Belanja Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan SAP

2.1.3.1. Belanja Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan SAP

Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP pada pernyataan nomor 2 paragraf 8 menyebutkan bahwa belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum NegaraDaerah yang mengurangi Saldo Anggaran Labih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Menurut Peraturan Pemerintah PP Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP, Pernyataan Nomor 2 paragraf 39, belanja dibagi menjadi 3 tiga jenis yaitu: belanja operasi; belanja modal; belanja lain – lain tak terduga. Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial. Belanja modal terdiri dari belanja aset tetap, belanja aset lainnya, belanja lain – laintak terduga. Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 Tentang SAP, Pernyataan Nomor 2 paragraf 36 – 40, belanja diklasifikasikan menjadi 4 empat kelompok besar yaitu: belanja operasi, belanja modal, belanja lain – lain belanja tak terduga, dan belanja transfer. Belanja Operasi. Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari – hari pemerintah pusat daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi meliputi: belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, dan bantuan sosial. Belanja Modal. Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal Universitas Sumatera Utara meliputi: belanja modal tanah; belanja modal peralatan dan mesin; belanja modal gedung dan bangunan; belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan; belanja modal aset tetap lainnya; belanja aset lainnya aset tidak berwujud. Belanja Lain – Lain Belanja Tak Terduga. Belanja lain – lain atau belanja tidak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusatdaerah. Belanja Transfer. Belanja transfer adalah pengeluaran anggaran dari entitas pelaporan yang lebih tinggi ke entitas pelaporan yang lebih rendah seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan dana bagi hasil oleh pemerintah provinsi ke kabupatenkota serta dana bagi hasil dari kabupatenkota ke desa.

2.1.3.2. Belanja Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Permendagri