tak dapat sepenuhnya take it for granted. Perangkat tersebut hanya
merupakan alat kontrol pasif yang memiliki banyak keterbatasan.
2.10. Organic Settlement
Suatu permukiman yang tumbuh secara organis yang lahir dari kebutuhan berkelompok akan membentuk ruang publik yang sesuai dengan kesepakatan yang
ditentukan untuk kepentingan bersama. Suatu kampung di pedesaan lahir dengan jaringan jalan yang teratur rapi mengikuti topografi, jaringan jalan setapak yang
mengatur tata letak rumah, yang akhirnya terciptalah ruang berkumpul bersama apakah untuk pasar, tempat bermain, upacara agama dll untuk kepentingan
bersama. Terciptalah struktur ruang settlement yang berpola dan bermakna yang mencerminkan “ compromis of individual and common will “.
Organic settlement menggambarkan pola settlement yang tumbuh dari kompromi kepentingan individu dan bersama membentuk karakter ruang-ruang
publik yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakatnya. Suatu settlement yang tumbuh “tanpa perencanaan” merupakan bentuk yang tumbuh dari kesepakatan,
mencerminkan jiwa dari masyarakatnya, Spiro Kostov, 1991. Struktur ruang publik yang terbentuk merupakan sistem yang menunjukkan kepentingan
komunitas merupakan ruang yang akan dibela bersama, ruang yang mengatur kehidupan berkomunitas. Perencanaan sebagai sistem kepada kebutuhan ke depan,
suatu pemikiran seseorang atau suatu lembaga yang mengatur komunitas atau rakyatnya tidak ada, yang ada hanyalah the day life process, keputusan jangka
pendek sesaat.
Perencanaan pada settlement organic adalah proses keputusan bersama dan tindakan yang berkembang dengan fleksibilitas perubahan yang disepakati
bersama, atau istilah sekarang adalah partisipasi perencanaan, yaitu menyatunya rencana dengan implementasi dan pengelolaan, dan perencanaan dengan
aktualisasi, atau planning and management development. Jaringan jalan dan lapangan yang sering diistilahkan dalam kamus tata ruang kota sebagai Street and
Square merupakan bentuk ruang publik utama suatu settlement atau kota.
2.11. Place Theory
Place theory merupakan pemahaman tentang kultur lokal dan karakteristik suatu daerah yang ada, dan telah menjadi ciri khas untuk dipakai sebagai salah
satu pertimbangan dalam urban design, agar masyarakat tidak asing dengan lingkungannya. Terminologi ruang space baru dapat dikatakan sebagai tempat
place apabila ruang tersebut telah diberi makna kontekstual dari nilai budaya
suatu kawasan. Pemahaman pada suatu kota, sebuah place adalah ruang yang memiliki suatu ciri khas, kekhasan, keunikan, tertentu dan memiliki karakter,
suatu arti, keunggulan terhadap lingkungan dan budaya setempat. Roger Trancik, 1986
2.12. Pembentuk Guna Lahan