1.5 Ikhlas Dalam Berhaji
Ikhlas dalam berhaji adalah memurnikan dan tujuan dalam melaksanakan perjalanan haji, mulai dari Ihram, wukuf, Thawaf, Sa’I hanya
semata-mata untuk mencari keridhoan Allah SWT. Ibadah haji merupakan
puncak pengabdian manusia kepada Allah, karena Ibadah haji menuntut pengorbanan Lahiriah, batiniah, material, maupun spiritual. Dalam
berhaji, seorang muslim akan menyaksikan tempat-tempat bersejarah dalam perjuangan islam, merasakan betapa besar pengorbanan dalam
penyebaran islam. Sesuai Firman-Nya :
“…. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa
mengingkari kewajiban haji maka bahwasanya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.“
QS. Ali Imran : 97 Pengertian haji secara bahasa adalah pergi ke suatu tempat untuk
mengunjungi. Dalam syariat, istilah haji berarti pergi ke Baitullah ka’bah untuk melaksanakan ibadah yang telah ditetapkan Allah SWT, di bulan yang
telah ditentukan Dzulhijjah. Haji adalah rukun islam yang terakhir, untuk
orang-orang yang telah mampu melaksanakannya fisik dan mental. Haji tidak diwajibkan, bagi hamba-hamba Allah yang belum memiliki
kemampuan secara fisik maupun ekonomi.
Hamba Allah yang ibadah hajinya ikhlas adalah hamba yang tidak ada lain yang ia niatkan, dan ia tuju selain Allah SWT
. Ia berhaji bukan ingin dipuji, mendapat gelar atau status sosial dimasyarakat, ingin disebut
orang sholeh, untuk berbangga diri, atau tujuan-tujuan lain selain mencari keridhoan Allah. Karena seorang hamba yang tujuan hajinya bukan Allah,
berarti ia tidak ikhlas dalam ibadahnya. Hamba yang tidak ikhlas dalam amalnya, maka amalanya itu sia-sia di sisi Allah.
Ibadah haji mendidik jiwa hamba Allah untuk ikhlas, berkorban dan sabar menyerahkan diri secara total, atas segala kehendak yang
diperintahkan Allah pada manusia. Menjalankan perintahnya dengan tulus dan ikhlas, bukan untuk kepentingan pribadi, menyombongkan diri,
atau hal-hal lain yang sifatnya kebanggan sesaat. Karena haji adalah bentuk pengorbanan hamba atas harta dan waktu yang ia miliki, semata-
mata unutuk mengabdikan diri kepada Allah, dengan pengabdian yang seutuhnya. Tanpa pamrih, tanpa balas jasa yang mengurangi kadar
keikhlasan dalam beramal. Dan hamba yang belum dimampukan, jangan bersedih sebab sabda Nabi, melaksanakan shalat jum’at bagi kaum miskin,
sama seperti ibadah haji bagi mereka
.
1.6 Ikhlas Setiap Waktu