Dan hakikat “Bismillah” adalah “ikhlas”, hamba yang senantiasa ikhlas hatinya, akan selalu memurnikan niatnya kepada Allah pada
semua aktifitas hidupnya. Ikhlas akan membawa ketentraman dalam segala aktifitas hidupnya. Apapun hasil yang di tetapkan Allah melalui
usahanya, hamba tersebut akan ia terima dengan ikhlas. Keikhlasan menerima segala hasil yang Allah tetapkan, akan membeuat hamba Allah
tersebut tentram hatinya.
Ketentraman tersebut akan membuat hamba tersebut menjalanai hidup dengan pikiran, hati dan tindakan yang positif. Menebarkan nilai-
nilai positif dalam kehidupan, sekaligus memancing umpan balik energi positif dalam lingkungan kehidupan hamba tersebut. Orang yang hatinya
ikhlas, akan senantiasa menjalani hidup dengan tentram dan positif.
Sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an : “Dan siapakah yang lebih baik agamanya, dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?.”
QS. An-Nisa : 125
1.2 Memperbaharui Ikhlas Dengan Mengingat Allah
“yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” QS. Ar-Rad : 28
Ikhlas itu tidak mudah, butuh perjuangan dan istiqomah untuk mancapainya. Setiap manusia mungkin pernah berada dalam kondisi
ikhlas, tetapi tak lama kemudian ujian hidup membawa kemabali dirinya dalam hawa nafsu dan keosmbongan. Jadi keikhlasan itu harus senantiasa
di jaga, dan menjaga keikhlasan itu lebih sulit dari mencapai ikhlas itu sendiri. Mencapai kondisi ikhlas itu tidak semudah membalikkan dua
belah tangan, karena hanya orang-orang yang telaj mencapai keilmuan yang utuh kepada Allah lah, yang dapat derajat keikhlasan.
Karena itu, ikhlas harus selalu di jaga dan di perbaharui, agar keikhlasan itu tidak hilang dan luntur. Cara memperbaharui ikhlas yang
ampuh, Cuma dengan satu cara yaitu “Mengingati Allah”. Sebab sesuai firman Allah, hanya dengan mengingat Allah lah hati seorang hamba
menjadi tentram dan damai. Mengingat Allah di setiap waktu akan membuat seorang hamba senantiasa ikhlas, dan keikhlasan akan membuat
hatinya tentram. Hamba Allah yang selalu mengingati Allah, hatinya akan selalu tentram di sepanjang waktu.
Hamba Allah yang ikhlas, akan selalu memperbahrui keikhlasannya dengan mengingat Allah SWT di setiap detik. Hamba
hamba tersebut akan selalu menjaga hatinya, agar tidak ada sedikit pun dalam hidupnya dirinya melupakan dari mengingat Allah. Hamba yang
ikhlas sesungguhnya adalah, hamba yang selalu menjaga hatinya untuk selalu mengingat Allah.
Bukan hanya di dalam shalat saja ia mengingat Allah, setelah shalat pun ia harus selalu menjaga hatinya utnuk selalu mengingat Allah.
Dimanapun ia berada, dalam keadaan apapun hidupnya, dalam situasi sesulit apapun ujian hidupnya, hamba tersebut akan selalu menjaga
hatinya utnuk selalu mengingat Allah. Karena hanya dengan mengingat Allah lah, keikhlasan seorang hamba dapat terjaga dan di pelihara dari
segala bentuk tipu daya setan, tipu daya orang-orang kafir dan munafik, dan perbudakan hawa nafsu dalam diri manusia.
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” QS. An- Nisaa’:103
Allah memerintahkan pada hamba-hamba yang beriman dan ikhlas untuk selalu mengingat Allah Dzikrullah setelah shalat. Baik saat
berdiri, dududk, dan berbaring. Dimana pun dan kapan pun hamba yang ikhlas harus memperbanyak bertasbih kepada Allah baik pagi hari
maupun sore hari. Dan jangan lah hamba-hamba tersebut masuk ke dalam golongan orang-orang yang sering lupa hatinya kepada Allah.
Dalam ayat lain, Allah juga berpesan pada hamba-hamba yang beriman, jagalah dirimu jangan sampai harta benda, istri, dan anakmu
membuat kamu lupa untuk mengingat Allah Dzikrullah. Karena orang- orang yang demikian termasuk orang-orang yang rugi, merka di bodohi
oleh tipu day setan dan hawa nafsu, saat mereka lupa pada Dzikrullah, lambat laun mereka akan menjadi tentara-tentara syetan, dan
sesungguhnya menjadi orang-orang yang nyata merugi.
Sesuai firman Allah: “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
QS. Al-Munafiquun : 9 “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk
menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang
telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
QS. AZ-Zumar :22 Mengingat Allah Dzikrullah adalah tugas mulia yang amat sangat
penting bagi hamba-hamba Allah yang Ikhlas. Mustahil seorang hamba mencapai nilai-nilai keikhlasan apabila hatinya membatu kepada
mengingat Allah. Karena itu bagi hamba Allah yang ingin mencapai hakikat ikhlas, bertasbih lah kepada Allah selalu dengan memujinya di
waktu pagi, petang, siang maupun malam.
Sesuai firman Allah: “39. Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam nya. 40. Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan
setiap selesai sembahyang.” QS. Qaff : 39-40
B. Berserah Diri Secara Total Kepada Allah