Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang ada. Padahal jadwal mempunyai peran yang cukup penting dalam menunjang kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di sekolah KBM,
khususnya SMA Negeri 3 Bantul. Permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 3 Bantul terkait dengan jadwal adalah adanya cukup banyak mata pelajaran
yang mengalami tumbukan dengan kelas lain sedangkan ruang yang ada terbatas satu atau dua ruangan saja. Dengan adanya tumbukan tersebut,
mengakibatkan tidak efektifnya KBM di SMA Negeri 3 Bantul. Salah satu contoh dari tumbukan jadwal dan ruang yang terjadi di SMA
Negeri 3 Bantul adalah pada hari Rabu pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 terjadwal mata pelajaran Bahasa Inggris untuk 3 kelas sekaligus, masing-
masing untuk kelas X – XII padahal hanya terdapat 2 ruang mata pelajaran
yang tersedia, sehingga salah satu kelas harus mengalah dan mencari ruangan sendiri. Untuk mencari ruangan tersebut, penanggung jadwal mata pelajaran
harus turun tangan untuk mencarikan ruangan yang kosong dengan melihat kembali jadwal bahkan keliling area sekolah untuk mendapatkan ruangan
yang benar-benar kosong tidak terpakai. Proses pencarian ruang secara otomatis membutuhkan waktu. Sedangkan
dalam pelaksanaan sistem pembelajaran moving class di SMA Negeri 3 Bantul tidak disediakan waktu tersendiri sehingga, proses perpindahan ruang
akan menyita waktu yang dialokasikan untuk mata pelajaran selanjutnya. Jika tidak terjadi tumbukan ruang, proses perpindahan tidak akan memakan waktu
yang cukup banyak karena tujuan selanjutnya telah jelas. Namun jika terjadi tumbukan mata pelajaran dan ruang, maka waktu untuk melakukan
perpindahan akan semakin bertambah karena digunakan untuk mencari ruang lain. Dengan pertambahan waktu tersebut, waktu pembelajaran pada mata
pelajaran berikutnya akan semakin berkurang. Akibatnya, pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tidak optimal.
Secara teori dalam analisis kebutuhan ruang dalam moving class di SMA Negeri 3 Bantul, sebagian besar mata pelajaran pokok mempunyai jumlah
ruangan mata pelajaran yang mencukupi kecuali beberapa mata pelajaran tambahan seperti muatan lokal dan Keterampilan yang belum mempunyai
ruang sendiri dan selanjutnya akan menyesuaikan tempatnya. Namun dalam kenyataannya, pengelolaan dan penggunaan ruang tersebut kurang maksimal
yang disebabkan oleh pengelolaan jadwal mata pelajaran yang kurang maksimal pula. Tidak maksimalnya pengelolaan jadwal mata pelajaran dan
penggunaan ruang ini disebabkan karena proses pembuatan jadwal yang masih manual, kurang terbukanya sekolah untuk mengubah sistem
penjadwalan lama ke dalam bentuk yang baru, dan adanya penentuan jam kosong bagi guru yang cukup banyak. Selain hal tersebut, pemberlakuan
Jadwal Khusus Jelang UN 2011 untuk Kelas XII semakin mempersulit penanggung jawab jadwal dalam mengatasi masalah tumbukan ruangan. Hal
ini dikarenakan adanya penambahan, pengurangan dan meniadakan jam pada mata pelajaran tertentu.
Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mencoba mengembangkan dan menyajikan suatu bentuk jadwal dengan satu nilai
tambah yaitu penetapan ruang untuk setiap jam mata pelajaran dalam jadwal
dan disertai dengan daftar ruang yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk menangani tumbukan ruang ketika pembelajaran berlangsung.
Langkah ini dilakukan karena sistem penjadwalan yang ada di SMA Negeri 3 Bantul yang tidak dapat diubah. Sehingga diharapkan proses belajar mengajar
lebih lancar dan alokasi waktu berpindah dapat dikurangi.