Transportasi dan Pergudangan PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 34 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara oleh perbaikan kinerja sub kategori angkutan udara dari 0,12 persen menjadi 6,54 persen. Gambar 1.17. Laju Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Sementara beberapa indikator yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan angkutan darat di Kabupaten Ponorogo antara lain jumlah keberangkatan dan kedatangan penumpang di terminal menurun 45,29 persen dibanding tahun 2014. Selain itu kontraksi kinerja industri pengolahan dan penggalian juga mendorong perlambatan kinerja angkutan barang. Pertumbuhan jumlah kendaraan angkutan barang pada tahun 2015 hanya 9,12 persen, lebih rendah dibanding tahun 2014 yang mencapai 15,75 persen mengindikasikan bahwa kinerja angkutan barang tumbuh lebih melambat dari tahun sebelumnya. Kinerja jasa penunjang angkutan seperti terminal dan jasa perparkiran tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo sebesar 6,68 persen, mengalami sedikit 6,92 6,73 9,08 9,64 7,15 8,56 7,24 8,60 6,46 6,56 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 35 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo perlambatan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 7,11 persen. Penerimaan retribusi daerah yang berasal dari terminal selama tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4,13 persen dibanding tahun 2014 akibat kurang optimalnya pengelolaan aset daerah tersebut. Bahkan penerimaan retribusi terminal hanya mampu mencapai 97,97 persen dari target yang sebelumnya ditetapkan. Namun penerimaan pajak dan retribusi daerah dari jasa perparkiran di tepi jalan maupun tempat parkir khusus meningkat 10,04 persen dibanding tahun 2014. Gambar 1.18. Kontribusi Transportasi dan Pergudangan menurut Sub Kategori di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2015 Melihat kontribusi transportasi dan pergudangan menurut sub kategori di Jawa Timur ternyata sub kategori pergudangan, jasa penunjang angkutan, pos dan kurir menempati porsi terbesar dengan peranan 1,16 persen. Perkembangan pelabuhan, bandara, terminal serta pergudangan cukup berkembang di Jawa Timur. Dibukanya beberapa bandara di wilayah kabupatenkota pada pertengahan Angkutan Rel Angkutan Darat Angkutan Laut Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan Angkutan Udara Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir Jawa Timur 0,03 0,94 0,28 0,03 0,92 1,16 Kab. Ponorogo 0,00 1,36 0,00 0,00 0,21 ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 36 2010 seperti Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi dan Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep membantu perkembangan kinerja transportasi. Jawa Timur juga memiliki pelabuhan berskala internasional maupun nasional dan juga pelabuhan penyeberangan. Sementara di Kabupaten Ponorogo perkembangan terminal dan sub terminal sebagai fasilitas pendukung transportasi dirasa masih kurang optimal pengelolaannya.

1.8 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Kategori penyediaan akomodasi dan makan minum Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 tumbuh 8,02 persen, melambat dibanding tahun sebelumnya 8,84 persen. Mulai operasionalnya beberapa hotel baru serta meningkatnya jumlah tamu hotel dan penginapan pada tahun 2015 mendorong pertumbuhan sub kategori penyediaan akomodasi meski tidak se-optimis tahun sebelumnya. Tingkat hunian kamar hotel tahun 2015 hanya mencapai 40,96 persen, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya 41,99 persen. Sementara tingkat hunian kamar penginapan mengalami peningkatan dari 61,41 persen menjadi 70,80 persen pada tahun 2015 yang mampu menahan laju perlambatan kinerja sub kategori penyediaan akomodasi. Berbagai event seni budaya, olahraga dan politik yang diselenggarakan dalam skala nasional maupun regional di tahun 2015 merupakan pendorong kinerja penyediaan akomodasi dan makan minum di Kabupaten Ponorogo. Jumlah wisatawan baik domestik maupun asing pada tahun 2015 meningkat 86,13 persen dibanding tahun sebelumnya. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 37 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Tumbuhnya pusat bisnis juga akan mendorong tumbuhnya penyediaan akomodasi dan makan minum baru. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman jadi juga meningkat meskipun tidak se-optimis tahun 2014. Berdasarkan data hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2015, konsumsi makanan dan minuman jadi perkapita penduduk mengalami peningkatan 4,48 persen. Lebih rendah dibanding peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi tahun 2014 sebesar 9,22 persen. Gambar 1.19. Laju Pertumbuhan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Kabupaten Ponorogo dan