Uji Autokorelasi Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan yaitu dengan melakukan uji statistik Durbin- Watson dan uji Runs Test. Berikut ini hasil uji autokorelasi. Tabel 4.5. Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .322 a .103 .061 1.59473 1.557 a. Predictors: Constant, X7, X4, X5, X1, X6, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Dari hasil analisis di atas diperoleh nilai DW statistik sebesar 1.557. Jumlah variabel yang digunakan ada sembilan k = 8 dengan sampel n = 156, maka diperoleh nilai DW tabel sebesar 1.852. Karena nilai DW statistik lebih kecil dari nilai DW tabel yaitu 1.557 1.852, maka dapat disimpulkan bahwa data memiliki problem autokorelasi. Selanjutnya dilakukan uji Runs Test untuk memastikan apakah data terdapat problem autokorelasi atau tidak. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Uji Runs Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.19239 Cases Test Value 78 Cases = Test Value 78 Total Cases 156 Number of Runs 75 Z -.643 Asymp. Sig. 2- tailed .520 a. Median Sumber : Data Diolah Dari hasil uji statistik Runs Test di atas diperoleh nilai signifikansi 0.520. Artinya nilai signifikansi 0.520 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat problem autokorelasi, dan selanjutnya untuk meyakinkan apakah data tidak terdapat problem autokorelasi dilakukan Uji Box-Ljung. Tabel 4.7. Uji Box-Ljung Autocorrelations Series: Unstandardized Residual Lag Autocorrelati on Std. Error a Box-Ljung Statistic Value df Sig. b 1 .116 .066 3.136 1 .077 2 .028 .064 3.324 2 .190 3 .218 .067 13.991 3 .003 4 .214 .066 24.413 4 .000 5 -.002 .066 24.414 5 .000 6 .086 .067 26.074 6 .000 7 .210 .064 36.972 7 .000 Universitas Sumatera Utara 8 .068 .066 38.039 8 .000 9 .055 .065 38.744 9 .000 10 .175 .065 45.984 10 .000 11 .058 .065 46.795 11 .000 12 -.016 .066 46.853 12 .000 13 .085 .066 48.514 13 .000 14 .148 .065 53.639 14 .000 15 .003 .063 53.642 15 .000 16 .023 .064 53.774 16 .000 a. The underlying process assumed is independence white noise. b. Based on the asymptotic chi-square approximation. Dari hasil Uji Box-Ljung di atas terdapat lebih dari dua lag yang mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat problem autokorelasi. Hasil uji Box-Ljung ini konsisten dengan uji run test. Gambar 4.4. Grafik Box-Ljung Sumber : Data Diolah Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 75 115

Analisis Hubungan Pertumbuhan Rasio Keuangan Dengan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2009

0 34 90

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Aset Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 24 107

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

1 9 19

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia.

0 0 25

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 0 8

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 2 11