realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Metode ini juga lebih sensitif terhadap segala aspek dan perubahan yang saling
mempengaruhi yang sangat mungkin dijumpai di lapangan. 5. Sampel purposif, untuk disesuaikan dengan tujuan dari penelitian.
6. Analisa data secara induktif atau bottom up, yakni penalaran yang
didasarkan pada data yang cenderung bersifat verbal kata-kata, kesimpulan hasil didasarkan pada deskripsi kata-kata. Induksi analitik
memiliki syarat berpegang teguh pada data di lapangan. 7. Desain sementara, penyusunan desain rencana kerja atau proposal
hanya bersifat rancangan sementara karena desain yang tepat tidak dapat diprediksi di awal penelitian, sehingga sangat dimungkinkan
berubah di lapangan.
1.5.2 Kerangka Pemikiran
Sejalan dengan kepedulian terhadap peningkatan kualitas fungsi- fungsi umum di kawasan wisata, perhatian terhadap pelestarian kawasan
konservasi dan wisata telah menjadi bagian pemikiran berbagai pihak, seperti institusi, pemerintah, serta masyarakat. Dalam hal ini memiliki
peranan dan tanggung jawab penting dalam mengendalikan dan menjaga kualitas serta pemanfaatan lingkungan wisata, seni dan budaya agar
kawasan tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan. Pada dasarnya suatu kawasan konservasi dan pariwisata merupakan suatu
ruang terbuka yang dapat dinikmati oleh umum, dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Obsesi perencanaan suatu kawasan yang berskala besar dan estetis umumnya menyebabkan kegiatan perencanaan kawasan masih
ditekankan pada aspek fisik perencanaan. Perkembangan kawasaan Tamansari sebagai kawasan konservasi dan pariwisata Kota Yogyakarta
nantinya dapat dilihat bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya. Bangunan pada kawasan konservasi merupakan wadah yang
diperuntukkan bagi lingkungan sosial manusia yang tidak dapat lepas dari kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat. Lingkungan
konservasi akan menjadi hidup karena disana mengalir kegiatan manusia penghuninya. Interaksi sosial, budaya dan bahkan ritual manusia di
dalamnya tidak dapat dicabut lagi begitu saja, justru disitulah letak titik sentral perhatian penyelesaian perencanaan lingkungan konservasi dan
pariwisata.
Rencana Jangka Panjang Penanganan Hunian di
Kawasan Tamansari
Program Penyelamatan Cagar Budaya
Konservasi Kawasan Bersejarah yang di
dalamnya terdapat situs bersejarah
Fenomena Perkembangan Kawasan
Tamansari Sebagai Kawasan
Konservasi dan Pariwisata yang Meliputi
Perkembangan dan aktivitas masyarakat
Tamansari memperkuat karakter
dan juga mengancam eksistensi kawasan
k i
Risearch Questions : 1.
Bagaimana bentuk perubahan guna lahan kawasan Jeron Beteng sebagai kawasan konservasi dan pariwisata kota Yogyakarta ?
2. Bagaimana persepsi dan preferensi masyarakat lokal terhadap pengembangan
kawasan Tamansari sebagai kawasan konservasi dan pariwisata kota Yogyakarta ?
FENOMENA
ANALISIS
KELUARAN
Peraturan Pemerintah
Daerah, Konsep d
Nil i T t
Perkembangan Kawasan Konservasi
T i
Peraturan Kraton
Permasalahan Kawasan Tamansari Kota
Y k t
Ketidak Jelasan Kebijakan Dalam
Penataan Ruang Perubahan Tata Guna
Lahan Kawasan Tamansari
Perkembangan Kawasan
Komersial Kajian Penggunaan
Ruang di Kawasan Tamansari
Kajian Karakteristik Sosial dan Budaya Masyarakat
Kajian Kedudukan Masyarakat Dalam
Kawasan Konservasi
Kebijakan Peraturan Daerah
d K t
Persepsi dan Preferensi
BAGAN 1.2 KERANGKA PIKIR
1.5.3 Metoda Analisis