Hasil pemeriksaan oral higiene dan periodontal dicatat pada formulir yang tersedia. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu 3 orang tenaga peneliti
lainnya. Untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran maka kepada pengumpul data dilakukan kalibrasi sehingga diperoleh interpretasi yang sama.
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung rerata skor oral higiene dan periodontal pada
penderita Diabetes melitus tipe 2 di RS Bunda dan RSU Adam Malik Medan.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden
Persentase responden Diabetes melitus tipe 2 lebih banyak perempuan baik di RS Bunda Thamrin 65,6 maupun di RS Adam Malik 66,2. Pasien yang tidak
merokok juga lebih banyak yaitu 68,8 di RS Bunda Thamrin dan 67,6 di RSU Adam Malik. Kebanyakan responden tidak menderita penyakit sistemik lain baik di RS Bunda
Thamrin 81,3 dan RSU Adam Malik 67,6. Tabel 4. Karakteristik responden pasien Diabetes melitus tipe 2 di RS Bunda Thamrin
dan RSU H Adam Malik Medan n=100 Karakteristik
RS Bunda Thamrin n=32
RSU H Adam Malik n=68
n n
n Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
11 21
34,4 65,6
23 45
33,8 66,2
34 66
Status Merokok Merokok
Tidak Merokok 10
22 31,3
68,8 22
46 32.4
67.6 32
68
4.2 Rerata Skor Oral Higiene pada Pasien Diabetes melitus tipe 2
Rerata skor oral higiene pasien Diabetes melitus tipe 2 di RS Bunda Thamrin dan RSU Adam Malik pada laki-laki memiliki skor debris 1,50 ± 0,39, skor kalkulus
1,80 ± 0,31 dan rerata skor oral higiene 3,30 ± 0,54. Sedangkan perempuan memiliki skor debris 1,07 ± 0,34, skor kalkulus 1,32 ± 0,35 dan rerata skor oral higiene 2,39 ±
0,58.
Tabel 5. Rerata skor oral higiene pada pasien Diabetes melitus tipe 2 di RS Bunda Thamrin dan RSU Adam Malik Medan berdasarkan jenis kelaminn=100.
Jenis Kelamin n
Skor Debris �̅ ± SD
Skor Kalkulus �̅ ± SD
OHIS �̅ ± SD
Laki-Laki Perempuan
34 66
1,50 ± 0,39 1,07 ± 0,34
1,80 ± 0,31 1,32 ± 0,35
3,30 ± 0,54 2,39 ± 0,58
Total 100
1,28 ± 0,36 1,56 ± 0,33
2,84 ± 0,56
Berdasarkan status merokok, terlihat bahwa pasien merokok memiliki rerata skor yaitu skor debris 1,55 ± 0,36 , skor kalkulus 1,75 ± 0,32 dan rerata skor oral
higiene 3,30 ± 0,51. Sedangkan pada pasien yang tidak merokok memiliki skor debris 1,06 ± 0,34, skor kalkulus 1,35 ± 0,38 dan rerata skor oral higiene 2,42 ± 0,61 Tabel 6.
Tabel 6. Rerata skor oral higiene pada pasien Diebetes melitus tipe 2 di RS Bunda Thamrin dan RSU Adam Malik berdasarkan status merokok n=100.
Status Merokok n
Skor Debris Skor Kalkulus
OHIS
Merokok Tidak Merokok
32 68
1,55 ± 0,36 1,06 ± 0,34
1,75 ± 0,32 1,35 ± 0,38
3,30 ± 0,51 2,42 ± 0,61
4.3 Kategori Status Oral Higiene di RS Bunda Thamrin dan RSU Adam Malik Medan