Perkembangan Kinerja Perbankan di Kabupaten Ponorogo

ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 75 Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Gambar 2.10. Komposisi Simpanan Masyarakat di Bank Umum dan BPR Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 Giro; 5,00 Simpanan Berjangka; 19,06 Tabungan; 75,95 Kondisi ekonomi global yang masih dihadapkan pada tantangan berupa masih terbatasnya pemulihan ekonomi yang berdampak pula terhadap ekonomi domestik di tahun 2015 turut berpengaruh pada kinerja bank umum di Kabupaten Ponorogo yang terpantau dari kredit yang diberikan. Pertumbuhan kredit yang diberikan bank umum dan BPR pada tahun 2015 sebesar 9,98 persen, menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 15,65 persen. Posisi kredit pada akhir tahun 2015 tercatat mencapai 3,61 triliun rupiah. Secara spasial daerah pangsa kredit terbesar di Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jember dengan total pangsa mencapai 77,58 persen. Sementara daerah wilayah eks Karesidenan Madiun yaitu Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi dan Kota Madiun hanya mencapai total pangsa kredit sebesar 4,37 persen pada tahun 2015. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 76 Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Gambar 2.11. Posisi dan Pertumbuhan Kredit di Kabupaten Ponorogo Tahun 2013-2015 13,98 15,65 9,98 2 4 6 8 10 12 14 16 18 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 Kredit Juta Rp. Pertumbuhan Dampak kondisi ekonomi yang belum kondusif tercermin dari melambatnya penyaluran kredit produktif. Pertumbuhan kredit produktif yang terdiri dari kredit modal kerja dan kredit investasi turun cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kredit modal kerja yang komposisinya 47,56 persen tumbuh 16,48 persen, sedikit melambat dibanding tahun 2014 yang mencapai 16,72 persen. Demikian pula halnya dengan kredit investasi yang mengalami kontraksi sebesar minus 0,16 persen, jauh melambat dibanding tahun 2014 yang mencapai 18,86 persen. Demikian pula halnya dengan kredit konsumsi yang komposisinya mencapai 39,33 persen menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 40,56 persen, pertumbuhannya melambat cukup signifikan dibanding tahun 2014 yaitu dari 12,95 persen menjadi 6,84 persen. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 77 Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Gambar 2.12. Komposisi Kredit Menurut Jenis Penggunaan Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 Modal Kerja; 47,59 Investasi; 13,05 Konsumsi; 39,36 Gambar 2.13. Komposisi Kredit Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 4,4 0,2 4,8 0,1 2,5 77,8 1,3 1,5 7,6 Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan Pertambangan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 78 Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Apabila ditinjau menurut klasifikasi lapangan usahanya, kredit perbankan di Kabupaten Ponorogo tahun 2015 masih terfokus pada sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai mencapai 1,70 triliun rupiah. Sementara penyaluran kredit untuk sektor pertanian yang merupakan penopang utama struktur ekonomi di Kabupaten Ponorogo masih rendah dengan nilai 96,62 miliar rupiah. Rendahnya proporsi kredit sektor pertanian yang disalurkan perbankan di Kabupaten Ponorogo terkait dengan relatif tingginya resiko kredit pada sektor ini. Gambar 2.14. Posisi dan Pertumbuhan Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di Kabupaten Ponorogo Tahun 2013-2015 19,62 7,73 9,11 5 10 15 20 25 1.250.000 1.300.000 1.350.000 1.400.000 1.450.000 1.500.000 1.550.000 1.600.000 1.650.000 1.700.000 Kredit Juta Rp. Pertumbuhan Berdasarkan skala usahanya, pada tahun 2015 dominasi penyaluran kredit UMKM beralih dari usaha skala kecil ke usaha skala mikro dengan pangsa kredit mencapai 42,56 persen, selisih tipis dengan kredit usaha skala kecil 42,06 persen. Sementara usaha skala menengah pangsa kreditnya sebesar 15,39 persen. Posisi kredit yang disalurkan oleh perbankan di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 mencapai 1,63 triliun rupiah dengan pertumbuhan mencapai 9,11 persen, lebih cepat dibanding tahun sebelumnya 7,73 persen. III KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 81

III. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

3.1. KETENAGAKERJAAN

Dalam konteks pembangunan nasional, ketenagakerjaan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tingkat kesejahteraan dan stabilitas keamanan, kualitas demokrasi dalam kehidupan serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Informasi ketenagakerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Data ketenagakerjaan Kabupaten Ponorogo pada bulan Agustus 2015 menunjukkan jumlah penduduk usia kerja mencapai 690,84 ribu orang, naik 4 ribu orang 0,63 persen dibandingkan keadaan tahun sebelumnya yaitu pada Agustus 2014 sebesar 686,53 ribu orang. Penduduk usia kerja tersebut dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran, sementara bukan angkatan kerja adalah penduduk yang belum berkeinginan untuk bekerja dengan alasan masih sekolah, mengurus rumah tangga maupun alasan lainnya. Dari 690,84 ribu orang penduduk usia kerja 70,24 persen diantaranya 485,25 ribu orang termasuk angkatan kerja, sementara sisanya 205,59 ribu orang adalah penduduk bukan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja tahun 2015 menurun 2,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 82 Penurunan jumlah angkatan kerja juga diikuti dengan penurunan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 2,28 persen atau dari 478,26 ribu orang menjadi 467,37 ribu orang. Hal ini berdampak pada angka pengangguran terbuka pada Agustus 2015 tercatat sebesar 3,68 persen, naik tipis dibandingkan angka pengangguran terbuka pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,66 persen. Tabel 3.1. Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Ponorogo Tahun 2013-2015 Kegiatan 2013 2014 2015 1 2 3 4 Angkatan Kerja Orang 481.685 496.443 485.245 Bekerja Orang 465.871 478.260 467.372 Pengangguran Orang 15.814 18.183 17.873 TPAK 71,75 72,31 70,24 TPT 3,28 3,66 3,68 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Dari jumlah pengangguran yang mencapai 17,87 ribu orang, 57,42 persen 10,26 ribu orang diantaranya adalah mereka yang pernah bekerja, artinya mereka menjadi pengangguran akibat diberhentikan atau menghentikan kegiatan usahanya. Persentase pengangguran yang sebelumnya pernah bekerja menurun dari 60,20 persen pada tahun 2014 menjadi 57,42 persen pada tahun 2015. Berdasarkan jenis kelaminnya, penganggur laki-laki lebih dominan 64,65 persen dibanding penganggur perempuan 35,35 persen.