Fokus Layanan Urusan Pilihan
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
58 Tabel II.25
Produksi Komoditas Sub Sektor Perkebunan Di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Komoditas Produksi ton
2008 2009
2010 2011
2012 Kelapa sawit
1.150.451,85 1.178.167,35
1.250.119,14 1.343.765,00
1.539.749,60 Karet
49.313,88 49.836,87
49.987,09 49.987,09
53.289,97 Kakao
915,44 824,62
907,40 907,01
1.082,38 Lada
663,84 588,70
834,44 837,01
932,01
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013
Sampai dengan tahun 2012 terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada komoditas kelapa sawit, hal tersebut
dikarenakan adanya penambahan luas areal perkebunan baik yang dikelola oleh BUMD, swasta nasional maupun
kebun rakyat. Sementara produksi karet mengalami peningkatan yang masih rendah walaupun terjadi
penambahan areal
perkebunan yang
dikarenakan terjadinya peremajaan tanaman.
Untuk mengetahui peningkatan luas areal komoditas unggulan sub sektor perkebunan dapat dilihat dalam tabel
berikut : Tabel II.26
Luas Areal Komoditas Sub Sektor Perkebunan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Komoditas Luas Areal Ha
2008 2009
2010 2011
2012 Kelapa sawit
150.450,20 150.450,20
154.441,95 161.433,00
220.211,00 Karet
99.436,00 101.066,00
103.636,00 104.543,00
109.119,00 Kakao
3.936,10 4.171,10
4.425,37 4.988,00
5.736,82 Lada
1.777,25 1.787,25
1.787,25 1.786,00
1.918,00
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013
b. Pertanian Tanaman Pangan
Pemanfaatan lahan untuk pertanian tanaman pangan di Kabupaten Sanggau dibagi dalam dua karakteristik
lahan yaitu lahan sawah dan lahan kering. Pada tahun 2012 luas lahan sawah seluas 41.791 Ha naik seluas
1.539 Ha jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 40.252 Ha. Sedangkan pemanfaatan lahan kering
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
59 mengalami
penurunan seluas
1.539 Ha
dari 1.245.518 Ha menjadi 1.243.979 Ha sebagaimana tabel
berikut : Tabel II.27
Luas Areal Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan Di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Komoditas Luas Areal Ha
2008 2009
2010 2011
2012 Lahan Sawah
40.205 40.871
40.866 40.252
41.791 Lahan Kering
1.245.565 1.244.899
1.244.904 1.245.518
1.243.979 Total
1.285.770 1.285.770
1.285.770 1.285.770
1.285.770
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013
Dari lahan sawah dan lahan kering tersebut diatas digunakan untuk usaha pertanian komoditas tanaman
pangan seperti padi, jagung, ubi dan kacang dengan tingkat produksi sebagaimana tabel berikut :
Tabel II.28
Produksi Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten SanggauTahun 2008-2012
Produksi Jumlah Produksi Ton
2008 2009
2010 2011
2012 Padi
80.716 85.915
85.963 91.980
75.806 Jagung
853 2.441
2.589 2.675
1.783 Ubi Kayu
12.097 10.151
12.224 9.999
14.219 Ubi Jalar
900 944
1.237 1.416
1.378 Kacang Tanah
154 102
127 107
201 Kacang Kedelai
16 11
13 19
32 Kacang Hijau
3 1
8 -
2
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013
c. Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan, khususnya sub sektor industri pengolahan makanan memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan dan mempunyai arti penting dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau. Sub
sektor industri pengolahan makanan memiliki hubungan yang signifikan dengan sub sektor perkebunan, karena
sebagian besar hasil sub sektor industri pengolahan makanan di Kabupaten Sanggau adalah CPO yang bahan
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
60 bakunya adalah kelapa sawit. Jumlah hasil produksi CPO
tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II. 29
Produksi CPO di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Perusahaan Produksi CPO Ton
2008 2009
2010 2011
2012 PMA
44.976,88 67.144,34
67.144,34 76.223.86
85.332,46 PBSN
49.225,24 49.513,24
55.832,99 64.098,08
65.225,30 PTP
121.730,56 121.730,56
121.730,56 127.659,00
97.198,00 Pihak Ketiga
13.549,52 13.549,52
13.549,52 18.431,28
13;024,00 Swadaya Murni
0,00 0,00
0,00 0,00
73.837,57 Jumlah
229.482,20 238.388,14
244.707,88 286.412,22
334.647,33
Sumber : Dinas Hutbun Kabupaten Sanggau Tahun 2013 data diolah
Dari keseluruhan produksi CPO di Kabupaten Sanggau menunjukkan trend yang meningkat rata-rata sebesar
9,33 persen, dimana jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 334.647,33 ton.
2. Perdagangan
Sektor perdagangan juga memiliki arti penting dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau. pada tahun 2012
sektor perdagangan,
hotel dan
restoran memberikan
kontribusi 18,98 persen terhadap PDRB Kabupaten Sanggau. Dilihat dari letak geografis Kabupaten Sanggau, maka
pengembangan sektor perdagangan merupakan salah satu langkah
strategis dalam
pembangunan daerah.
Kabupaten Sanggau memiliki akses langsung keluar negeri Malaysia melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong
PPLB Entikong. Dengan demikian, arus barang dan jasa dari Indonesia khususnya Kabupaten Sanggau ke Malaysia
khususnya Kuching semakin cepat dan lancar, demikian juga sebaliknya. Adapun nilai arus barang yang tercatat sebagai
nilai ekspor Kabupaten Sanggau tahun 2008-2012 dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
61 Tabel II. 30
Realisasi Ekspor Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Nilai Ekspor
TAHUN 2008
2009 2010
2011 2012
Volume M3
158.392.282 120.643.432
149.386.568 166.502.921
144.891.356 Rupiah
Rp 729.384.234,19
530.708.824.565,00 774.195.649.152,00
1.059.132.906.172,50 961.485.094.851,90
US 78.848.458,00
57.373.926,98 81.416.946,91
109.198.751,36 98.588.576,76
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka Tahun 2013
Nilai ekspor Kabupaten Sanggau selama 5 lima tahun menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada tahun 2012 terdapat
penurunan nilai ekspor dibandingkan tahun 2011 sebesar 9,22 persen yaitu Rp. 97.647.811.320,60 atau US 10.610.174,60
Kurs Rp. 9.800,00. Sedangkan nilai ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 1.059.132.906.172,50
atau sekitar US 109.198.751,36.
3. Pertambangan
Pemanfaatan sumber daya alam di Kabupaten Sanggau selain difokuskan pada pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan
juga dikembangkan pengelolaan pertambangan sesuai dengan potensi tambang yang ada. Potensi tambang terbesar di Kabupaten
Sanggau yaitu potensi tambang mineral bauksit yang dikelola oleh 37 Investor. Selain bauksit, investor pertambangan lainnya seperti
Emas 19 investor, Zirkon 7 Investor, Batubara 7 Investor, Bijih Besi 4 Investor, Grafit 2 Investor dan Barit 3 Investor.
Sampai dengan tahun 2012 jumlah perusahaan yang mengolah tambang bauksit dan sudah memproduksi hasil tambang terdapat
3 perusahaan dengan total produksi 2.383.824,043 Matrik TonTahun. Terjadi penigkatan produksi hasil tambang bauksit
pada tahun 2012 sebesar 60.049,587 Matrik Ton atau sebesar 2,58 persen.
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
62 Tabel II. 31
Jumlah Produksi Hasil Tambang di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
N O
NAMA PERUSAHAAN 2008
2009 2010
2011 2012
BAUKSIT MT
ZIRKON KG
BAUKSIT MT
ZIRKON KG
BAUKSIT MT
ZIRKON KG
BAUKSIT MT
ZIRKO N KG
BAUKSIT MT
ZIRKO N KG
1 PT.DINAMIKA
SEJAHTERA MANDIRI -
- -
- -
2 PT. ANEKA TAMBANG
- -
- -
- 3
PT.PERSADA PRATAMA CEMERLANG
- -
- -
- 4
PT. MAHKOTA KARYA UTAMA
- 144.700,00
- 1.359.071,00
- 1.412.345,53
- 2.284.776,45
- 5
PT. DANPAC RESOURCES
- -
- -
- 6
PT ALU SENTOSA -
399.099,00 2
- 455.497,402
- 460.368,758
- 51.491,821
- 7
PT. KALMIN -
- 270.249,870
- 451.060,168
- 47.555,772
- 8
PT. BINTANGAR MAJU ABADI
- -
- -
- 9
PT. MONOKEM SURYA -
- -
1.248.00 -
- 10 PT. BOMA PRASADA
- -
- 1.248.00
- -
JUMLAH 543.799,00
2 2.084.818,27
2 2.496.00
2.323.774,45 6
2.383.824,04 3
Sumber : Dinas ESDM Kabupaten Sanggau Tahun 2013 data diolah
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
63 4.
Penanaman Modal Pengelolaan sumber daya alam di Kabupaten Sanggau diarahkan
pada peningkatan investasi yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal tersebut selain dalam rangka memanfaatkan
sumber daya alam yang ada juga memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja. Penanaman modal dibagi dalam dua kategori
yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA.
a. Jumlah Investor Berskala Nasional PMDNPMA
Terdapat peningkatan jumlah investor baik PMDN maupun PMA dari tahun 2008-2012 sebesar 16,7 persen PMDN dan 33,3
persen PMA. Investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Sanggau didominasi pada sub sektor perkebunan.
Hal tersebut dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel. II.32
Investor Berskala Nasional di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Tahun PMDN
PMA Jumlah
Investor PMDN
dan PMA
Berskala Nasional
Jumlah Investor
Jumlah Investasi
Dalam juta Jumlah
Investor Jumlah
Investasi Dalam juta
Jumlah Investasi
PMDN dan PMA
Berskala Nasional
2008 18
1.501.283,37 6
1.114.739,55 24
2.616.022,92 2009
20 1.932.232,77
6 343.089,00
26 2.275.321,77
2010 20
3.361.703,03 6
498.013,00 26
3.859.716,03 2011
21 3.459.866,76
8 643.318,00
29 4.103.184,76
2012 21
3.683.146,87 8
680.345,33 29
4.363.492,20
Sumber : Kantor PMP2 Kabupaten Sanggau Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
64 b.
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing
memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Semakin banyak jumlah investor dalam menanamkan modalnya
maka semakin besar pula jumlah penyerapan tenaga kerja pada suatu daerah. Dari tahun 2008 sampai 2012 kontribusi
penyerapan tenaga kerja PMDN dan PMA terhadap tenaga kerja indonesia 1 : 22,20 artinya rata-rata rasio penyerapan Tenaga
Kerja Indonesia masing-masing perusahaan sebanyak 22 orang dibandingkan dengan keseluruhan tenaga kerja di Kabupaten
Sanggau. Hal tersebut tergambar sebagaimana tabel berikut : Tabel II.33
Rasio Daya Serap PMAPMDN Terhadap Tenaga Kerja di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Uraian Tahun
2008 2009
2010 2011
2012 TKI
TKA TKI
TKA TKI
TKA TKI
TKA TKI
TKA Jumlah
tenaga kerja yang
bekerja pada
perusahaan PMA
37602 12
2043 33
6588 41
12631 24
13607 56
Jumlah tenaga
kerja yang bekerja
pada perusahaan
PMDN 9293 112
39645 45
42267 48
35373 3
28660 3
Total 46.895
41.688 48.855
48.004 42.267
Jumlah Seluruh
Tenaga Kerja
194.578 210.820
208.039 211.152
207.653
Rasio Daya Serap
Tenaga Kerja
1:24 1:20
1:24 1:23
1:20
Sumber : Dinas PMP2 Kabupaten Sanggau Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
65 5.
Sumber Daya Manusia Aparatur Kualitas Pelayanan publik salah satunya ditentukan oleh
ketersediaan jumlah dan kualitas aparatur penyelenggaraan pemerintahan. Kualitas aparatur penyelenggara pemerintahan
ditentukan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki. Berdasarkan tingkat pendidikan Pegawai Negeri Sipil dari tahun 2008 sampai
2012 mengalami peningkatan terutama pada tingkat pendidikan diploma dan strata 1. Komposisi pendidikan PNS tersebut dapat
dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel II.34
Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Tingkat Pendidikan
Tahun 2008
2009 2010
2011 2012
SD 143
160 152
131 131
SMP 237
257 256
234 234
SMA 2.884
2.876 2.863
2.731 2.707
DIPLOMA 1.959
2.070 2.196
2.358 2.348
STRATA 1 684
819 989
1.172 1.178
STRATA 2 64
63 64
65 68
STRATA 3 -
- -
- -
JUMLAH 5.931
6.245 6.520
6.691 6.667
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Sanggau Tahun 2013 Berdasarkan golonganruang PNS di Kabupaten Sanggau terjadi
peningkatan jumlah PNS golongan ruang IV jika dibandingkan dengan
golonganruang lainnya.
Hal tersebut
tergambar sebagaimana tabel berikut :
Tabel II.35
Jumlah PNS berdasarkan GolonganRuang di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
GolonganRuang Tahun
2008 2009
2010 2011
2012 I
79 60
145 120
115 II
1.560 1.574
1.772 1..884
1.834 III
3.093 2.956
2.909 2.930
2.870 IV
1.199 1.479
1.694 1.757
1.848 Jumlah
5.931 6.245
6.520 6.691
6.667
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Sanggau Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
66 Sedangkan berdasarkan jenis kelamin Jumlah PNS Pada tahun
2012 tergambar sebagaimana tabel berikut : Tabel II.36
Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Jenis Kelamin Tahun
2008 2009
2010 2011
2012 Laki-laki
3.769 3.915
4.003 3.958
3.943 Perempuan
2.162 2.330
2.517 2.733
2.724 Jumlah
5.931 6.245
6.520 6.691
6.667
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Sanggau Tahun 2013 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa keterwakilan perempuan
dalam birokrasi formal di Kabupaten Sanggau sanggau dengan Tahun 2012 sebesar 40,86 persen.
Penyelenggaraan birokrasi pemerintahan diatur dalam eselonering yang menggambarkan jenjang kedudukan tugas wewenang dan
tanggung jawab. Berdasarkan eselonering yang terdapat dalam struktur pemerintahan di Kabupaten Sanggau berbentuk piramida
yang dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : Tabel II.37
Jumlah PNS berdasarkan Eselonering di kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Eselon Tahun
2008 2009
2010 2011
2012 II
12 23
25 27
27 III
131 134
133 142
142 IV
421 456
441 513
513 V
16 16
Non Eselon 5.367
5.632 5.921
5.993 5.969
Jumlah 5.931
6.245 6.520
6.691 6.667
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Sanggau Tahun 2013 6.
Pariwisata Pengembangan pariwisata di Kabupaten Sanggau diarahkan pada
tiga peruntukan kawasan yaitu peruntukan pariwisata alam, peruntukan pariwisata budaya dan peruntukan pariwisata minat
khusus. Kawasan peruntukan pariwisata alam dikembangkan dilokasi :
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
67 a.
Kawasan Pancur Aji Kompleks; b.
Kawasan air terjun Ropot Rimba Sayu Lape, Alkodo, Riam Keniau, Riam Kuyuk, Kunyo, Tibuh, Hansa, Rengas, Ceriak dan
Selanjing, Tekosin, Gurong Maluh, Mujung, Riam Biying Desa Hibun, Nek Sawa, Tapang Munti, Riam Benyawai, Riam Mahas,
Sungai Aweh, Raja Lipan, Ponti Tapau, Mobui, Riam Asam, Riam Jito, Nopan, Air Terjun Putih, Riam Macan, Riam
Sengayak, Riam Batu Berapit, Riam Potai, Riam Romok, Riam Merau, Riam En
gkarok, Riam Randu, Riam Lowa’, Riam Batu Ikan, dan Riam Lancak;
c. Kawasan Batu Posok di Desa Penyeladi Hulu;
d. Kawasan Sipatn Lotup Air Panas Kecamatan Jangkang;
e. Kawasan Tinyan Kompleks;
f. Kawasan Batu Bergantung, di Kecamatan Bonti;
g. Kawasan Wisata waduk Merowi;
h. Kawasan Wisata Gua Thang Raya Beduai;
i. Kawasan Wisata Bukit Penrissen;
j. Kawasan Wisata Bukit Belungai;
k. Kawasan Agrowisata Kampung Baru Kuala Buayan.
l. Kawasan Wisata Danau Batu Desa Balai Tinggi;
m. Kawasan Wisata Danau Bekat;
n. Kawasan Wisata Agropolitan Tanjung Kecamatan Tayan Hulu;
o. Kawasan Wisata Gunung Semaung - Sepapan;
p. Kawasan Wisata Gunung Semarong;
q. Kawasan Wisata Gunung Tiong Kandang;
r. Kawasan Wisata Kebun Raya Danau Lait Kompleks;
s. Kawasan Wisata Padong Pangeran, Balai Karangan;
t. Kawasan Wisata Hamparan Pasir Pulau Tayan, tayan Hilir;
u. Kawasan Wisata Gunung Bowang;
v. Kawasan Wisata Gunung Bengkawan;
w. Kawasan Wisata Goa Tedung Desa Engkode;
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
68 x.
Kawasan Wisata Batu Laut Desa Kuala Rosan Kecamatan Meliau;
y. Kawasan Wisata Pasir Putih Desa Kuala Rosan Kecamatan
Meliau; z.
Kawasan Wisata Batu Lebur Desa Balai Tinggi Kecamatan Meliau;
aa. Kawasan wisata Hutan Kota Semboja; dan
bb. Kawasan wisata Arboretum di Semboja.
Kawasan peruntukan pariwisata budaya dikembangkan di: a.
Kawasan Keraton Surya Negara, Sanggau; b.
Kawasan Keraton Mengkiang; c.
Kawasan Wisata Kota Sanggau; d.
Kawasan Wisata Rumah Betang Dorik Empulur; e.
Kawasan Wisata Rumah Melayu di Bunut; f.
Kawasan Wisata budaya Rumah Betang Panca, Sekayam; g.
Kawasan Wisata Rohani Riam Macan; h.
Tepekong Sanggau; i.
Tepekong Meliau; j.
Kawasan Wisata rumah betang Desa Nebindang Kecamatan Toba;
k. Kawasan Wisata makam Pangsuma Kecamatan Meliau;
l. Kawasan Wisata Gusti Lekar Kecamatan Meliau; dan
m. Kawasan Keraton Tayan.
Kawasan peruntukan pariwisata minat khusus dikembangkan di: a.
Wisata arung jeram di Sungai Pelanduk dan Sungai Sekajang, Desa Suruh Tembawang dan
b. Wisata eko ecotourism di Cagar Alam Niyut Penrissen.
Dari sejumlah objek wisata tersebut tercatat jumlah kunjungan wisatawan lokal yang tercatat secara resmi baru pada ODTW
Pancor Aji yaitu sebagaimana gambar berikut :
RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019
69 Gambar II.18
Kunjungan Wisatawan Lokal pada ODTW Pancor Aji Kabupaten Sanggau Tahun 2008-2012
Sumber : Disbudpar Kabupaten Sanggau Tahun 2013