Neraca Daerah Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 97 NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Pertumbuhan 1. Aset 1.1 Aset Lancar 67.975.505.845,60 59.165.355.761,39 63.140.857.352,45 129.128.678.160,57 79.767.342.236,39 15,01 Kas 53.011.463.840,31 52.467.496.130,63 47.177.534.070,52 90.354.741.214,34 62.847.282.532,35 12,49 Piutang 10.841.915.113,29 3.103.211.492,76 10.302.948.505,11 33.660.731.353,23 10.269.765.005,87 79,46 Persediaan 4.122.126.892,00 3.594.648.138,00 5.660.374.776,82 5.113.205.593,00 6.650.294.698,17 16,27 1.2 Investasi jangka Panjang 18.400.364.170,00 19.611.551.281,42 20.642.630.658,38 20.950.299.628,38 29.400.706.920,55 13,42 Investasi Non permanen 6.526.865.000,00 4.858.052.111,42 5.889.131.488,38 6.196.800.458,38 4.526.284.866,88 -6,52 Investasi Permanen 11.873.499.170,00 14.753.499.170,00 14.753.499.170,00 14.753.499.170,00 24.874.422.053,67 23,21 1.3 Aset Tetap 705.485.936.161,84 712.201.767.080,09 741.504.707.219,55 784.149.556.054,38 3.334.193.141.230,15 84 Tanah 129.727.912.049,61 130.893.576.799,61 131.651.739.699,61 138.289.099.227,79 2.657.854.793.234,13 457,12 Peralatan dan Mesin 161.086.230.929,54 177.106.655.930,54 209.918.508.045,01 246.536.571.173,15 271.182.422.880,07 13,98 Gedung dan Bangunan 231.946.896.125,40 263.183.234.508,40 305.572.659.391,77 349.960.776.892,73 511.332.873.803,39 22,55 Jalan, Irigasi dan Jaringan 568.022.877.036,70 607.077.127.743,54 631.758.638.397,21 663.003.201.619,06 659.353.715.073,86 3,83 Aset Tetap lainnya 19.988.007.495,62 20.395.678.695,62 21.292.567.243,83 37.669.559.816,37 24.506.720.249,00 12,1 Konstruksi dalam pengerjaan 8.689.981.871,84 19.324.237.726,00 43.856.261.017,97 61.663.539.886,69 34.595.588.007,00 61,51 Akumulasi Penyusutan 413.975.969.346,87 505.778.744.323,62 602.545.666.575,85 712.973.192.561,41 824.632.972.017,30 18,82 1.4 Dana Cadangan Dana Cadangan 1.5 ASET LAINNYA 1.646.028.530,00 2.889.503.562,12 4.190.630.626,42 4.775.089.024,30 1.385.761.195,84 15,89 Tagihan penjualan lainnya 259.954.032,12 259.954.032,12 -25 Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah Kemitraan dengan pihak kedua aset tak berwujud 1.646.028.530,00 2.629.549.530,00 3.699.587.278,30 4.775.089.024,30 1.183.138.293,11 13,57 aset lain-lain 231.089.316,00 202.622.902,73 -25 Jumlah Aset 793.507.834.707,44 793.868.177.685,02 829.478.825.856,80 939.003.622.867,63 3.444.746.951.582,93 71,15 Kabupaten Sanggau Pada Tahun 2008-2012 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 98 2 KEWAJIBAN 567.429.453,26 - - 8.852.556.650,00 2.778.619.658,00 -42,15 2.1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 567.429.453,26 - - 8.852.556.650,00 2.778.619.658,00 -42,15 Utang Perhitungan Pihak Ketiga - - - - - Uang Muka dari Kas Daerah - - - - - Pendapatan di terima di Muka - - - - - Utang Jangka Pendek Lainnya 567.429 .453,26 - - 8.852.5 56.650 2.778.619 .658 -42,15 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - - - 4.352.556.650,00 100 Uang Dalam Negeri + Pemerintah Pusat - - - - - Uang Dalam Negeri + Pemda Lainnya - - - - - Uang Dalam Negeri + Lembaga Keuangan - - - - 4.352.556.650,00 100 Uang Dalam Negeri + Lembaga Keuangan - - - - - Bukan Bank - - - - - Uang Dalam Negeri + Obligasi - - - - - Utang Jangka Panjang Lainnya - - - - - 3 EKUITAS DANA 792.940.405.254,18 793.868.177.685,02 829.478.825.855,80 930.151.066.217,63 3.437.615.775.274,93 71,58 3.1 EKUITAS DANA LANCAR 67.408.076.392,34 59.165.355.761,39 63.140.857.351,45 129.128.678.160,57 76.988.722.578,39 14,66 Silpa 52.258.398.012,31 52.467.496.130,63 47.130.221.169,52 90.027.437.816,07 62.717.100.145,01 12,73 Pendapatan yang ditangguhkan 753.065.828,00 - 47.312.900,00 327.303.398,27 130.182.387,34 132,87 Cadangan Piutang 10.841.915.113,29 3.103.211.492,76 10.302.948.505,11 33.660.731.353,23 10.269.765.005,87 79,46 Cadangan Persediaan 4.122.126.892,00 3.594.648.138,00 5.660.374.776,82 5.113.205.593,00 6.650.294.698,17 16,27 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka Pendek 567.429.453,26 - - - 2.778.619.658,00 3.2 EKUITAS DANA INVESTASI 725.532.328.861,84 734.702.821.923,63 766.337.968.504,35 801.022.388.057,06 3.360.627.052.696,54 82,41 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 18.400.364.170,00 19.611.551.281,42 20.642.630.658,38 20.950.299.628,38 29.400.706.920,55 13,42 diinvestasikan dalam aset tetap 705.485.936.161,84 712.201.767.080,09 741.504.707.219,55 784.149.556.054,38 3.334.193.141.230,15 84 Diinvestasikan dalam Aset lainnya 1.646.028.530,00 2.889.503.562,12 4.190.630.626,42 4.775.089.024,30 1.385.761.195,84 15,89 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang - - - 8.852.556.650,00 4.352.556.650,00 -12,71 3.3 EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam dana cadangan - - - - - JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 793.507.834.707,44 793.868.177.685,02 829.478.825.855,80 939.003.622.867,63 3.444.746.951.582,93 71,15 Sumber data : DPPKAD Kabupaten Sanggau, 2013 RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 99 Penggunaan analisis rasio pada sektor publik khususnya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah belum banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara bulat mengenai nama dan kaidah pengukurannya. Meskipun demikian, dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang transparan, jujur, demokratis, efektif, efesien dan akuntabel, analisis rasio terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perlu dilaksanakan meskipun kaidah pengakuntansian dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berbeda dengan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan swasta. Analisis rasio keuangan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari satu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi. Beberapa rasio yang dapat dikembangkan berdasarkan data keuangan yang bersumber dari APBD antara lain dapat dibagi dua garis besar berdasar obyek laporan keuangan yang dijadikan analisis, yaitu : 1. Rasio atas Neraca; 2. Rasio atas Laporan Realisasi Anggaran LRA. Hasil analisis rasio laporan keuangan pemerintah kabupaten Sanggau tahun tahun 2008-2012 dapat disampaikan sebagaimana yang tergambar dalam tabel III.3 berikut ini : RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 100 Tabel III.3 Analisis Rasio Keuangan Tahun 2008-2012 Kabupaten Sanggau Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

I. Rasio Atas Neraca

Rasio Lancar Current Ratio Aset LancarKewajiban Lancar 11979,55 1458,66 2870,75 Rasio Cash Cash Ratio Kas+Surat BerhargaKewajiban Lancar 9.342 1.021 2.262 Rasio Quick Quick Ratio Kas+Surat Berharga+PiutangKewajiban Lancar 11.253,10 1.400,90 2.631,42

II. Rasio Atas LRA

Rasio Kemandirian; PADTotal Pendapatan 3,99 4,09 3,18 4,63 5,00 Rasio Efektifitas PAD Realisasi Penerimaan PADTarget Penerimaan PAD 98 102 80 125 111 Rasio Keserasian Belanja Tidak Langsung terhadap Total APBD;Belanja Tidak LangsungTotal APBD 51 57 58 55 58 Rasio Keserasian Belanja Langsung terhadap Total APBD;Belanja LangsungTotal APBD 49 43 42 45 42 Sumber data ; DPPKAD Kab. Sanggau, 2013 Data diolah 1. Rasio Lancar Current Ratio; Rasio lancar merupakan perbandingan jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio lancar Kabupaten Sanggau tahun tahun 2008 sampai 2012 menunjukan rasio yang positif lancar, artinya bahwa setiap Rp1 kewajiban lancar kabupaten dijamin oleh aset lancar minimal Rp11.979,55 pada tahun 2008. Pada tahun 2009 dan tahun 2010 tidak ada kewajiban lancar, sehingga tidak diperoleh rasio lancar, artinya jumlah aset lancar pada tahun 2009 sebesar Rp 59.165.335.761,39 dan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 101 tahun 2010 sebesar Rp. 63.140.857.352,45 dalam keadaan bebas atau tidak dijaminkan untuk pembayaran kewajiban lancar. 2. Rasio Kas Cash Ratio; Rasio kas merupakan perbandingan jumlah kas dan surat berharga dengan kewajiban lancar pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio kas kabupaten Sanggau tahun 2008 sampai 2012 menunjukan rasio yang sehat lancar, artinya bahwa setiap Rp1 kewajiban lancar kabupaten dijamin oleh kas minimal Rp.93.420,00 pada tahun 2008. Pada tahun 2009 dan tahun 2010 tidak ada kewajiban lancar, sehingga tidak diperoleh rasio lancar, artinya jumlah aset lancar pada tahun 2009 sebesar Rp 59.165.335.761,39 dan tahun 2010 sebesar Rp. 63.140.857.352,45 dalam keadaan bebas atau tidak dijaminkan untuk pembayaran kewajiban lancar. 3. Rasio Quick Quick Ratio; Rasio kas merupakan perbandingan jumlah kas, surat berharga dan piutang dengan kewajiban lancar pada tanggal tertentu pelaporan neraca. Rasio quick Kabupaten Sanggau tahun tahun 2008 sampai 2012 menunjukan rasio yang sangat sehat lancar, artinya bahwa setiap Rp 1 kewajiban lancar kabupaten dijamin oleh kas, surat berharga dan piutang masing-masing untuk tahun 2008 minimal Rp. 112.531,00 pada tahun 2008, untuk tahun 2011 minimal sebesar Rp. 14.009,00 dan tahun 2012 minimal sebesar Rp. 26.314,20. Pada tahun 2009 dan tahun 2010 tidak ada kewajiban lancar, sehingga tidak diperoleh rasio quick, artinya jumlah aset kas, surat berharga dan piutang pada tahun 2009 sebesar Rp. 55.570.707.623,39 dan tahun 2010 yang RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 102 berjumlah Rp. 57.480.482.575,63 dalam keadaan bebas atau tidak dijaminkan untuk pembayaran kewajiban lancar. 4. Rasio Kemandirian; Rasio kemandirian merupakan rasio yang menggambarkan kemandirian keuangan daerah Kabupaten Sanggau otonomi fiskal dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Rasio kemandirian diukur dengan membandingan Pendapatan Asli Darah PAD dengan Total Pendapatan Daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian maka semakin kecil ketergantungan pemerintah kabupaten Sanggau terhadap bantuan pihak ekstern pemerintah pusat dan provinsi. Rasio kemandirian kabupaten selama tahun 2008 sampai dengan 2012 rata-rata sebesar 4,18 persen. Rasio kemandirian tertinggi diperoleh pada tahun 2012, yaitu sebesar 5,0 persen, artinya bahwa dari total pendapatan daerah yang diperoleh Kabupaten Sanggau tahun 2012 kontribusi PAD nya sebesar 5,0 persen. 5. Rasio Efektivitas PAD; Rasio efektivitas PAD merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Rasio efektivitas PAD kabupaten selama tahun 2008 sampai dengan 2012 rata-rata sebesar 103,20 persen. Upaya pencapaian target PAD bisa dikatakan efektif jika rasionya mencapai minimal 100 persen. Sehingga selama tahun 2008 hingga 2012 pemerintah kabupaten telah melakukan upaya- upaya yang efektif dalam mencapai perolehan PAD. Rasio efektivitas PAD tertinggi diperoleh pada tahun 2011, yaitu sebesar 125,00 persen. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 103 6. Rasio Keserasian Belanja Tidak Langsung terhadap Total Belanja APBD; Rasio keserasian ini merupakan rasio yang menggambarkan bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja tidak langsung dibandingkan dengan total belanja APBD secara optimal. Semakin tinggi presentasi dana yang dialokasikan untuk belanja tidak langsung berarti persentase belanja langsung kegiatan, pelayanan dan investasi untuk masyarakat cenderung semakin kecil. Rasio keserasian belanja tidak langsung kabupaten Sanggau selama tahun 2008 hingga 2012 rata-rata mencapai 48,05 persen dari total belanja APBD. Rasio terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu 41,33 persen, sedangkan rasio tertinggi terjadi tahun 2012 yaitu sebesar 51,95 persen. 7. Rasio Keserasian Belanja Langsung terhadap Total Belanja APBD; Rasio keserasian ini merupakan rasio yang menggambarkan bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja langsung dibandingkan dengan total belanja APBD secara optimal. Semakin tinggi presentasi dana yang dialokasikan untuk belanja langsung berarti persentase belanja langsung kegiatan, pelayanan dan investasi untuk masyarakat cenderung semakin tinggi. Rasio keserasian belanja langsung Kabupaten Sanggau selama tahun 2008-2012 rata-rata mencapai 51,95 persen dari total belanja APBD. Rasio terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 48,05 persen, sedangkan rasio tertinggi terjadi tahun 2008 yaitu sebesar 58,67 persen. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 104

3.1.3. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah masa lalu

Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah diarahkan kepada : 1. Optimalisasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah. 2. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatkan pendapatan pos dana perimbangan dan pos bagi hasil pajak provinsi. Optimalisasi pendapatan daerah dilakukan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi yang menjadi sumber pendapatan daerah. a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah diarahkan kepada peningkatan pungutan yang telah ada objek dan subjeknya, serta penggalian potensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam upaya mengoptimalisasikan peningkatan pendapatan daerah. Beberapa kegiatan intensifikasi yang secara rutin dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008-2012 antara lain melalui : 1 Sosialisasi, pendataan dan pendaftaran wajib pajak daerah; 2 Pengumpulan pengolahan data base pajak dan retribusi; 3 Peningkatan koordinasi antar Pemerintah Kabupaten Sanggau dengan instansi terkait dalam pengelolaan penerimaan BPHTB Penagihan langsung ke Objek PBB; 4 Regulasi Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah, terutama yang berhubungan dengan perubahan tarif. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 105 Kebijakan Umum Keuangan Daerah Kabupaten Sanggau, yang berkaitan dengan fungsi pemerintah yang bertugas memfasilitasi, membuat regulasi dan menyediakan barang dan jasa yang sifatnya publik, maka kebijakan-kebijakan dibidang belanja daerah diarahkan sebagai berikut : 1 Seluruh SKPD agar menggunakan anggaran yang telah diamanatkan dengan lebih efisien dan efektif, dan mempertanggungjawabkannya melalui hasil output yang lebih terukur dan berkesinambungan sustainable. 2 Mengarahkan kegiatan-kegiatan SKPD supaya lebih fokus terhadap upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 3 Mengupayakan agar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh setiap SKPD ada interkoneksinya, sehingga kegiatan yang satu dengan yang lainnya bersifat melengkapi dan bersinergi satu sama lain dan bermuara pada satu tujuan yang telah ditetapkan. 4 Mengupayakan bantuan yang diberikan bersifat stimulan agar lebih efektif dan efisien dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Kebijakan keuangan dalam bentuk pengeluaran belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial, yaitu: 1 Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil