Muamalah Berkesenian IKHLAS DALAM AMAL MUAMALAH

Allah memerintahkan hamba-hambanya yang ikhlas untuk berlaku lemah lembut, tidak bersikap kasar, dan bermusyawarah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan muamalah sistem politik. Dan apabila telah mencapai kesepakatan bersama dan membulatkan tekad keputusan yang terbaik, Allah memerintahkan untuk bertawakal kepada-Nya. Karena Allah menyukai orang-orang yang berserah diri dengan tulus ikhlas kepada-Nya. Musyawarah adalah sarana yang paling efektif utuk menyelesaikan segala masalah sosial politik, mulai rekrutmen politik, pemilihan pemimpin, pengelolaan kebijakan-kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat, hingga hal-hal yang menyangku ritual keagamaan. Ikhlas dalam muamalah sosial politik adalah proses penyerahan diri seorang hamba secara utuh hanya untuk mencari keridhoan Allah dalam setiap aktivitas muamalahnya. Bukan untuk kepentingan pribadi, memuaskan ambisi hawa nafsu, menyombongkan diri dimata Allah, berbuat kerusakan di muka bumi, mendzolimi rakyat kecil dengan kebijakan yang sewenang-wenang, berkhianat pada amanah dengan mengkorupsi uang rakyat hingga penindasan dan kekerasan pemerintah pada rakyatnya. Karena itu hamba Allah yang ikhlas tidak menghamba dan terbudaki oleh kekuasaan, sebab baginya kekuasaan adalah alat, amanah, dan ujian yang harus ia pertanggung jawabkan dihadapan Allah. Sesuai firmannya : “Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di Bumi dan dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya dia Maha Penagampun lagi Maha Penyayang.“ QS. AL-An’aam : 165

1.4 Muamalah Berkesenian

Allah SWT mempunyai 99 nama, yang biasa disebut Asma ul husna. Dari nama-nama yang agung tersebut, ada nama-nama yang berhubungan dengan pengkaryaan yaitu AL-Kooliqu Yang Maha Menciptakan, AL-Barriu Yang Maha Mengadakan, dan AL-Musowwiru Yang Maha Membentuk Rupa. Sebelum karya cipta manusia dan aktivitasnya, tak ada bandingnya dengan karya cipta Allah. Dialah Allah Yang Maha Pencipta langit dan bumi dengan segala keindahan dan kesempurnaannya membentuk pegunungan, pepohonan, pantai, lautan, hingga langit yang membentang luas. Dia juga yang mengadakan matahari, bulan, bintang, planet-planet, galaksi-galaksi yang begitu menakjubkan. Dan dia juga yang membentuk sosok manusia yang begitu cantik, tampan, dengan kemampuan dan bakat-bakatnya yang luar biasa. Sesuai firmannya dalam AL-Qur’an : “ Dialah Allah yang mencipatakan, yang mengadakan,yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama paling baik.bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan bumi. Dan dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. “ QS. AL-HASYR : 24 Muamalah dalam berkesenian adalah memurnikan niat dan tujuan dalam beraktivitas berkarya mulai musik, syair, lukisan, sketsa, tarian, film, dan macam-macam hanya untuk mencari keridhoan Allah SWT. Berkesenian adalah proses kreatif manusia untuk menciptakan karya-karya yang mempunyai nilai estetika keindahan tinggi, yang mampu menghibur dan mengluspirasi umat manusia. Allah tidak melarang manusia berkesenian, selama karya-karya yang dibuat difokuskan pada karya-karya positif, yang bermakna bagi kehidupan umat manusia. Bukan karya-karya yang liar, membabi buta, rendahan, amoral, porno, merusak, hingga menghina keberadaan Allah dan Rosulnya. Karya-karya yang dibuat hamba Allah yang ikhlas akan selalu membuat penikmatnya tercerahkan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah, memperkuat keimanannya, memotivasi berbuat kebaikan dan amal soleh, menambah kecintaannya pada Allah dan Rosulnya, membangun energi positif dan perdamaian untuk kemaslahatan umat manusia. Semua karya seni manusia itu hakikatnya adalah karunia Allah, agar umat manusia semakin bersyukur kepada-Nya, seperti karya seni yang diciptakan para jin untuk Nabi Sulaiman, cerita Allah dalam AL- Qur’an : “Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya, dari gedung-gedung yang tinggi, dan patung-patung, dan piring-piring yang besarnya seperti kolam dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.“ QS. Saba ’ : 13 Muamalah berkesenian bisa menjadi media yang efektif, untuk menyebarkan risalah Allah, dan Rosulnya. Menyadarkan dan mencerahkan umat manusia untuk kembali ke jalan Allah, menyadarkan nilai-nilai kebaikan, cinta kasih, dan perdamaian. Semuanya dilakukan semata-mata untuk mencari ridho, cinta, dan ma’rifatnya Allah SWT.

C. IKHLAS DAN SABAR