1.6 Ikhlas Setiap Waktu
“41 hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya 42 dan bertasbihlah kepada-nya
diwaktu pagi dan petang 43 dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-nya memohon diampun untukmu, supaya dia mengeluarkan kamu
dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan adalah dia yang maha penyayang kepada orang-orang yang beriman.“
QS.AL-AHZAB : 41-43. Allah SWT memberikan waktu pada manusia 24 jam sehari, sama
dengan 1440 menit, juga 86.00 detik perhari. Tapi dia hanya memerintahkan hambanya, menyembahnya lima hari sehari, kalau setiap
shalat hamba Allah menghabiskan waktu 5 menit, maka waktu yang dihabiskan beribadah dalam sehari hanya 25 menit saja. Artinya ia masih
menyisakan waktu 1415 menit, yang sayang sekali apabila waktu tersebut tidak ia gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Begitupun dengan
ibadah-ibadah lain, seperti zakat dikeluarkan setahun sekali, atau disaat seorang hamba memiliki kelapangan harta. Puasa pun hanya setahun
sekali dibulan Ramadhan saja, apalagi ibadah haji yang diwajibkan hanya seumur hidup sekali, itupun bagi hamba-hamba yang memiliki
kemampuan.
Kalau kita coba bersikap jujur dengan amal-amal kita, apakah dengan ibadah 25 menit sehari, artinya 750 menit sebulan 12,5 jam, atau
9000 menit setahun 150 jam 6 ¼ hari. Lalu kita kalikan dengan umur manusia misalnya 60 tahun, maka amal ibadah kita hanya 375 hari
seumur hidup kita 6 ¼ hari x 60 tahun. Artinya dari 60 tahun yang Allah berikan pada manusia hanya 1 tahun lebih 10 hari waktu yang di
habiskan beribah kepada Allah. Bukan bermaksud menghitung-hitung amal, tapi coba renungi, apakah dengan ibadah shalat 1 tahun 10 hari
yang belum tentu sempurna, seorang hamba mampu membayar dosa- dosanya selama 60 tahun hidup di dunia.
Begitu banyak waktu yang manusia sia-siakan dalam, hidupnya, untuk tidak ia gunakan beribadah kepada Allah. Kalau seorang hamba,
hanya mengandalkan amalan shalatnya saja, untuk ia pertanggung jawabkan di akhirat nanti, artinya ia telah menyai -nyiakan waktu 58
tahun 355 hari dalam hidupnya. Itu pun kalau ibadah shalatnya sempurna, kalau tidak sempurna tidak ikhlas, tidak khusu, apalagi
hanya untuk menyombongkan diri, maka hamba tersebut telah menghabiskan waktu dalam hidupnya, melakukan amal ibadah yang sia –
sia.
Coba baca firman Allah ini: “ 1 Demi masa waktu 2 Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian 3 Kecuali orang –orang yang berimal dan mengerjakan
amal saleh, dan nasehat menasehati, supaya mentaati kebenaran, dan menasehati supaya menetapi kesabaran.”
QS. AL ‘ASHR : 1 - 3 Waktu adalah amanah Tuhan yng diberikan pada manusia, untuk
digunakan sebaik mungkin untuk mencari keridhoan Allah SWT. Sesungguhnya merugi manusia yang menyia-nyiakan waktuya, hanya
untuk memuaskan hawa nafsu yang tak pernah ada habisnya. Semakin manusia mengejar nafsu duniawi, maka duniawi akan semakin menjauhi
dan membudakinya. Hanya orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh lah yang beruntung, karena menggunakan waktunya untuk
beribadah kepada Allah, dimanapun, kapanpun, dalam situasi apapun.
Ikhlas disetiap waktu adalah memurnikan niat dan tujan hanya kapada Allah yang dilakukan oleh hamba Allah disetiap aktivitas
kehidupannya mulai ia bangun dari tidur hingga ia tidur kembali. Hanya Allah yang ikhlas disetiap waktu adalah hamba yang selalu berzikir
menyebut nam Allah sebanyak-banyaknya, ia slalu bertasbih kapada Allah diwaktu pagi dan petang. Sehingga setiap detik waktu dalam
hidupnya, ia habiskan untuk beribadah dan berserah diri kepada Allah. Sesuai firmannya :
“190 ssungguhnya dalam pencipta langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal 191 yaitu : orang-orang yang mengingat Allah sambl berdii atau duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi seraya berkata: “Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
QS.Ali imran :190-191 Mengingat Allah dimanapun ia berada, adalah ciri-ciri hamba
Allah yang ikhlas disetiap waktu. Saat ia berdiri, duduk, atau berbaring dari mulai membuka mata hingga matanya terlelap kembali untuk
mencari keridhaan Allah denga berzikir dan bertasbih kepadanya. Hamba Allah yang ikhlas, disetiap mengawali aktivitas apapun dalam hidupnya
ia akan memulainya dengan ucapan “bismillah”, sesuai firmannya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang.”
QS.Al-fatihah : 1 Sebab apapun aktifitas yang di awali bismillah, maka aktifitas
tersebut akan bernilai ibadah di mata Allah. Jadi aktifitas yang dilakukan hamba Allah, selama 24 jam di luiar ibadah wajib, apabila ia awali dengan
bismillah , maka aktifitas tersebut bernilai pahala di mata Allah. Sungguh
beruntung hamba Allah yang seiap ucapan, tindakan, dan perbuatan dalam hidupnya bernialai ibadah dimata Allah.
Dan apapun hasil yang hamba tersebut dapatkan dari aktifitasnya, akan selalu ia syukuri dengan mengucapkan“Alhamdulillah”.
Sesuai firman-Nya dalam surat Al-fatihah: “Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam”
QS.Al-fatihah: 2
B. IKHLAS DALAM AMAL MUAMALAH