Penjadwalan Timetable dan Penjadwalan di Sekolah School
untuk mengatur program belajar dan praktek program lapangan sehingga dapat terselenggara secara tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengaan memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia dengan segala keterbatasannya.
Sedangkan menurut Hariyanto 2009 dijelaskan bahwa : “Menyusun jadual pelajaran adalah salah satu kegiatan dalam
manajemen kurikulum di sekolah pada proses pengorganisasian organizing. Pekerjaan tersebut umumnya dilakukan oleh petugas
khusus penyusun jadual di Sekolah Dasar, Seksi Kurikulum di SMP, atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum di
SMASMKMA. Jadual pelajaran berfungsi sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa. Di dalam jadual
pelajaran menjabarkan seluruh program pengajaran di sekolah, karena dengan melihat jadual pelajaran akan diketahui: 1 mata
pelajaran apa yang akan diajarkan, 2 kapan pelajaran itu diajarkan, 3 di mana ruang pelajaran diajarkan, dan 4 siapa guru yang
mengajar pada suatu kelas tertentu selama satu minggu.”
Menurut Ross yang dikutip oleh A. Wibowo 2009, permasalahan jadwal
mata kuliah
lecture timetable
adalah permasalahan
pengalokasian waktu dan tempat untuk suatu kegiatan perkuliahan, seminar, dan lain-lain untuk memenuhi beberapa kendala yang
berhubungan dengan kapasitas dan lokasi dari ruang, waktu, dan hal lain yang berhubungan dengan perkuliahan.
Sebelum melakukan penyusunan jadwal, kita harus tahu hal-hal apa saja yang harus diketahui terlebih dahulu, menurut E.K. Burke, D.G.
Elliman, dan R.F. Weare 1993 yang dibutuhkan dalam penyusunan jadwal adalah :
“…..Firstly, there needs to be a member of staff, either as tutor, lecturer or invigilator institutions usually require more than one in
this case. Secondly, there are a number of students involved who may all undertaking the same degree course or who come from many
different backgrounds. Thirdly, the meeting must have a particular room. This will often depend on the type of meeting. Finally, the
meeting must occur at a particular time….”
Dari penjelasan di atas, yang harus diketahui sebelum melakukan penyusunan jadwal yaitu adanya staff pengajar tutor, lecturer or
invigilator pengawas ujian yang biasanya lebih dari satu, sejumlah siswa, setiap pertemuan berada pada satu ruang khusus dan pertemuan
tersebut terjadi dalam waktu yang khusus pula. Pada penjelasan ini, jadwal yang akan disusun tidak terbatas pada jadwal pelajaran kuliah
saja namun termasuk jadwal ujian. Selain hal tersebut diatas, menurut Drs. Abu Ahmadi yang dikutip
oleh Suryosubroto 2005, penyusunan jadwal pelajaran harus memperhatikan beberapa hal :
a. Antara mata pelajaran satu dengan lainnya harus ada selingan agar
tidak menjemukan. b.
Pelajaran jangan terlalu lama, kelas I dan II SD satu jam pelajaran 30 menit, kelas III-VI 40 menit dan sekolah lanjutan 45 menit.
c. Catatan : Untuk satu mata pelajaran maksimum 2 jam pelajaran jika
diberikan berurutan. d.
Masing-masing mata pelajaran diberikan waktu saat yang sesuai, biasanya pelajaran yang banyak membutuhkan daya pikir
dijadwalkan pada jam permulaan. e.
Harus disediakan waktu istirahat agar murid tidak terlalu lelah.
f. Jangan sampai kegiatan di suatu kelas dapat mengganggu kegiatan di
kelas selanjutnya. g.
Untuk sekolah-sekolah yang kecil murid sedikit dapat diberikan kegiatan yang sama, dalam waktu yang sama misalnya olah raga,
kesenian dan sebagainya. Ada dua prinsip dalam penyusunan jadwal mata pelajaran. Menurut
Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Sumanto 1982 prinsip-prinsip itu adalah :
a. Prinsip didaktis yang menyangkut tentang mengutamakan mata
pelajaran yang memerlukan pemikiran lebih berat untuk ditempatkan di jam pelajaran permulaan, kegiatan KBM yang tidak mengganggu
kelas lain, adanya selingan mata pelajaran, dan adanya waktu istirahat.
b. Prinsip praktis, yaitu menyangkut masalah keahlian, spesialisasi dan
minat dari guru, masalah senioritas guru tingkat pengalaman, masalah guru wanita, masalah hari mengajar jumlahnya dan
masalah jam kosong. Kemudian, masih menurut Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty
Sumanto 1982 dalam menyusun jadwal pelajaran dibedakan menjadi 3 langkah yaitu :
a. Tahap pendahuluan atau inventarisasi.
Di dalam tahap ini kita harus mendata macam mata pelajaran di setiap kelas, jumlah jam untuk tiap mata pelajaran di setiap kelas,
jumlah jam keseluruhan untuk suatu sekolah, guru yang mengampu setiap mata pelajaran untuk masing-masing kelas.
b. Tahap penyiapan alat-alat.
Dalam buku ini disebutkan alat yang dipergunakan adalah papan jadwal membuat kotak-kotak kosong untuk menempelkan kartu
pelajaran dan kartu pelajaran tertera nama pelajaran dan nama guru. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi maka ada penyesuaian alat untuk pembuatan jadwal ini. c.
Tahap penentuan hari jam. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu
prioritaskan mata pelajaran yang jumlahnya paling banyak, selesaikan dulu penempatannya yang kemudian dilanjutkan dengan
mata pelajaran yang lain. Perhatikan juga permintaan guru, selanjutnya setelah disusun jadwal itu ditawarkan kepada guru untuk
selanjutnya diadakan perundingan antar guru jika perlu dilakukan perubahan yang selama itu tidak melanggar prinsip-prinsip.