Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 37 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Tumbuhnya pusat bisnis juga akan mendorong tumbuhnya penyediaan akomodasi dan makan minum baru. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan dan minuman jadi juga meningkat meskipun tidak se-optimis tahun 2014. Berdasarkan data hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2015, konsumsi makanan dan minuman jadi perkapita penduduk mengalami peningkatan 4,48 persen. Lebih rendah dibanding peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi tahun 2014 sebesar 9,22 persen. Gambar 1.19. Laju Pertumbuhan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kondisi yang sama terjadi pada level Jawa Timur. Pertumbuhan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum pada tahun 2015 mencapai 7,91 persen, mengalami kontraksi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 8,88 persen. Bila dilihat menurut sub kategorinya, sub kategori penyediaan akomodasi mengalami kontraksi cukup dalam yaitu dari 15,18 persen menjadi 6,41 persen. 9,96 8,62 7,81 8,84 8,02 9,70 5,68 5,65 8,88 7,91 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 38 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Sementara sub kategori penyediaan makan minum mengalami kontraksi tipis dari 8,12 persen menjadi 8,10 persen. Peranan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum terhadap perekonomian di Kabupaten Ponorogo sebesar 2,89 persen, sementara di Jawa Timur lebih tinggi mencapai 5,41 persen dan dari tahun ke tahun cenderung meningkat baik di Kabupaten Ponorogo maupun Jawa Timur. Gambar 1.20. Kontribusi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Wilayah yang kontribusi nilai tambah kategori penyediaan akomodasinya paling besar terhadap Jawa Timur adalah Kota Surabaya 59,24 persen, Kota Malang 8,13 persen, Kabupaten Pasuruan 7,70 persen dan Kota Batu 6,90 persen. Sementara nilai tambah kategori penyediaan makan minum terbesar diberikan oleh Kota Surabaya 68,55 persen, Kabupaten Sidoarjo 5,92 persen, Kabupaten Pasuruan 3,55 persen dan Kabupaten Malang 2,87 persen. 2011 2012 2013 2014 2015 Jawa Timur 4,78 4,82 4,91 5,19 5,41 Kab. Ponorogo 2,55 2,60 2,66 2,8 2,89 ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 39 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara Sementara kontribusi penyediaan akomodasi dan makan minum Kabupaten Ponorogo terhadap Jawa Timur hanya 0,47 persen. Di wilayah Karesidenan Madiun, Kabupaten Magetan merupakan wilayah dengan nilai tambah terbesar dalam kategori penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu mencapai 582,81 milyar rupiah atau 0,64 persen terhadap Jawa Timur pada tahun 2015.

1.9 Jasa-jasa

Sektor jasa-jasa terdiri dari kategori informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta jasa lainnya. Gambar 1.21. Laju Pertumbuhan Jasa-jasa di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Secara keseluruhan kinerja jasa-jasa di Kabupaten Ponorogo pada tahun 2015 sebesar 6,54 persen, sedikit lebih cepat dibanding tahun 2014 yang sebesar 7,34 6,99 7,64 6,32 6,54 7,54 8,11 8,83 5,65 6,08 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ANALISIS PEREKONOMIAN KABUPATEN PONOROGO 40 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Angka Sementara Angka Sangat Sementara 6,32 persen. Percepatan kinerja jasa-jasa juga terjadi pada level Jawa Timur, dari 5,81 persen pada tahun 2014 menjadi 6,08 persen pada tahun 2015. Kategori yang percepatannya cukup tinggi adalah jasa keuangan dan asuransi, kategori informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan. Kinerja perbankan di Jawa Timur dipengaruhi oleh perkembangan kondisi ekonomi global maupun domestik. Kondisi ekonomi global masih dihadapkan pada tantangan berupa masih terbatasnya pemulihan ekonomi yang berdampak pada pelemahan permintaan negara mitra dagang dan penurunan harga komoditas internasional. Meskipun faktor tersebut membuat kinerja perbankan melambat, namun stabilitas industri perbankan masih terjaga. Gambar 1.22. Laju Pertumbuhan Jasa Keuangan dan Asuransi di Kabupaten Ponorogo dan Jawa Timur Tahun 2011-2015 Kinerja kategori jasa keuangan dan asuransi tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo mengalami kontraksi sebesar 6,85 persen dibanding tahun sebelumnya 8,02 10,07 12,03 7,28 6,85 9,14 10,71 13,80 6,76 7,19 2011 2012 2013 2014 2015 Kabupaten Ponorogo Jawa Timur