4.5 Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
Rasio alokasi belanja bantuan sosial dalam penelitian ini adalah rasio alokasi belanja bantuan sosial yang ditampung pada APBD 2012 dan 2013.
Indikator dari variabel ini adalah perbandingan besaran alokasi belanja bantuan sosial dengan total belanja yang ditampung pada APBD. Penelitian ini mengukur
rasio alokasi Belanja Bantuan Sosial BBS dengan membandingkan besaran alokasi BBS dengan Total Belanja TB. TB terdiri dari penjumlahan besaran
Belanja Langsung BL dengan Belanja Tidak Langsung BTL. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan BBS = Belanja bantuan sosial
:
TB = Total belanja BL + BTL Rasio alokasi belanja hibah dalam penelitian ini adalah rasio alokasi
belanja hibah yang ditampung pada APBD 2012 dan 2013. Indikator pada variabel ini adalah perbandingan besaran anggaran hibah dengan total belanja
yang ditampung pada APBD. Penelitian ini mengukur rasio alokasi Belanja Hibah BH dengan membandingkan besaran alokasi BH dengan TB. TB terdiri dari
penjumlahan besaran BL dengan BTL. Rumus yang digunakan adalah:
Rasio Alokasi BBS = BBS
TB 100
Rasio Alokasi BH = BH
TB 100
Universitas Sumatera Utara
Keterangan BH = Belanja hibah
:
TB = Total belanja BL + BTL Rasio alokasi belanja modal dalam penelitian ini adalah rasio alokasi
belanja modal
yang ditampung pada APBD 2012 dan APBD 2013.
Indikator pada variabel ini adalah perbandingan besaran anggaran modal dengan total belanja
yang ditampung pada APBD. Penelitian ini mengukur rasio alokasi Belanja Modal BM dengan membandingkan besaran alokasi BM dengan TB. TB terdiri
dari penjumlahan besaran BL dengan BTL. Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan BM = Belanja modal
:
TB = Total belanja BL + BTL Daerah KDH Incumbent dalam penelitian ini adalah daerah dimana
kepala daerah mencalonkan kembali menjadi KDH pada pemilihan umum kepala daerah Pemilukada tahun 2013, sebaliknya daerah KDH Non-Incumbent dalam
penelitian ini adalah daerah dimana KDH tidak mencalonkan kembali dalam Pemilukada tahun 2013.
Definisi operasional dan teknik pengukuran variabel merumuskan secara singkat dan jelas tentang definisi variabel dan indikatornya sehingga mudah untuk
dipahami dan tidak sulit untuk diukur. Defenisi operasional dan teknik pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Rasio Alokasi BM = BM
TB 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel Nama
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Rasio Alokasi
Belanja Bantuan
Sosial X1 Belanja bantuan sosial dalam
penelitian ini adalah alokasi belanja bantuan sosial yang
ditampung pada APBD 2012 dan APBD 2013
Perbandingan besaran anggaran belanja
bantuan sosial dengan total belanja yang
ditampung pada APBD. Rasio Alokasi BBS:
BBS:TB x 100 Rasio
Rasio Alokasi
Belanja Hibah X2
Belanja hibah dalam penelitian ini adalah alokasi
belanja hibah yang ditampung pada APBD 2012
dan APBD 2013 Perbandingan besaran
anggaran belanja hibah dengan total belanja
yang ditampung pada APBD
Rasio Alokasi BH: BH:TB x 100
Rasio
Rasio Alokasi
Belanja Modal X3
Belanja modal dalam penelitian ini adalah alokasi
belanja modal yang ditampung pada APBD 2012
dan APBD 2013 Perbandingan besaran
anggaran belanja modal dengan total belanja
yang ditampung pada APBD.
Rasio Alokasi BM: BM:TB x 100
Rasio
Daerah KDH Incumbent
Y Daerah dimana Kepala
Daerah KDH yang mencalonkan kembali
menjadi kdh pada pemilihan umum kepala daerah
Pemilukada tahun 2013 KDH mencalonkan diri
kembali dalam Pemilukada
Nominal
Daerah KDH Non-
Incumbent Y
Daerah dimana KDH tidak mencalonkan kembali
menjadi kdh pada Pemilukada tahun 2013
KDH tidak mencalonkan diri
kembali dalam Pemilukada
Nominal
4.6 Metode Analisis Data