Uji Multikolinearitas Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1.2. Uji Multikolinearitas

Pengujian terhadap asumsi klasik multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antara variabel independen dalam model regresi. Cara umum yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Berikut ini hasil uji multikolinearitas. Tabel 4.3. Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3.296 2.517 X1 -.957 .363 -.367 .314 3.187 X2 .255 .134 .234 .397 2.520 X4 .038 .317 .018 .265 3.771 X5 .233 .360 .058 .756 1.323 X6 -.010 .184 -.005 .815 1.228 X7 -.021 .232 -.009 .572 1.749 X8 -.362 .307 -.121 .576 1.736 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Diolah Dari hasil uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki tolerance value lebih kecil dari 0,1. Dari hasil uji ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 4.2.1.3.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya berbeda atau tetap. Ada beberapa cara untuk mendeteksi problem heteroskedastisitas yaitu dengan grafik scatterplot dan uji statistik glejser. Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas. Gambar 4.3. Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot di atas dapat terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang Universitas Sumatera Utara jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini mengindikasikan bahwa pada data tidak terjadi problem heteroskedastisitas sehingga memenuhi asumsi klasik heteroskedastisitas. Namun analisis menggunakan grafik scatterpolt memiliki kelemahan karena tergantung pada jumlah sampel. Oleh karena itu dibutuhkan teknik lain yang lebih akurat untuk mendeteksi ada atau tidak problem heteroskedastisitas yaitu dengan melakukan uji statistik glejser. Tabel 4.4. Uji Statistik Glejser Sumber : Data Diolah Dari hasil uji glejser di atas diperoleh nilai signifikansi untuk semua variabel 0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data memenuhi asumsi klasik heteroskedastisitas. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.303 1.747 1.318 .189 X1 .085 .252 .049 .338 .736 X2 .018 .093 .024 .188 .851 X4 .152 .220 .109 .693 .490 X5 -.416 .250 -.155 -1.664 .098 X6 -.094 .127 -.066 -.739 .461 X7 .069 .161 .046 .430 .668 X8 .003 .213 .001 .013 .990 a. Dependent Variable: Glejser Universitas Sumatera Utara

4.2.1.4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 75 115

Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Keuangan Dengan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2009

0 34 90

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Aset Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 24 107

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

1 9 19

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 0 8

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 2 11