Anggaran Belanja Pemerintah Pusat di Kabupaten Ponorogo

ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 74 Sumber: Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPNMadiun Gambar 2.9. Rasio Belanja APBN di Kabupaten Ponorogo Tahun 2014 dan 2015 54,70 55,69 18,53 28,03 5,09 10,03 21,68 6,25 2014 2015 Belanja PegawaiTotal Belanja Belanja BarangTotal Belanja Belanja ModalTotal Belanja Belanja Bantuan SosialTotal Belanja Sementara rasio belanja bantuan sosial mengalami penurunan cukup tajam dibanding tahun 2014, yaitu dari 21,68 persen menjadi 6,25 persen. Pemerintah pusat melalui Menteri Sosial memang merencanakan penurunan dana bantuan sosial ke depannya. Hal ini dilakukan untuk dialihkan kepada bantuan lainnya yang bersifat lebih spesifik.

2.5 Perkembangan Kinerja Perbankan di Kabupaten Ponorogo

Posisi simpanan masyarakat di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR Kabupaten Ponorogo pada akhir tahun 2015 mencapai 4,80 triliun rupiah. Komposisi simpanan terbesar dalam bentuk tabungan sebesar 75,95 persen atau mencapai 3,65 triliun rupiah. Selanjutnya adalah dalam bentuk simpanan berjangka sebesar 914,97 milyar rupiah 19,06 persen dan giro sebesar 239,94 milyar rupiah 5,00 persen. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 75 Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Gambar 2.10. Komposisi Simpanan Masyarakat di Bank Umum dan BPR Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 Giro; 5,00 Simpanan Berjangka; 19,06 Tabungan; 75,95 Kondisi ekonomi global yang masih dihadapkan pada tantangan berupa masih terbatasnya pemulihan ekonomi yang berdampak pula terhadap ekonomi domestik di tahun 2015 turut berpengaruh pada kinerja bank umum di Kabupaten Ponorogo yang terpantau dari kredit yang diberikan. Pertumbuhan kredit yang diberikan bank umum dan BPR pada tahun 2015 sebesar 9,98 persen, menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 15,65 persen. Posisi kredit pada akhir tahun 2015 tercatat mencapai 3,61 triliun rupiah. Secara spasial daerah pangsa kredit terbesar di Jawa Timur adalah Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jember dengan total pangsa mencapai 77,58 persen. Sementara daerah wilayah eks Karesidenan Madiun yaitu Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi dan Kota Madiun hanya mencapai total pangsa kredit sebesar 4,37 persen pada tahun 2015.