a. Berobat atau kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam terutama untuk mendapatkan kadar gula darah yang terkontrol yang otomatis mempengaruhi keadaan
rongga mulut. b. Diet yang tinggi kadar serat untuk mempertahankan kadar gula darah normal
dan membantu merangsang produksi air liur agar mendapatkan efek self cleansing di rongga mulut.
c. Melakukan pemeliharaan rongga mulut dengan cara menggosok gigi paling tidak 2 kali sehari, menggunakan obat kumur yang tidak mengandung alkohol, dan
menggunakan benang gigi paling tidak sekali sehari untuk mencegah timbulnya plak. d. Mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali.
e. Menghindari merokok karena dapat memperburuk kondisi rongga mulut dan merupakan faktor risiko penyakit periodontal.
2.2.1 Pemeriksaan Kebersihan Rongga Mulut
Kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan menggunakan indeks. Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu diadakan
pemeriksaan. Angka yang menunjukan kebersihan gigi dan mulut seseorang ini adalah angka yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif, dengan menggunakan suatu
indeks, maka kita dapat membuat suatu evaluasi berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga kita dapat melihat kemajuan atau kemunduran kebersihan gigi dan mulut
seseorang atau masyarakat. Menurut Green dan Vermillion untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut
adalah dengan mempergunakan suatu indeks yang disebut Oral Higiene Index Simplified OHI-S. Nilai OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil
penjumlahan antara skor debris dan kalkulus.
21
2.2.2 Indeks Pengukuran Oral Hygiene Simplified OHIS
Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan tertentu dari gigi tersebut, yaitu:
21
a. Untuk rahang atas: 1. Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal.
2. Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial. 3.
Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal. b. Untuk rahang bawah:
1. Gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual. 2. Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial.
3. Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual. Bila ada kasus di mana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian
dilakukan sebagai berikut: 1. Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar
kedua atas atau bawah. 2. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian
dilakukan pada molar ketiga atas atau bawah. 3. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak dapat
dilakukan penilaian. 4. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada
insisivus pertama kiri atas. 5. Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan
penilaian. 6. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada
insisivus pertama kanan bawah. 7. Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan
penilaian. Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa tidak ada,
maka penilaian skor debris dan skor kalkulus masih dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat dinilai. Kriteria Penilaian OHI-S Menurut Depkes R.I., kriteria
penilaian kebersihan gigi dan mulut OHI-S seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan kalkulus pada permukaan gigi. Untuk menentukan kriteria penilaian
debris atau penilaian OHI-S, maka dipakai tabel debris score dan calculus score.
Tabel 1. Kriteria Indeks Debris
15,21
SKOR KRITERIA
Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik.
1 Pada permukaan gigi terlihat debris lunak yang menutupi gigi
seluas 13 permukaa atau kurang dari 13 permukaan. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak tetapi ada
pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya.
2 Pada permukaan gigi terlihat debris lunak yang menutupi
permukaan tersebut seluas lebih dari 13 permukaan gigi, tetapi kurang dari 23 permukaan gigi.
3 Pada permukaan gigi terlihat debris yang menutupi permukaan
tersebut seluas lebih dari 23 permukaan atau seluruh gigi. Tabel 2. Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus
15,21
SKOR KRITERIA
Tidak ada karang gigi 1
Pada permukaan gigi terlihat karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 13 permukaan gigi.
2 Pada permukaan gigi terlihat adanya karang gigi
supragingival menutupi gigi lebih dari 13 permukaan gigi. Sekitar bagian servikal gigi terdapat sedikit subgingival.
3 Pada permukaan gigi yang adanya karang gigi supragingival
menutupi permukaan gigi lebih dari 23 nya atau seluruh permukaan gigi.
Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh servikal.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut : a. Baik, apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b. Sedang, apabila nilai berada di 1,3-3,0 c. Buruk, apabila nilai berada di 3,1-6,0
OHIS atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil dari penjumlahan skor debris dan skor kalkulus.
2.3 Faktor Risiko Penyakit Periodontal