Industri Pengolahan PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO
23 Sementara pada level Jawa Timur industri pengolahan tahun 2015
mengalami kontraksi dari 7,79 persen menjadi 5,30 persen. Perlambatan tersebut terutama didorong oleh kontraksi yang cukup dalam pada industri pengolahan
tembakau yaitu dari 11,30 persen menjadi 5,32 persen, padahal kontribusi industri pengolahan tembakau terhadap perekonomian Jawa Timur juga cukup tinggi
mencapai 7,68 persen. Terbesar kedua setelah industri makanan dan minuman yang mencapai 8,41 persen.
Pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi melambat dari 7,12 persen di tahun 2014 menjadi 2,60 persen pada tahun 2015. Maraknya perdagangan
komoditi pakaian jadi dan perlengkapannya secara konvensional maupun online
dengan harga yang kompetitif membuat konsumen lebih memilih membeli daripada memesan ke pembuatindustri.
Kinerja industri kayu tahun 2015 tumbuh 0,81 persen, terus melambat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 4,49 persen. Kondisi ini
dilatarbelakangi melambatnya kinerja sub kategori kehutanan sebagai pemasok bahan baku utama. Demikian pula halnya dengan kondisi di Jawa Timur, industri
kayu bahkan mengalami pertumbuhan minus 1,89 persen pada tahun 2015 yang dipengaruhi oleh rendahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi global dan
berkurangknya pasokan bahan baku akibat kebijakan pemerintah untuk mengurangi produksi kayu.
Industri pengolahan sampai saat ini merupakan penopang utama perekonomian Jawa Timur dengan kontribusi mencapai 29,27 persen, meningkat
dibanding tahun 2014 sebesar 28,95 persen. Kontribusinya semakin meningkat
ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO
24
Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara
Angka Sangat Sementara
seiring perlambatan performa kinerja pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi dari 5,17 persen menjadi 3,79 persen sehingga kontribusi
dari kategori ini diambil alih oleh kategori industri pengolahan. Perlambatan kinerja khususnya penggalian banyak dipengaruhi oleh pelarangan penambangan
pasir di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Gambar 1.10. Kontribusi Industri Pengolahan Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015
Sementara di Kabupaten Ponorogo kontribusi industri pengolahan pada tahun 2015 hanya 6,69 persen, berada jauh lebih rendah di bawah pertanian
31,65 persen dan perdagangan 16,18 persen. Bahkan industri pengolahan
Kabupaten Ponorogo hanya mampu menyumbang 0,2 persen terhadap industri pengolahan Jawa Timur.
Beberapa wilayah
yang sangat
dominan peranannya
terhadap perkembangan industri pengolahan terutama industri makanan dan minuman di
2011 2012
2013 2014
2015 Jawa Timur
29,15 29,28
28,79 28,95
29,27 Kab. Ponorogo
6,76 6,74
6,73 6,77
6,69
ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO
25
Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara
Angka Sangat Sementara
Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan. Sementara sentra industri pengolahan tembakau sebagai penyumbang kontribusi
terbesar kedua adalah Kota Kediri, Kota Surabaya dan Kabupaten Malang. Bahkan
di Kota Kediri industri pengolahan tembakau menopang 81,93 persen roda perekonomian di wilayah tersebut.