Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Moving Class

a. Dalam buku Kurikulum, Usaha-Usaha Perbaikan Dalam Bidang Pendidikan dan Administrasi Pendidikan dari Dep. P dan K, administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaa, pengorganisasian, pengawasan dan pembiayaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. b. Dalam Administration of Public Education 1962 oleh Carter, Stephen G. Knezevich, administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurutan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi dan pernyataan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. c. Educational Administration, 1966 oleh Robert E. Wilson , educational administration is the coordination of forces necessary for the good instruction of all children within a school organization into an orderly plan for accomplishing the unit’s objectives and the assuring of their proper accomplishment.

2. Administrasi Sekolah

Berdasarkan definisi administrasi pendidikan di atas, inti dari administrasi pendidikan adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Drs. M. Ngalim Purwanto 2005, kegiatan yang tercakup dalam administrasi pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat umum yang dilakukan oleh semua lembaga yang mengurusi masalah pendidikan. Lembaga tersebut meliputi sekolah dan lembaga lainnya yang termasuk dalam struktur Depdikbud. Menurut Hartati Sukirman, dkk t.th, dilihat dari objek garapan dengan bertitik tolak pada kegiatan “dapur inti” yaitu kegiatan belajar, maka ruang lingkup administrasi pendidikan di sekolah terdiri dari delapan objek, yaitu : a. Administrasi siswa b. Administrasi personel sekolah

c. Administrasi kurikulum

d. Administrasi sarana prasarana atau fasilitas e. Administrasi pembiayaan f. Administrasi ketatalaksanaan g. Administrasi organisasi sekolah h. Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat

3. Administrasi Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Menurut Prof. Dr. Oemar Hamalik 2008 dijelaskan bahwa : “Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan sekolah bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai hal kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut, sekolah lembaga pendidikan menyediakan lingkungan pendidikan bagi siswa untuk berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun sedemikian rupa yang memungkinkan siswa melakukan beraneka ragam kegiatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti : bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-gambar, halaman sekolah dan lain- lain.” Berbeda dengan pendapat Hartati Sukirman t.th, dalam arti sempit sekali kurikulum adalah jadwal pelajaran dan dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktik yang diberikan kepada siswa selama mengikuti pendidikan tertentu pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan dalam arti luas, kurikulum adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada siswa selama mengikuti pendidikan. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan kurikulum mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut : 1 Kurikulum merupakan suatu rencana perencanaan. 2 Kurikulum merupakan pengaturan, berarti mempunyai sistematika dan struktur tertentu. 3 Kurikulum memuat berisikan isi dan bahan pelajaran, menunjuk kepada perangkat mata ajaran atau bidang pengajaran tertentu. 4 Kurikulum mengandung cara, atau metode, atau strategi penyampaian pengajaran. 5 Kurikulum Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 6 Kendatipun tidak tertulis, namun telah tersirat di dalam kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.