dibuat agar hubungan antara pelaku usaha dengan konsumen menjadi nyaman dan dapat memberikan kepastian hukum.
B. Bentuk-Bentuk Jasa Perbankan dalam Kegiatan Perbankan
Pelaku usaha menurut UUPK adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Sedangkan yang dimaksud dengan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
36
Secara pengertian bank memiliki arti sebuah institusi yang memiliki surat izin bank, menerima tabungan dan deposito, memberikan pinjaman dan menerima
serta menerbitkan check.
37
Bank terbagi atas dua bentuk, yaitu bank umum dan bank perkreditan umum. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
38
Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
39
36
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 1.
37
Sulad S. Hardanto, Manajemen Resiko Bagi Bank Umum Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006, hlm. 4.
38
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 3.
39
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 4.
Universitas Sumatera Utara
Bank selain melakukan tugas utama yaitu penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat, bank juga memberikan berbagai layanan jasa kepada
masyarakat. Jasa perbankan merupakan layanan yang diberikan oleh bank kepada nasabah atau konsumen berkaitan dengan usaha tersebut. Dengan adanya fasilitas
jasa yang lengkap maka nasabah akan lebih tertarik untuk menyimpan dana pada bank tersebut.
40
Bentuk-bentuk jasa perbankan yang diberikan oleh bank adalah sebagai berikut:
1. Transfer
Pengiriman uang dilaksanakan secara pemindah bukuan dari satu rekening ke rekening lain atas permintaan dan atas beban pengirim.
Menurut Lukman
Dendawijaya, transfer adalah jasa yang diberikan bank dalam pengiriman uang antar bank atas permintaa
n pihak ketiga yang ditunjuk kepada penerima ditempat lain.
41
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang
bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit. Menurut
Djumhana, pengiriman uang atau transfer dari dan keluar negeri tersebut menjadi dua
macam yaitu:
42
40
Djoni Gozali dan Rachmadi Usaman, Hukum Perbankan Jakarta: Sinar Grafika, 2012, hlm. 373.
41
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan Cetakan Kedua Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005, hlm. 29.
42
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006, hlm. 187.
Universitas Sumatera Utara
a. Kiriman
uang keluar out
ward transfer artinya bank menerima amanat dari nasabah didalam negeri;
b. Kiriman uang masuk inward transfer artinya bank menerima amana
t dari pihak luar negeri untuk membayarkan sejumlah uang kepada p ihak tertentu didalam negeri perusahaan, lembaga atau perorangan.
Munculnya usaha
untuk meningkatkan fee based income barulah ditetapkan tarif fee tertentu atas pelaksanaan jasa transfer tersebut, yang dikenal dengan biaya transfer.
2. Inkaso Inkaso adalah jasa yang diberikan bank atas permintaan nasabah un
tuk menagihkan
pembayaran surat-
surat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga ditempat lain dimana ba nk yang bersangkutan mempunyai cabang atau pada bank lain.
43
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di
kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. Sebagai imbalan jasa atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah
tarif atau fee tertentu
kepada nasabah
atau calon
nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso. Sebagai
imbalan, bank meminta imbalan atau pembayaran atas penagihan tersebut ya ng disebut dengan biaya inkaso.
3. Safe deposit box
43
Lukman Dendawijaya, Loc.Cit.
Universitas Sumatera Utara
Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan
harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api
untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Penggunaan jasa ini bertujuan untuk menghilangkan rasa khawatir, menyangkut keamanan barang-barang yang
tidak ternilai harganya. Safe Deposit Box merupakan salah satu sistem pelayanan bank kepada
masyarakat dalam bentuk bank menyewakan box dengan ukuran tertentu untuk menyimpan barang-barang berharga dengan jangka waktu tertentu dan nasabah
menyimpan sendiri kunci kotak pengaman tersebut.
44
Dalam menentukan pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat, tentunya harus memilih tempat yang dapat
dipercaya oleh konsumen. Kegunaan Safe Deposit Box yaitu: a.
Untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-surat penting seperti sertifikat-sertifikat, saham, obligasi, surat perjanjian, akte kelahiran,
ijazah, dan lain-lain; b.
Untuk menyimpan benda-benda berharga seperti emas, berlian, mutiara, intan, dan lain-lain.
4. Kliring Kata kliring berasal dari bahasa Inggris to clear yang berarti
membersihkan, menyelesaikan. Istilah clearing bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia menjadi kliring.
45
Menurut Emmy Pangaribuan Simanjuntak, kliring adalah suatu pelaksanaan teknis mengenai perhitungan hutang piutang dalam
bentuk surat berharga dan surat-surat dagang seperti wesel, cek, bilyet giro dan
44
Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan Jakarta: Gramedia, 1990, hlm. 66.
45
Achmad Anwari, Peranan Kliring Dalam Dunia Perbankan Jakarta: Balai Aksara, 1985, hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
bukti-bukti penerima transfer dari luar kota, nota-nota kredit dan surat-surat dagang lain, diadakan antar bank peserta lainnya melalui lembaga kliring dan
menurut tata cara yang ditentukan oleh lembaga kliring.
46
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 1435KEPDirUPPB tanggal 10 September 1981 menyatakan Kliring adalah sarana perhitungan antar
bank guna memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Pelaksanaan perhitungan hutang piutang itu diatur oleh suatu lembaga yang berada di bawah Bank
Indonesia yang disebut lembaga kliring. Kliring ini diadakan di tempat-tempat dimana ada Bank Indonesia dan
berdasarkan keadaan setempat yang memerlukan dan memenuhi persyaratan untuk diselenggarakannya kliring. Tujuan diselenggarakannya lembaga kliring
adalah untuk memajukan memperlancar lalu lintas pembayaran giral serta pelayanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank.
47
5. Kartu kredit Kartu Kredit merupakan istilah yang diadopsi dari istilah credit card,
merupakan kata majemuk, yang terdiri dari dua kata yang masing-masing mempunyai pengertian dan arti yang berbeda, dalam pengertian yang tidak
sepadan serta berbeda pula pengertiannya secara harafiahnya.
48
Mengenai pengertian kartu kredit ini masih belum ada kesepakatan dari para ahli, oleh karena itu dikemukakan beberapa pendapat mengenai kartu kredit
menurut para ahli hukum dan praktisi sebagai berikut:
46
Ibid.
47
Ibid., hlm. 12.
48
Sri Redjeki Hartono, Aspek Hukum Penggunaan Kartu Kredit Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman, 1995, hlm. 35.
Universitas Sumatera Utara
a. Kartu kredit adalah salah satu alat pembayaran paling muktahir setelah cek
dan giro yang bersifat tidak tunai. Kartu kredit dibuat dari plastik dengan ukuran standar tertentu dan berisikan data nomor kartu yang terekam
dalam magnetic stripe pada bagian belakang kartu. Pada bagian depan kartu terdapat nama dan nomor pemegang kartu yang dicetak timbul, juga
terdapat tanggal masa berlaku kartu tersebut. Nomor pemegang kartu biasanya terdiri dari 12-16 digit dan unik untuk setiap bank dan pemegang
kartu.
49
b. Kartu Kredit adalah kartu atau sejenis kartu yang merupakan fasilitas
kredit dan dapat digunakan untuk membayar barang dan atau jasa di tempat-tempat yang sudah ditentukan.
50
c. Kartu Kredit adalah kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik dengan
dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisukan untuk menandatangani tanda
pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli di tempat- tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan tiket, pengangkutan
dan lain-lain. Selanjutnya membebankan kewajiban kepada penerbit kartu kredit untuk melunasi harga barang dan jasa. Kemudian kepada
penerbitnya diberikan hak untuk menagih kembali pelunasan harga tersebut dari pihak pemegang kartu kredit plus biaya-biaya lainnya, seperti
bunga, biaya tahunan, uang pangkal, dan sebagainya.
51
6. Letter of credit
49
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1972 Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang- Undang .Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
50
Sri Redjeki Hartono, Op.Cit., hlm. 36.
51
Munir Fuady, Hukum Pembiayaan Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995, hlm. 218- 219.
Universitas Sumatera Utara
Letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada
eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima LC diberi hak oleh importir untuk
menarik wesel surat perintah untuk melunasi utang atas Bank Pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank yang bersangkutan menjamin
untuk mengakseptir atau menghonorir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi syarat yang tercantum di dalam surat itu.
Bank memberikan pelayanan jasa perbankan dengan tujuan untuk mempermudah konsumen atau nasabah dalam melakukan suatu transaksi
perbankan. Jasa-jasa perbankan yang diberikan oleh bank kepada nasabah atau konsumen salah satunya adalah transfer dana. Transfer dana sebagai salah satu
fasilitas pendukung jasa di perbankan merupakan fasilitas yang semakin banyak dibutuhkan masyarakat, hal ini disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan
penggunaan dana mengharuskan kepemilikan dana atau sejumlah dana didapat dengan cepat. Dengan menggunakan transfer dana inilah, nasabah dapat
melakukan pemindahan uang dengan cepat kepada yang dituju atau mendapatkan dana dengan cepat dari pihak lain.
Pasal 1 angka 1 UU Perbankan menjelaskan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Ada yang perlu digaris bawahi bahwa dalam pengertian frase “kegiatan usaha” dan “serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usaha”. Kedua frase tersebut menjelaskan bahwa bagaimana bank memiliki kegiatan usaha serta cara dan proses
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan kegiatan usahanya yang diberikan kepastian hukum oleh undang- undang ini.
Terkait dengan adanya berbagai bentuk jasa perbankan yang telah berkembang yang mana diawali dari bentuk yang paling sederhana hingga bentuk
yang paling kompleks, bank memberikan berbagai fasilitas perbankan kepada nasabahnya sebagai bentuk dari meningkatnya pelayanan yang diberikan oleh
bank kepada nasabah. Dan pastinya fasilitas ini merupakan bentuk pelayanan yang dapat menjadi gambaran bahwa semakin meningkatnya kebutuhan manusia
terhadap jasa perbankan.
C. Perlindungan Konsumen Dalam Penggunaan Jasa Perbankan