasalahan pembangunan yang terjadi di Kabupaten Sanggau dapat dikelompokkan berdasarkan urusan pemerintahan sebagai berikut:

4.1.1. Urusan Wajib

4.1.1.1. Pendidikan Permasalahan utama adalah: 1. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau masyarakat belum terwujud sepenuhnya; 2. Percepatan pencapaian wajib belajar 9 sembilan tahun dan merintis wajib belajar 12 tahun, belum sesuai harapan; 3. Pemberantasan buta aksara belum sesuai harapan; 4. Masih rendahnya daya saing di semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan; 5. Pemerataan guru untuk semua jenjang belum tertata; 6. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi masih terbatas; 7. Satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal belum dikembangkan dengan baik; 8. Belum tersedianya lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Sanggau; 9. Lingkungan yang kondusif dan infrastruktur pendidikan yang berkualitas bagi proses pendidikan, penelitian, dan pengembangan wawasan keilmuan belum tercipta; 10. Fasilitassarana penunjang pendidikan termasuk pengembangan laboratorium dan perpustakaan sebagai sarana minat dan budaya baca masih kurang; 11. Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal dengan ketenagakerjaan yang