Rasio Alokasi Belanja Hibah Rasio Alokasi Belanja Modal

bantuan sosial terlebih dahulu harus jelas siapa yang akan menerima belanja bantuan sosial, mengajukan proposal kecuali untuk yang bersifat “tidak terencana”, ada verifikasi dokumen dan lapangan, dan penyusunan RKA- SKPDRKA-Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD. Oleh karena itu, inventarisasi data orang miskin sangat penting, dan sebisa mungkin merupakan data yang valid dan factual http:www.syukriy.wordpress.com . Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada anggotakelompok masyarakat sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Anggotakelompok masyarakat tersebut meliputi: a individu, keluarga, danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum; b lembaga non pemerintahan bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu, kelompok, danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.

2.1.3.3.2. Rasio Alokasi Belanja Hibah

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN pasal 1 ayat 9 mendefinisikan pendapatan hibah sebagai penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa danatau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri, sedangkan belanja hibah adalah pengeluaran pemerintah berupa pemberian yang tidak diterima kembali, dalam bentuk uang, barang, jasa danatau surat berharga, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya Pasal 1 ayat 10. Selanjutnya dari sisi pendapatan hibah disebutkan lebih lanjut bahwa Menteri Keuangan yang Universitas Sumatera Utara bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penatausahaan pendapatan hibah, serta harus dikelola dalam APBN, dapat disetorkan ke rekening Kas Negara atau langsung diterima oleh KL Pasal 56. Pasal 1 ayat 10 menyebutkan belanja hibah adalah setiap pengeluaran pemerintah berupa pemberian yang tidak diterima kembali, dalam bentuk uang, barang, jasa, danatau surat berharga, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya. Sebagaimana pendapatan hibah, belanja hibah juga merupakan kewenangan Menteri Keuangan untuk mengelola belanja hibah. Belanja hibah diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, rasionalitas dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah Erlina Rasdianto, 2013:122.

2.1.3.3.3. Rasio Alokasi Belanja Modal

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN Pasal 93 menyebutkan bahwa belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk memperoleh atau menambah nilai aset tetap danatau aset lainnya memberi manfaat lebih dari satu tahun, memenuhi batasan minimal kapitalisasi, dan dipergunakan untuk kepentingan umum. Modul bagan akun standar pada program percepatan akuntabilitas keuangan pemerintah tahun 2012 kementerian keuangan republik Indonesia disebutkan bahwa belanja modal adalah pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap danatau aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Menurut Halim 2002:73, belanja modal merupakan pengeluaran pamerintah daerah yang Universitas Sumatera Utara manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset dan kekayaan daerah.

3.1.4. Daerah KDH Incumbent dan Non-Incumbent