Positif Feeling Mempositifkan Ruhani

sampai pada kondisi keikhlasan, yang memang dapat memberikan dampak ketenangan, ketentraman dan juga kedamaian. Sesuai firman Allah dalam Hadist Qudsy : “Sesungguhnya akau sesuai dengan prasangka hambaku.” Hadist Qudsy Pikiran manusia baik positif maupun negatif adalah prasangka. Apabila seorang hamba Allah berfikir positif maupun negatif, maka itu sesungguhnya adalah doa yang pancarkan tanpa sadar. Dan doa itu pasti akan di kabulkan. Jadi apabila seorang hamba berfikir positif maupun nagative , maka Allah akan mengabulkannya sesuai prasangkanya baik positif negative. Jadi apabila seorang hamba Allah, mengikhlaskan dirinya maka otomatis ia telah berpresangka baik dengan mempositifkan pikirannya. Semakin kuat pikiran positifnya, maka pikiran positif itu akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Pikiran positif itu juga akan menyebar di lingkungan sosialnya, di lingkungan budayanya, di lingkungan politiknya, di lingkungan ekonominya, dan di seluruh Alam Semesta ini. Aktifitas berfikir positif keikhlasan akan bernilai tinggi secara trasendental, juga akan memberikan dampak yang positif bagi hamba yang menjalaninya. Dan efect positif keikhlasan seorang hamba Allah, akan merasa langsung dan tercermin dalam prilaku sehari-harinya. Paling tidak hamba yang ikhlas, akan terlihat melaui pancaran resonansi gelombang otak yang terasa dari sorot mata dan wajah seseorang, keramahan dan kenyamanannya akan terasa.

1.2 Positif Feeling Mempositifkan Ruhani

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” QS. Al-Anfaal : 2 “Apabila seorang hamba berkata : lahaula walquwwata ilabillah tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Maka Allah menajwab, “Hai para malaikat-ku, hambaku telah ikhlas berpasrah diri, maka batulah dia, tolong lah dia, dan sampaikan penuhi hajat keinginannya.” HR. Imam Jafar. Keikhlasan seorang hamba Allah akan mempositifkan rohaninya. Ruhani dalam diri manusia adalah hal yang sangat vital, letaknya ada dalam segumpal daging bernama “Jantung”. Apabila segumpal daging ini sehat dan memancarkan energi positif, maka baik pulalah jiwa raga manusia. Sebaliknya apabila segumpal daging ini sakit dan memancarkan energi negatif, maka buruk pula lah jiwa raga manusia. Karena itu, ruhani manusia sangat lah penting peranannya dalam perubahan diri manusia. Hamba yang ruhaninya suci penuh dengan keikhlasan, apabila disebut dan di dengarkan nama Allah maka ruhaninya akan bergetar. Apabila dibacakan firman-firman Allah, maka akan bertambahlah keimanan mereka, dan hanya kepada Tuhan lah mereka bertawakal. Hamba Allah yang ikhlas ruhaninya, akan menyerahkan dirinya secara utuh kepada Allah SWT. Karena tiada daya dan upaya yang mampu menolongnya, kecuali pertolongan Allah. Dan pada hamba-hambanya yang memenuhi segla hajat keinginannya, seperti katerangan hadist yang di riwayatkan Imam Jafar. Seperti yang tadi di jelaskan, ikhlas adalah sebuah kepercayaan yang tinggi bahwa apa yang ada di hadapi manusia dalam hidupnya baik masalah maupun hasil akhir usaha, memiliki nilai-nilai positif yang pasti akan membawa kebaikan. Ikhlas adalah sebuah energi perasaan ruhani yang sangat kuat, yang mampu merubah semua perasaan negatif menjadi perasaan ruhani yang positif dalam berbagai macam keadaan. Hamba Allah yang ikhlas akan senantiasa mengingat Allah di hatinya, karena dengan mengingat Allah hatinya akan tentram. Mengikhlaskan ruhani ternyata memiliki kekuatan yang amat sangat luar biasa. Ilmu pengetahuan modern berhasil menemukan kekuatan ruhani manusia, para ahli saraf neurolog menemukan bahwa jantung manusia memiliki 40.000 sel saraf, hal tersebut membuktikan bahwa hati manusia ibarat otak yang berada dalam tubuh. Selain itu, para ilmuwan membuktikan bahwa hati manusia ibarat otak yang berada dalam tubuh. Selain itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa kualitas elektromagnetik jantung, 5000 kali lebih kuat dari pada otak. Dengan kata lain, apabila sesorang mengeluarkan enargi ikhlas dengan kekuatan pikirannya sebesar 1 watt positif thinking, maka kemampuan energi ikhlas dengan kekuatan ruhani bisa di maksimalkan hingga 5000 watt. Coba bayangkan, seberapa besar kekuatan ruhani, untuk menyembuhkan penyakit dalam diri manusia, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa kekuatan sadar manusia itu hanya 12 dari total kekuatan, sebab 88 kekuatan manusia di kelola oleh kekuatan alam bawah sadar. Dan alam bawah sadar sesungguhnya memiliki hubungan yang erat dengan ruhani manusia, di sinilah pentingnya mengikhlaskan ruhani. Untuk memaksimalkan kualitas kehidupan, agar seseorang segera mencapai kesuksesan, kebahagiaan, dan ketentraman hidup. Dan hal-hal di atas bisa di capai oleh manusia denga “IKHLAS”. Sesuai Sabda Nabi Muhammad SAW : “Ingat kepada Allah itu menjadi obat mujarab, guna menyembuhkan segala penyakit hati.” HR. Bukhari-Muslim Erbe Sentanu seorang pakar positive feeling mengemukakan, bahwa perasaan merupakan bagian paling mendasar pada diri manusia. Perasaan mempunyai gelombang yang pengaruhnya lebih besar di bandingkan pikiran. Orang yang berusaha berfikir positif, tetapi perasaannya belum positif maka keinginannya akan sulit tercapai. Berbeda ketika perasaannya belum positif, maka pikirannya akan ikut menjadi positif secara otomatis. Erbe pula menjelaskan bahwa perasaan yang positif positive feeling, merupakan zona ikhlas yang jika senantiasa di jaga akan menarik hal-hal positif dari Alam Semesta. Dalam aplikasinya Positif Feeling keikhlasan, ada hukum daya tarik menarik law of attraction yang penting di pahami. Hukum Ketertarikan adalah hukum yang menjelaskan bahwa “Sesuatu akan menarik pada dirinya, segala hal yang satu sifat dengannya.” Pengertian sederhananya, diri kita itu merupakan suatu getaran yang terhubung di Alam Semesta ini, apabila seseorang memberikan sebuah getaran ke Alam Semesta baik positif “Ikhlas” maupun negative, maka Alam Semesta akan memberikan getaran balik, dan mewujudkan kepada dirinya sesuai dengan getaran yang di berikan baik positif “Ikhlas” maupun negative. Jika saeorang manusia dalam perasaan dan pikirannya memancarkan gelombang ketakutan, maka hal-hal yang menakutkan lah yang akan tertarik olehnya. Begitu pula jika yang di pancarkan adalah kegembiraan, maka yang tertarik pada dirinya adalah kegembiraan. Teori ini lah yang menjelaskan mengapa orang yang selalu mengeluh, menuntut, mengumpat, menghujat saat di uji justru semaikin sering mengalami kesialan, karena saat ia di uji lalu memancarkan energi negative tanpa sadar, sesungguhnya ia telah menarik, dan meminta kesialan tersebut. Sebaliknya orang yang selalu merasa beruntung dan menikmatinya bersyukur, justru ia akan selalu mengalami keberuntungan, karena saat ia di uji lalu tetap memancarkan energi positif bersyukur, dengan sadar atau tanpa sadar sesungguhnya ia telah menarik dan meminta keberuntungan pada dirinya. Kesimpulannya, perasaan dan pikiran yang positif ikhlas, untuk mencapai kualitas hidup yang paling baik. Jadi pikiran dan perasaan yang terpancar ke Alam Semesta adalah doa, dan setiap doa itu pasti akan di kabulkan, oleh Dia Allah yang Maha Mengabulkan doa. Sesuai firmannya : “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” QS. AL-Mu’min : 60 Pikirannya dan perasaan, baik dalam bentuk positif maupun negative adalah do’a. Dan Allah mengabulkan do’a hambanya sesuai apa yang ia pinta dan ia sangkakan baik positif maupun negatif. Ingat, akrena setiap do’a pasti di kabulkan, amnusia harus berhati-hati dalam berdoa. Sebab ucapan, tindakan, dan perbuatan negatif yang terpancar dari dalam diri manusia, akan menjadi doa negative keburukan bagi dirinya, dan berdampak negative buruk pula bagi hidupnya. Sebaliknya ucapan, tindakan, dan perbuatan yang positif, akan menjadi doa yang positif dan pasti akan berdampak positif pula bagi kehidupannya. Dengan ikhlas hamba Allah akan hidup dengan hati dan perasaan yang positif. Energi positif dalam diri hamba yang ikhlas akan memancar ke Alam Semesta, dan getarannya akan memantul ke setiap jiwa-jiwa yang bersentuhan dengannya, mendamaikan manusia dengan manusia lain, menyejukan lingkungan di sekitarnya, membahagiakan setiap insan yang memandnagnya, damenebarkan cinta di hati jiwa-jiwa yang cemas, gelisah, takut, khawatir, marah, kecewa, dan kesepian. Karena ikhlas akan mempositifkan dan menentramkan hati ruhani manusia.

1.3 Positif Doing Mempositifkan Tindakan Jasmani