Tahapan Penjaringan Calon Jurnalis Warga

BAB I 22 dan Mitra pelaksana teknis mengenai rencana penjaringan tersebut. 5. Mitra Pelaksana Media menyusun kuisioner singkat. Kuisioner ini nantinya diisi oleh calon JW. Untuk bagian pemahaman mengenai isu terkait dapat dibantu Mitra Pelaksana Teknis. Kuosioner berisi beberapa daftar pertanyaan untuk diisi para calon JW pada saat pertemuan berlangsung nanti. Daftar pertanyaan seputar tiga isu utama program KINERJA; mengenai pengalaman dalam dunia tulis-menulis dan atau dunia siaran; alat komunikasi yang sering digunakan misalnya: telepon genggam; kemampuan menggunakan computer dan mengakses internet; apakah memiliki e-mail, facebook, dll; serta satu atau dua buah bahan tulisan berita yang mereka harus tulis dengan baik sesuai dengan kaidah penulisan yang benar seperti: kemampuan menentukan angle yang tepat, memahami 5W 1H Why Mengapa, What Apa, Who Siapa, When Kapan, Where Dimana dan How Bagaimana dalam penulisan berita, story telling atau teknik bercerita dalam menulis berita, dan lain lain. 6. Rencanakan sebuah pertemuan informal, tidak harus dibatasi pesertanya peserta adalah sebelumnya. Jumlah peserta bisa tiga sampai 10 orang sekali pertemuan. Tahapan didalam pertemuan:  Diawal pertemuan, Mitra Pelaksana Media menyampaikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari pertemuan untuk menjaring calon JW ini. Penjelasan ini cukup dilakukan maksimal 20 menit.  Calon JW diminta untuk mengisi kuisioner. Pengisian kuisioner dilaksanakan maksimal 20 menit.  Mitra Pelaksana Media didampingi dengan Mitra Pelaksana Teknis melakukan diskusi dan tanya-jawab dengan para calon JW untuk mengetahui kebenaran data yang mereka sampaikan dalam biodata dan kuosioner serta menyampaikan pengalamannya yang relevan dengan kegiatan. Proses ini sekaligus dapat digunakan sebagai tes lisan untuk mengetahui kemampuan mereka yang sebenarnya, baik penguasaan isu maupun kemampuan teknisnya. Proses ini dilakukan maksimal selama 60 menit.  Mitra Pelaksana Media menutup pertemuan dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para calon JW dan berharap mereka dapat mengikuti pelatihan jurnalistik yang akan diadakan setelah pertemuan ini. Hasil seleksi akan diberitahukan Mitra Pelaksana Media dibantu dengan Mitra Pelaksana Teknis kepada masing-masing calon JW melalui surat, e-mail, telepon, sms, dan atau facebook. Sampaikan kepada yang tidak lolos seleksi bahwa jika memang mereka tertarik tetap dapat menjadi jurnalis warga dan mengikuti mentoring berkala setelah training selesai. Pertemuan dapat juga dilakukan di beberapa wilayah kerja KINERJA dengan sistem zona www.kinerja.or.id Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik 23 kecamatan sehingga masing-masing isu di wilayah tersebut dapat diangkat diliput ke permukaan oleh para calon JW nantinya. Seleksi ini sebaiknya tidak menggunakan cara yang ketat penilaiannya. Berapa tahapan sederhana yang bisa digunakan, yakni: a. Kumpulkan semua biodata masing-masing disertai dengan hasil tulisan yang ada. Beri penilaian secara sederhana berdasarkan kriteria yang sudah dijelaskan dan juga kualitas tulisan yang dibuat. b. Susun prioritas penerimaan calon JW berdasarkan perhitungan nilai yang paling tinggi ke nilai yang paling rendah. c. berdasarkan ketersebaran wilayah, gender dan juga latar belakang. Prioritaskan untuk melihat calon berdasarkan: i. Ketersebaran wilayah tempat tinggal ii. Komposisi 60 : 40 untuk laki-laki dan perempuan atau sedikitnya 70 : 30. iii. Prioritaskan calon dengan latar belakang non-staf Pemerintah Daerah non-PNS Pegawai Negeri Sipil. d. Susun daftar prioritas kembali dan sampaikan kepada mitra pelaksana teknis untuk mendapat masukan. Yang diharapkan masukan dari mitra pelaksana teknis adalah yang lebih bersifat keaktifan calon didalam pertemuan-pertemuan di forum. e. Tetapkan daftar prioritas calon peserta pelatihan JW.

E. Membangun Komitmen Calon

Jurnalis Warga Membangun komitmen dengan para calon JW adalah hal yang amat penting sebelum kegiatan pelatihan jurnalistik dengan perspektif jurnalisme warga ini dilaksanakan. Beberapa komitmen yang dapat dilakukan Mitra Pelaksana Media dengan para calon JW itu, misalnya: 1. Para calon JW memberikan fotokopi tanda pengenal pribadi KTP, SIM, dan lain lain dan menandatangani surat pernyataan kesediaan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik secara penuh sesuai dengan lamanya hari yang ditentukan Mitra Pelaksana Media. 2. Para calon JW bersedia membuat dua atau minimal satu liputan per bulan pascapelatihan sebagai sarana untuk mempraktikkan hasil-hasil pelatihan dalam bentuk berita. Ini sekaligus sebagai alat mengevaluasi diri, khususnya untuk tulisan-tulisan mereka. 3. Mitra Pelaksana Media dan calon JW merumuskan bersama semacam kontrak sosial untuk memajukan jurnalisme warga di masing- masing wilayah dengan menggunakan berbagai jenis media dan juga memanfaatkan bentuk www.kinerja.or.id Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik BAB I 24 konvergensi media untuk lebih menyebarluaskan berita-berita mereka. 4. Mitra Pelaksana Media dan calon JW juga merumuskan bersama Kode Etik Jurnalis Warga yang akan menjadi pedoman ketika mereka mulai melakukan peliputan hingga tahap penulisan berita dan melaporkannya kepada publik melalui berbagai media, baik media sosial maupun konvensional. Kode Etik Reporter Warga Ohmynews menyatakan bahwa reporter warga mesti bekerja dengan semangat bahwa semua warga adalah reporter dan menjelaskan kedudukannya jika sedang meliput berita, reporter warga tidak menyebarkan berita palsu dan tidak menggunakan bahasa yang vulgar. Reporter warga juga tidak boleh menghancurkan reputasi orang lain dengan melanggar privasi dan mesti menggunakan metoda yang sah dalam meliput berita. 5. Mitra Pelaksana Media dan calon JW menyusun hak dan kewajiban reporter warga tentang kemungkinan tuntutan yang muncul dari berita yang dihasilkan JW. Masalah hukum adalah sesuatu yang normal dalam praktik jurnalisme, jadi perlu juga mengantisipasi ini dengan membangun komitmen bersama agar jika ini terjadi Mitra pelaksana Media sudah mempunyai mekanisme dan cara menyelesaikannya dengan baik. 6. Mitra Pelaksana Media perlu memberikan semacam insentif kepada JW yang aktif menghasilkan pemberitaan, misalnya: berupa penghargaan atas setiap liputan yang dipublikasikan. Berdasarkan pengalaman penulis dalam mendorong jurnalisme warga di Aceh pegunungan Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara pada kurun waktu 2007 – 2008, penghargaan disarankan tidak berupa uang liputan atau apapun namanya, karena ini akan membuat JW tergantung padanya sehingga ketika program “bantuan dana liputan” tersebut berakhir maka berakhir pulalah kiriman liputan mereka. Pengalaman penulis dalam mendorong jurnalisme warga di Flores Timur, khususnya pulau Adonara pada 2009, membuktikan dengan memberikan penghargaan berupa penyebutan nama lengkap dan asal desa mereka jika di media cetak, online, dan visual lainnya, foto mereka juga dapat ditampilkan, ini sudah cukup membuat para JW dengan sukarela tetap meliput dan menghasilkan informasi berita kepada warga lainnya. Catatan Kaki: [1] Http:www.youtube.comwatch?v=k6uueKh2LKo Sebuah aksi perampokan oleh sekelompok orang berpakaian batik terekam CCTV di sebuah rumah di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Perampokan terjadi pada Sabtu siang, 26 November 2011, dengan cara memperdayai pembantu rumah tersebut. www.kinerja.or.id Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik