Tata Kelola yang Baik di Bidang Kesehatan

BAB II - Pelatihan Jurnalisme Warga

136 pendidikan dan kesehatan dan SKPD terkait. Program dilaksanakan bekerjasama dengan Yayasan kesehatan Perempuan dan Yayasan Kampung Halaman. Program didesain dengan pengembangan media yang interaktif dan menarik bagi siswa dan publik dan penguatan jaringan pendidik sebaya peer educator remaja. Bagaimana media mengangkat isu terkait program ini? Penjelasan mengenai program diatas belum tentu memberi daya tarik bagi jurnalis maupun media untuk mengangkat. Oleh karenanya, diperlukan melihat lebih jauh lagi apa dampak jika program ini tidak dijalankan, ataupun dijalankan namun tidak sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan publik. Hasil akhir yang dikehendaki adalah: 1. Menurunnya kematian ibu melahirkan akibat dari semenjak dini. 2. Pemanfaatan ASI eksklusif benar-benar dipahami sepenuhnya oleh ibu melahirkan dan mengurangi pandangan-pandangan keliru terhadap ASI eksklusif, termasuk upaya- upaya promosi susu penggantisusu formula yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan ditempatkan di fasilitas kesehatan. 3. Penerapan IMD sepenuhnya agar bayi lahir mendapat keuntungan lebih di kemudian hari bagi insting, dan immune kekebalan si bayi. 4. Proses penyusunan kebijakan daerah terkait isu di atas, kampanye dan berbagai hal lain melibatkan secara aktif masyarakat stakeholder. 5. Berjalannya peran partisipatif masyarakat melalui forum-forum yang digagas oleh stakeholder setempat. Beberapa isu diatas dalam implementasinya merupakan bentuk kampanye. Beberapa pertanyaan kunci dibawah ini dapat memberi gambaran dan pemahaman kepada peserta untuk dapat mendorong lebih jauh pemikiran dan pemahaman mengenai dampak jika program di atas tidak dijalankan ataupun jika meskipun dijalankan namun tidak sesuai dengan tujuannya. Peserta perlu diajak untuk melihat dampak khususnya kepada penerima manfaat program, misalnya dalam hal ini kualitas layanan pendidikan bagi murid-murid yang minim menerima layanan jasa dari guru.

1. Inisiasi Menyusu Dini dan Ibu Melahirkan:

a. Apakah sudah ada regulasi daerah untuk mendukung praktik inisiasi menyusu dini IMD? b. Apakah Puskemas Bidan sudah mengkampanyekan dan menerapkan praktik IMD? c. Pemahaman ibu hamil dan melahirkan terhadap praktik IMD? d. Kehadiran dan layanan bidan di desa? www.kinerja.or.id Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik 137 e. Bagaimana fasilitas puskesmas untuk ibu hamil dan melahirkan? f. Apa saja penyebab ibu melahirkan meninggal? g. Mengapa ada keengganan ibu hamil memeriksakan diri pada masa K4 masa kehamilan di kuartal keempat?

2. ASI Eksklusif

a. Apakah sudah ada kebijakan daerah untuk mendukung praktik penerapan ASI Eksklusif? b. Apakah praktik promosi susu formula masih berjalan di fasilitas kesehatan? c. Bagaimana penerapan kebijakan ASI Ekslusif di Puskesmas berupa penyediaan ruang laktasi? d. Mengapa praktik ASI eksklusif pada ibu-ibu yang memiliki bayi masih sulit dijalankan?

3. Kemitraan Bidan dan Dukun

a. Siapa yang paling sering menjadi penolong persalinan di desa? b. Mengapa masih banyak ibu melahirkan meminta bantuan dukun beranak ketimbamng ditolong bidan? c. Apa keuntungan bagi dukun beranak jika mengikuti program kemitraan bidan dan dukun? d. Mengapa bidan kurang diminati sebagai penolong persalinan? e. Adakah kasus dukun beranak dan bidan yang bermitra memberi dampak meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap bidan?

4. Lain-lain

a. Apakah sudah terbangun forum-forum yang melibatkan masyarakatstakeholder untuk membahas isu-isu kesehatan di wilayah Anda? Jika diketahui ada, apakah efektif? Apa saja yang biasanya dibahas dan hasilnya apa? b. Pernah mendengar kasus ibu meninggal saat melahirkan? Berapa banyak kejadian tersebut di sekitar Anda? Tahukah apa penyebabnya? Siapa yang membantu persalinannya? c. Apakah puskesmas yang ada sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sekitarnya, terutama ibu hamilmelahirkan dan bayi? d. Apa yang menurut Anda masih perlu ditingkatkan pelayanan dari Puskesmas di sekitar Anda? Jam pelayanan dokter? Biaya yang terlalu mahal? Ketersediaan obat- obatan? Layanan bidang dan perawat? e. Adakah pembinaan yang dilakukan oleh bidan di desa-desa terkait pelaksanaan posyandu? Kunjungan ke desa untuk pemeriksaan ibu hamil? Atau layanan “jemput bola” lainnya? www.kinerja.or.id Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik

BAB II - Pelatihan Jurnalisme Warga