Jasa-jasa PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 40 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara 6,32 persen. Percepatan kinerja jasa-jasa juga terjadi pada level Jawa Timur, dari 5,81 persen pada tahun 2014 menjadi 6,08 persen pada tahun 2015. Kategori yang percepatannya cukup tinggi adalah jasa keuangan dan asuransi, kategori informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan. Kinerja perbankan di Jawa Timur dipengaruhi oleh perkembangan kondisi ekonomi global maupun domestik. Kondisi ekonomi global masih dihadapkan pada tantangan berupa masih terbatasnya pemulihan ekonomi yang berdampak pada pelemahan permintaan negara mitra dagang dan penurunan harga komoditas internasional. Meskipun faktor tersebut membuat kinerja perbankan melambat, namun stabilitas industri perbankan masih terjaga. Gambar 1.22. Laju Pertumbuhan Jasa Keuangan dan Asuransi di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kinerja kategori jasa keuangan dan asuransi tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo mengalami kontraksi sebesar 6,85 persen dibanding tahun sebelumnya 8,02 10,07 12,03 7,28 6,85 9,14 10,71 13,80 6,76 7,19 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 41 Sumber: Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur data diolah yang tumbuh sebesar 7,28 persen. Sementara Jawa Timur mengalami sedikit percepatan yaitu dari 6,76 persen pada tahun 2014 menjadi 7,19 persen di tahun 2015. Di Kabupaten Ponorogo pertumbuhan pinjaman yang diberikan oleh bank umum dan BPR Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan lokasi proyek tahun 2015 sebesar 9,98 persen, melambat dibanding pertumbuhan tahun 2014 yang mencapai 15,65 persen. Sementara pada level Jawa Timur pertumbuhan pinjaman bank umum dan BPR tahun 2015 sebesar 10,49 persen, jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2014 yang mencapai 17,74 persen. Tabel 1.5. Posisi Pinjaman Rupiah yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Jenis Penggunaan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2014-2015 Jenis Penggunaan Posisi Pinjaman Juta Rupiah Pertumbuhan 2013 2014 2015 2013-2014 2014-2015 Modal Kerja 1.264.644 1.481.626 1.719.334 17,16 16,04 Investasi 397.422 472.395 471.646 18,86 -0,16 Konsumsi 1.178.253 1.330.847 1.421.819 12,95 6,84 Total 2.840.318 3.284.868 3.612.799 15,65 9,98 Berdasarkan data dari Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur terlihat bahwa komposisi penggunaan pinjaman di Kabupaten Ponorogo paling banyak digunakan untuk modal kerja pinjaman jangka pendek untuk modal kerja sebesar 47,59 persen, kemudian konsumsi misal : pinjaman pemilikan rumah sebesar 39,36 persen dan investasi pinjaman jangka menengahpanjang untuk pembelian barang modal atau jasa guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru sebesar 13,05 persen. ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 42 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Namun selama tahun 2015 pertumbuhannya menurun dibanding tahun sebelumnya. Bahkan pinjaman untuk investasi mengalami kontraksi yang cukup tajam dari 18,86 persen pada tahun 2014 menjadi -0,16 persen pada tahun 2015. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi global yang belum pulih membawa sentimen negatif terhadap investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha. Gambar 1.23. Kontribusi Jasa Keuangan dan Asuransi Menurut Sub Kategori di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2015 Jasa keuangan dan asuransi terbagi menjadi sub kategori jasa perantara keuangan misal : bank, koperasi simpan pinjam dll, asuransi dan dana pensiun, jasa keuangan lainnya misal : pegadaian, leasing, dll, serta jasa penunjang keuangan misal : money changer. Jasa perantara keuangan memegang kontribusi yang paling besar 1,79 persen diantara sub kategori lainnya dalam membentuk perekonomian Kabupaten Ponorogo. Sementara jasa keuangan lainnya berada pada posisi berikutnya dengan kontribusi sebesar 0,90 persen. Jasa Perantara Keuangan Asuransi dan Dana Pensiun Jasa Keuangan Lainnya Jasa Penunjang Keuangan Jawa Timur 1,79 0,42 0,53 0,01 Kab. Ponorogo 1,91 0,37 0,90 0,01 ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 43 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kategori informasi dan komunikasi Kabupaten Ponorogo juga mengalami perlambatan kinerja pada tahun 2015. Pertumbuhan kategori ini di Kabupaten Ponorogo sebesar 8,09 persen, melambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,77 persen. Sementara di Jawa Timur tumbuh 6,49 persen, lebih cepat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,88 persen. Gambar 1.24. Laju Pertumbuhan Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Meski penggunaan teknologi informasi dan komunikasi semakin intensif di kalangan masyarakat namun dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang berkecimpung di kategori ini menyebabkan persaingan bisnis antar operator atau penyedia jasa informasi dan komunikasi. Hal ini berdampak tarif penggunaan jasa informasi dan komunikasi menjadi semakin rendah sehingga berpengaruh terhadap nilai tambah yang dihasilkan serta perlambatan pertumbuhan kinerja pada kategori informasi dan komunikasi. 10,73 10,62 12,16 9,77 8,09 9,11 12,37 12,03 5,88 6,49 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 44 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Angka Sementara Angka Sangat Sementara Gambar 1.25. Kontribusi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kontribusi kategori informasi dan komunikasi terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo tahun 2015 mencapai 6,83 persen. Sementara pada level Jawa Timur kontribusinya hanya 4,56 persen. Gambar 1.26. Laju Pertumbuhan Real Estate di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 4,65 4,73 4,78 4,54 4,56 Kab. Ponorogo 6,76 6,76 6,89 6,87 6,83 8,67 7,54 8,07 7,66 5,93 8,78 7,98 7,37 6,97 4,97 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 45 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kategori real estate atau sewa bangunan mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan bangunan baik digunakan sebagai tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal tanpa memperhatikan apakah bangunan tersebut milik sendiri atau disewa. Real estate tumbuh seiring berkembangnya bisnis dan jumlah penduduk. Pada tahun 2015 kinerja kategori ini di Kabupaten Ponorogo sebesar 5,93 persen, melambat dibanding tahun 2014 7,66 persen. Munculnya pusat bisnis seperti pusat perbelanjaan di Kabupaten Ponorogo masih mendorong tumbuhnya kinerja di kategori ini, namun tidak seoptimis tahun sebelumnya karena lesunya bisnis propertiperumahan yang berpengaruh terhadap perlambatan kinerja real estate. Kondisi serupa juga terjadi di Jawa Tmur. Kinerja real estate juga mengalami perlambatan, yang semula 6,97 persen pada tahun 2014 menjadi 4,97 persen pada tahun 2015. Gambar 1.27. Kontribusi Real Estate di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 1,64 1,61 1,63 1,57 1,63 Kab. Ponorogo 2,42 2,37 2,43 2,34 2,44 ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 46 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kontribusi kategori real estate terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo relatif rendah yaitu 2,44 persen. Di Jawa Timur bahkan lebih rendah yaitu 1,63 persen. Beberapa wilayah yang menyumbang kontribusi terbesar terhadap perkembangan kategori real estate Jawa Timur adalah Kota Surabaya 38,15 persen, Kabupaten Sidoarjo 4,76 persen dan Kabupaten Gresik 4,25 persen. Sementara kontribusi Kabupaten Ponorogo terhadap real estate Jawa Timur hanya 1,30 persen. Kategori jasa perusahaan antara lain mencakup jasa hukum dan akuntansi, jasa arsitektur dan teknik sipil, jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa ketenagakerjaan, jasa agen perjalanan, penyelenggaraan tur dan jasa reservasi lainnya, dan jasa penunjang usaha lainnya. Gambar 1.28. Laju Pertumbuhan Jasa Perusahaan di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 5,22 4,30 6,02 7,23 6,00 4,92 3,19 7,45 8,52 5,44 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 47 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kinerja kategori jasa perusahaan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 sebesar 6,00 persen, melambat dibanding tahun 2014 7,23 persen. Jawa Timur juga mengalami kontraksi dari 8,52 persen pada tahun 2014 menjadi 5,44 persen pada tahun 2015. Kontribusi kategori jasa perusahaan terhadap perekonomian Jawa Timur dan Kabupaten Ponorogo cukup rendah yaitu 0,80 persen Jawa Timur dan 0,43 persen Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015. Gambar 1.29. Kontribusi Jasa Perusahaan di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kategori jasa administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan. Nilai tambah yang dihasilkan merupakan penjumlahan seluruh belanja pegawai dari kegiatan administrasi pemerintahan dan pertahanan serta jasa pemerintahan lainnya ditambah dengan penyusutan belanja modal. 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 0,77 0,77 0,79 0,79 0,80 Kab. Ponorogo 0,43 0,42 0,43 0,43 0,43 ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 48 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Pada tahun 2015 kinerja kategori administrasi pemerintahan di Kabupaten Ponorogo sebesar 5,31 persen, lebih cepat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,31 persen. Percepatan kinerja kategori ini dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi belanja modal pemerintah yang cukup tajam hingga mencapai 324,17 milyar rupiah pada tahun 2015 meningkat 83,16 persen dibanding tahun sebelumnya. Gambar 1.30. Laju Pertumbuhan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kontribusi kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 sebesar 5,22 persen dengan kecenderungan semakin menurun. Kecenderungan yang sama terjadi pada level Jawa Timur yaitu dari 2,60 persen pada tahun 2011 menjadi 2,31 persen pada tahun 2015. 3,68 1,09 0,54 0,31 5,31 4,86 1,39 1,26 0,58 5,38 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 49 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Gambar 1.31. Kontribusi Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kategori jasa pendidikan mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Kinerja jasa pendidikan Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 sebesar 6,99 persen, sedikit melambat dibanding tahun sebelumnya 7,15 persen. Penurunan pertumbuhan realisasi belanja pemerintah menurut fungsi pendidikan dibanding tahun 2014 serta penurunan jumlah siswa pada beberapa tingkatan pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan kategori jasa pendidikan pada tahun 2015. Jawa Timur kategori jasa pendidikan juga mengalami kontraksi yaitu dari 6,53 persen menjadi 6,26 persen. 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 2,6 2,65 2,51 2,32 2,31 Kab. Ponorogo 6,17 6,10 5,75 5,32 5,22 ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 50 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Angka Sementara Angka Sangat Sementara Gambar 1.32. Laju Pertumbuhan Jasa Pendidikan di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Gambar 1.33. Kontribusi Jasa Pendidikan di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 7,20 8,27 8,15 7,15 6,99 6,21 8,66 8,60 6,53 6,26 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 2,5 2,63 2,73 2,73 2,72 Kab. Ponorogo 7,68 8,08 8,34 8,46 8,45 ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 51 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kontribusi kategori jasa pendidikan terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo 8,45 persen cukup tinggi dibanding Jawa Timur 2,72 persen dengan kecenderungan semakin meningkat. Keberadaan pondok pesantren yang cukup dominan di Kabupaten Ponorogo mempengaruhi perbedaan karakteristik kategori jasa pendidikan antara Jawa Timur dan Kabupaten Ponorogo. Kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya, dimulai dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan perawatan di rumah yang melibatkan tingkatan kegiatan pelayanan kesehatan sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan tenaga kesehatan profesional. Gambar 1.34. Laju Pertumbuhan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 16,48 9,79 7,91 2,52 1,45 17,45 10,70 7,96 8,17 6,46 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 52 Kinerja jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo sebesar 1,45 persen, sedikit melambat dibanding tahun 2014. Penurunan jumlah pasien rawat inap pada beberapa rumah sakit utama di Kabupaten Ponorogo berpengaruh terhadap perlambatan kinerja kategori ini. Meskipun pada beberapa rumah sakit lainnya terjadi peningkatan jumlah pasien yang cukup signifikan sehingga mampu menahan laju perlambatan kinerja jasa kesehatan. Perlambatan kinerja juga terjadi pada level Jawa Timur, dari 8,17 persen di tahun 2014 menjadi 6,46 persen pada tahun 2015. Perkembangan jumlah penghuni panti sosial yang ada di Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu indikator dari kinerja kegiatan sosial. Berdasarkan catatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ponorogo jumlah penghuni panti sosial pada tahun 2015 mencapai 1.668 orang atau meningkat 9,95 persen dari tahun 2014. Peningkatan ini turut berkontribusi terhadap pertumbuhan kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial meski tidak terlalu dominan. Kontribusi jasa kesehatan dan kegiatan sosial terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 masih cukup rendah yaitu 0,86 persen dengan kecenderungan semakin meningkat. Sementara pada level Jawa Timur kategori ini hanya mampu berperan sebesar 0,63 persen. Wilayah yang sangat dominan kontribusinya dalam membentuk perekonomian Jawa Timur kategori jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada tahun 2015 adalah Kota Surabaya 29,11 persen dan Kota Malang 12,17 persen. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 53 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Angka Sementara Angka Sangat Sementara Gambar 1.35. Kontribusi Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kategori jasa lainnya mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi: Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan; serta Jasa Swasta Lainnya. Gambar 1.36. Laju Pertumbuhan Jasa Lainnya di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 0,58 0,60 0,61 0,63 0,63 Kab. Ponorogo 0,75 0,77 0,79 0,82 0,86 3,25 2,56 3,71 4,63 4,17 3,70 2,81 5,11 5,46 4,88 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 54 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Kinerjanya pada tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo mencapai 4,17 persen, sedikit melambat dibanding tahun 2014 sebesar 4,63 persen. Tumbuhnya berbagai sarana hiburan, rekreasi, olahraga maupun jasa swasta lainnya salon kecantikan, binatu, dsb di Kabupaten Ponorogo berpengaruh cukup signifikan terhadap perkembangan kinerja kategori ini. Kontribusi kategori jasa lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Ponorogo masih cukup rendah namun cenderung menurun yaitu dari 2,16 persen pada tahun 2011 menjadi 1,95 persen pada tahun 2015. Kondisi serupa terjadi di Jawa Timur yaitu 1,50 persen pada tahun 2011 menjadi 1,43 persen pada tahun 2015. Gambar 1.37. Kontribusi Jasa Lainnya di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 1,5 1,39 1,36 1,38 1,43 Kab. Ponorogo 2,16 2,00 1,93 1,94 1,95 II PERKEMBANGAN KEUANGAN DAN PERBANKAN ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 57

II. PERKEMBANGAN KEUANGAN DAN PERBANKAN

2.1 KEUANGAN DAERAH

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan UU No. 17 Tahun 2003 merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah dan disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat DPRD. Kebijakan desentralisasi fiskal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat Daerah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, proses pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaannya mengacu kepada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Penyusunan APBD memperhatikan adanya keterkaitan antara kebijakan perencanaan dengan penganggaran oleh Pemerintah Daerah serta sinkronisasi dengan berbagai kebijakan Pemerintah Pusat dalam Perencanaan dan Penganggaran Negara. APBD merupakan suatu gambaran atau tolol ukur pentingnya keberhasilan suatu daerah dalam meningkatkan potensi perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah akan berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD, khususnya penerimaan pajak daerah. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 58 Sumber: DPPKAD Kabupaten Ponorogo

2.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ponorogo

Seiring dengan tumbuhnya perekonomian daerah, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Ponorogo terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Tercatat total anggaran pendapatan daerah tahun 2015 sebesar 1,86 triliun rupiah, meningkat 13,50 persen dari total anggaran pendapatan daerah setelah perubahan tahun 2014 sebesar 1,64 triliun rupiah. Peningkatan anggaran belanja bahkan lebih tinggi dari peningkatan anggaran pendapatan yaitu 17,68 persen dengan nilai anggaran belanja yang semula 1,75 triliun rupiah pada tahun 2014 menjadi 2,06 triliun rupiah pada tahun 2015. Gambar 2.1. Perkembangan APBD Kabupaten Ponorogo Tahun 2011-2015 Miliar Rupiah

1. 064

,98 1. 267 ,17

1. 642

,60 1. 864 ,34

1. 112

,16 1. 321 ,64

1. 489

,72 1. 754 ,05

2. 064

,17

1. 425

,89 2011 2012 2013 2014 2015 Pendapatan Belanja