4. Umur Banyak penelitian yang menyatakan bahwa keparahan penyakit periodontal akan
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Penyakit periodontal lebih banyak dijumpai pada orangtua dari kelompok yang muda, walaupun keadaan ini lebih sering
dikaitkan dengan kerusakan jaringan yang kumulatif selama hidup proses penuaan. 5. Gender
Faktor gender atau jenis kelamin masih diragukan, ada yang mengatakan bahwa kondisi periodontal wanita lebih baik dari pria dan sebaliknya. Walaupun demikian, bila
dibandingkan status kebersihan mulut pria dan wanita, maka dijumpai kebersihan mulut wanita yang lebih baik dari pria. Oleh karena itu, tidak dijumpai perbedaan yang
signifikan bila dibuat perbandingan antara pria dan wanita dengan status kebersihan mulut dan umur yang sama.
6. Obesitas Bertitik tolak dari adanya hubungan antara obesitas dengan Diabetes melitus
yang merupakan faktor risiko penyakit periodontal, para ahli telah pula meneliti adanya keterkaitan obesitas dan peningkatan prevalensi penyakit periodontal sehingga obesitas
juga dinyatakan sebagai faktor risiko. Saito et al., melakukan penelitian terhadap 241 orang dewasa Jepang dan menjumpai adanya hubungan antara obesitas dengan
peningkatan risiko penderita periodontitis.
22
2.4 Indeks Penyakit Periodontal
Untuk dapat mengukur prevalensi penyakit, keparahan serta kaitannya dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya diperlukan suatu alat ukur yang dikenal sebagai
indeks.
15
Ada beberapa indeks yang biasa digunakan, namun tidak ada satupun indeks yang bias digunakan untuk semua jenis penelitian. Indeks penyakit periodontal
dibedakan atas indeks untuk mengukur plak gigi, cairan sulkus gingival, kebutuhan perawatan dan keparahan penyakit periodontal.
23
Indeks penyakit periodontal pertama kali dikembangkan oleh Ramfjord pada tahun 1959 yang mengukur keadaan gingival dan kedalaman saku periodontal.
Pemeriksaan dilakukan hanya pada enam gigi yaitu 16, 21, 24, 36, 41, dan 44
dinamakan gigi indeks Ramfjord. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan prob periodontal WHO yang mempunyai kalibrasi dalam milimeter dan
mempunyai batas warna hitam 3-6 mm. Skor indeks periodontal Ramfjord dihitung dengan membagi jumlah skor periodontal dengan jumlah gigi yang diperiksa.
23
Pada penelitian ini, indeks yang dipilih adalah indeks periodontal Ramfjord karena:
1. Indeks ini mirip dengan indeks periodontal oleh Russel dengan beberapa penyempurnaan.
2. Indeks ini dapat digunakan sebagai ukuran keadaan serta keparahan penyakit periodontal.
3. Indeks ini lebih sederhana karena hanya mengukur enam gigi saja sesuai yang sudah ditentukan.
Tabel 3. Kriteria Indeks Penyakit Periodontal Ramfjord
23
SKOR KRITERIA
Gingivitis 1
2 3
Kedalaman saku dihitung dari cemento
enamel junction CEJ
4 5
6 Tidak ada peradangan
Gingivitis ringan tetapi tidak meluas mengelilingi gigi Gingivitis sedang dan meluas mengelilingi gigi
Gingivitis parah ditandai dengan kemerahan, kemungkinan telah ada perdarahan spontan dan ulserasi
Kedalaman saku periodontal kurang dari 3 mm Kedalaman saku periodontal 3-6 mm
Kedalaman saku periodontal lebih dari 6 mm
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan melakukan survei, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan keadaan yang
tampak.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian