BAB III - Penutup
192
memahami kapasitas minimum yang harus dipenuhi, maka yang bersangkutan perlu
mempelajari melalui materi-materi yang telah disiapkan dalam modul pelatihan.
Pemahaman dasar ini merupakan hal penting, karena yang hendak difasilitasi
adalah jurnalis yang didorong untuk menghasilkan produk jurnalistik.
ii. Kemampuan menangkap isu dengan baik. Mitra pelaksana perlu memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin bertanya terus menerus untuk mendalami
suatu isu, termasuk isu dari substansi program Kinerja. Selain memiliki rasa
keinginan tahu yang tinggi, juga kemampuan mendeskripsikan apa yang ditangkap dari
rasa ingin tahunya ke dalam tulisanproduk jurnalistik dengan baik.
iii. Kemampuan menjadi fasilitator.
Dengan kemampuan yang dimiliki, mitra pelaksana tidak boleh menampilkan sikap
menggurui, sikap paling tahu, namun harus menjembatani proses agar setiap jurnalis
warga dapat memahami baik teknis maupun substansi yang akan ditulis. Mitra pelaksana
tidak harus segera menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan kepadanya baik
itu terkait teknis maupun substansi, namun harus berperan untuk membimbing jurnalis
warga menjawab pertanyaannya sendiri dengan kemampuan dan pemahaman yang
dimilikinya.
2. Mentoring melalui pertemuan reguler
a. Metode yang diterapkan di dalam pertemuan.
Kinerja memfasilitasi pertemuan regular antara para jurnalis warga dengan jurnalis professional,
yang juga menghadirkan nara sumber terkait isu tertentu. Tujuan pertemuan adalah untuk:
i. memberi perspektif bagi jurnalis warga mengenai isu atau substansi yang tengah
diadvokasi; ii. mengaplikasikan teori yang telah diterima
dalam pelatihan untuk diterapkan dalam praktik.
Dengan demikian pertemuan regular tersebut dapat dibagi dalam dua sesi yakni:
i. sesi pertama menghadirkan narasumber untuk membahas isu terkait sehingga
jurnalis warga memiliki pemahaman dan dapat melihat angle tertentu untuk menjadi
materi dasar memproduksi konten jurnalistik yang memiliki sisi human interest, dan
ii. sesi kedua adalah membahas berbagai rancangan draft tulisanproduk jurnalistik
yang sudah disusun oleh jurnalis warga untuk dikritisi. Di dalam membahas, mitra
pelaksana telah menyiapkan materi teknis yang berasal dari materi pelatihan, selain
untuk menyegarkan kembali ingatan peserta juga untuk melihat dalam praktik bagaimana
penerapan teori tersebut.
www.kinerja.or.id
Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik
193
Untuk melaksanakan pertemuan regular semacam ini langkah yang perlu dilakukan
oleh mitra pelaksana adalah: i. Menyiapkan TOR sederhana yang berisi
tujuan dan capaian yang diharapkan, isu yang hendak didiskusikan, peserta yang
diharapkan hadir, tulisanproduk jurnalistik yang disiapkan untuk didiskusikan, materi
teknis. Durasi pertemuan sebaiknya dilaksanakan antara tiga sampai tiga
setengah jam yang terbagi dalam dua sesi seperti yang telah dijelaskan di atas.
ii. Mendiskusikan dengan nara sumber materi yang akan disampaikan. Narasumber
dapat berasal dari mitra pelaksana teknis, stafpimpinan SKPD terkait, Tim Teknis
Kinerja atau pihak lain yang dipandang memiliki kompetensi dengan isu terkait.
iii. Mengundang dan memastikan jurnalis warga dan jurnalis professional untuk hadir
di dalam pertemuan. Mitra pelaksana memfasilitasi pertemuan
dengan berperan sebagai moderator. Pertemuan di dalam dua sesi tersebut
didorong oleh mitra pelaksana untuk merumuskan rencana tindak lanjut RTL. RTL
pada sesi pertama diarahkan pada bagaimana peserta merespon hasil diskusi. Untuk sesi
kedua, RTL diarahkan pada perbaikan produk jurnalistik yang disusun oleh jurnalis warga
serta mendorong kerjasama produksimenyusun tulisanproduk jurnalistik.
b. Membangun perspektif dan pemahaman isu. Diskusi dilaksanakan guna membangun
pemahaman atas isu tertentu yang tengah diadvokasi oleh Kinerja untuk memberi amunisi
kepada jurnalis warga, terutama di dalam melihat angle serta perspektif persoalanisu
yang didiskusikan. Di dalam diskusi, mitra pelaksana menjalankan proses moderasi untuk
mempertajam fokus ke arah substansi yang memudahkan peserta diskusi jurnalis warga
dan jurnalis professional dapat menangkap isu urgent yang dibahas. Mitra pelaksana
perlu mendorong peserta diskusi melihat angle persoalan dari sisi human interest, ketimbang
dari sisi programatiknya. Selain terbangunnya pemahaman akan
substansi isu dimaksud, mitra pelaksana dapat menggali pemahaman jurnalis warga lebih
dalam untuk dapat mendeteksi persoalan- persoalan terkait isu dimaksud dengan apa
yang dirasakan oleh publikwarga sisi human interest dan juga dari sisi performa unit layanan
berdasarkan pengalaman sendiri, pengalaman orang di lingkungannya atau juga kejadian
tertentu sebagai fakta.
c. Peningkatan kapasitas teknis. Peningkatan
kapasitas teknis dilakukan oleh mitra pelaksana pada saat pertemuan regular dilakukan,
terutama pada sesi kedua. Metode yang
www.kinerja.or.id
Panduan - Jurnalisme Warga untuk Mendorong Peningkatan Pelayanan Publik